Pandemi Covid-19 Telah Hapus Lebih dari 28 Juta Tahun Umur Manusia

Senin, 8 November 2021 08:00 WIB

Pekerja mengangkut peti jenazah untuk didistribusikan di TPU Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Juli 2021. Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota membagikan peti jenazah gratis bagi warganya yang meninggal akibat Covid-19. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah menyebabkan kematian yang sangat besar di dunia. Diperhitungkan, sebanyak 28 juta tahun umur kehidupan telah dihilangkannya sepanjang 2020 lalu. Angka itu hanya berdasarkan kalkulasi dampak pandemi Covid-19 di 37 negara.

Tim peneliti di University of Oxford, Inggris, yang melakukan kalkulasi itu. Sebanyak 37 negara yang dikaji, termasuk di dalamnya adalah Rusia, Amerika Serikat dan Italia. Mereka menghitung kelebihan angka kematian di setiap negara itu, usia mereka yang menjadi korban meninggal karena Covid-19, dan angka rata-rata harapan hidup di setiap negara itu.

Hasilnya, didapati lebih dari 28 juta tahun umur manusia yang telah hilang di 31 negara. Hasil analisis terhadap enam negara lainnya, termasuk Selandia Baru, Denmark dan Korea Selatan, tak tampak adanya peningkatan hilangnya jumlah tahun kehidupan dampak dari pandemi.

Nazrul Islam, ketua tim penelitinya, mengaku terkejut sendiri dengan temuan yang telah dipublikasi di jurnal kesehatan BMJ itu. Meski anggota keluarga dan koleganya termasuk korban meninggal karena Covid-19, Nazrul menyatakan tak menyangka dengan besarnya angka yang akan muncul dari hasil kalkulasi jumlah tahun yang hilang dari kehidupan manusia di Bumi tersebut

Pakar dari Departemen Epidemiologi di University of Oxford itu mengatakan, “Kami harus berhenti setiap saat untuk mengecek ulang setiap angkanya.”

Advertising
Advertising

Namun, secara global, total rentang kehidupan yang hilang karena pandemi Covid-19 diyakini jauh lebih besar daripada 28 juta tahun itu. Tim Nazrul dkk juga tidak memasukkan banyak negara Asia, Afrika dan Amerika Selatan dalam perhitungannya karena alasan data yang tak memadai.

Tim peneliti yang sama menghitung penurunan angka harapan hidup di setiap negara pada 2020. Penurunan tertajam dilaporkan terjadi di Rusia (-2,33 tahun pada penduduk laki-laki dan -2,14 tahun pada perempuan), AS (-2,27 tahun pada laki-laki dan -1,61 tahun pada perempuan), dan Bulgaria (-1,96 tahun pada laki-laki dan -1,37 tahun pada perempuan).

Berdasarkan data dari Johns Hopkins University, hingga saat artikel ini dibuat pandemi Covid-19 telah menyebabkan angka kematian sebesar 5.047.698 di dunia. Terbesar di Amerika Serikat (lebih dari 775 ribu orang yang meninggal) lalu Brasil (lebih dari 609 ribu), India (lebih dari 460 ribu), Meksiko (lebih dari 289 ribu) dan Rusia (lebih dari 246 ribu) sebagai lima yang terbesar.

Sedangkan jumlah korban meninggal karena Covid-19 di Indonesia sebanyak lebih dari 143 ribu jiwa.

NEW SCIENTIST, GUARDIAN, JHU, WORLDOMETERS

Baca juga:
Ivermectin Diuji kepada 5 Ribu Relawan, Seperti Apa Kontroversinya Akan Berakhir?

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

4 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

10 jam lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

10 jam lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

15 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

1 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

1 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

2 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

2 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya