Simulasi Bangun Pangkalan Mars Digelar di Gurun Negev Israel

Selasa, 12 Oktober 2021 17:42 WIB

Dua astronot Israel berjalan di Gurun Negev saat melakukan simulasi kehidupan di Planet Mars, Israel, 18 Februari 2018. Simulasi kehidupan di Planet Mars ini dinamakan proyek D-MARS (Desert Mars Analog Ramon Station). REUTERS/Ronen Zvulun

TEMPO.CO, Jakarta - Forum Luar Angkasa Austria dan Badan Antariksa Israel melakukan simulasi misi pembangunan pangkalan Mars di Bumi. Mereka melakukannya di sebuah kawah besar, sedalam 500 meter dan lebar 50 kilometer, di Gurun Negev di Israel.

Ada enam orang yang tergabung dalam tim mengenakan pakaian luar angkasa, di lokasi yang mirip dengan Planet Merah tersebut. Keenam orang itu disebut astronot analog yang akan hidup dalam isolasi di stasiun virtual hingga akhir bulan ini.

"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan, dan sesuatu yang telah kami kerjakan selama bertahun-tahun,” ujar Alon Tenzer, 36 tahun, dari Badan Antariksa Israel, Senin 11 Oktober 2021.

Para peserta—dari Austria, Jerman, Israel, Belanda, Portugal, dan Spanyol—semuanya harus melewati tes fisik dan psikologis yang melelahkan. Selama misi, mereka akan melakukan tes termasuk pada prototipe drone yang berfungsi tanpa GPS, dan pada kendaraan pemetaan bertenaga angin dan surya otomatis.

Misi ini juga akan bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia dan efek isolasi pada astronot. Menurut pengawas misi dari Austria, Gernot Groemer, kohesi kelompok dan kemampuan mereka untuk bekerja sama sangat penting untuk bertahan hidup di Mars.

Advertising
Advertising

Forum Antariksa Austria, yang merupakan organisasi swasta yang terdiri dari spesialis kedirgantaraan, telah menyelenggarakan 12 misi, yang terbaru di Oman pada 2018. Dan proyek Israel adalah bagian dari misi Amadee-20, yang diharapkan dimulai tahun lalu, tapi tertunda karena pandemi Covid-19.

Forum tersebut telah bermitra dengan pusat penelitian Israel D-MARS untuk membangun pangkalan bertenaga surya. "Di sini suhunya sekitar 25-30 derajat Celsius, tapi di Mars suhunya minus 60 derajat Celsius dan atmosfernya tidak layak untuk bernapas," kata Groemer.

Interior pangkalan Mars itu dasarnya sederhana, dengan dapur kecil dan tempat tidur susun. Sebagian besar ruang disediakan untuk eksperimen ilmiah. Sementara, Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA membayangkan misi manusia pertama ke Mars akan diluncurkan pada 2030.

Menurut Groemer, apa yang timnya lakukan adalah mempersiapkan misi besar, perjalanan terbesar yang pernah dilakukan masyarakat, karena Mars dan Bumi terpisah 380 juta kilometer pada titik ekstremnya. Sudah dekatnya misi tersebut dilukiskan Groemer dengan mengatakan, "Saya percaya manusia pertama yang berjalan di Mars sudah lahir saat ini."

Kemudian dia menambahkan, "Dan kami adalah pembuat kapal untuk memungkinkan perjalanan itu."

Astronot Jerman Anika Mehlis, satu-satunya perempuan dalam tim, mengaku sangat bahagia menjadi bagian dari proyek tersebut. "Ayah membawa saya ke museum luar angkasa ketika saya masih kecil. Ketika saya melihat forum sedang mencari astronot analog, saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus melamar,” katanya.

Mehlis merupakan seorang ahli mikrobiologi. Rencananya, dia akan mempelajari skenario di mana bakteri dari Bumi menginfeksi bentuk kehidupan potensial yang mungkin ditemukan di Mars.

PHYS | AFP

Baca juga:
Eksperimen Pertama NASA Bikin Oksigen di Mars, Dapat 5 Gram

Berita terkait

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

35 menit lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

3 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

5 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

6 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

8 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

16 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

18 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

19 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

1 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya