Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virus Covid-19 Baru, Oxford: Modifikasi Vaksin Selesai 7 Bulan Lagi

Reporter

image-gnews
Sebuah jarum suntik berisikan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang akan diuji coba pada manusia di Wits RHI Shandukani Research Centre, Johannesburg, Afrika Selatan, 27 Agustus 2020. Vaksin AstraZeneca dikembangkan oleh para peneliti Universitas Oxford. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Sebuah jarum suntik berisikan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang akan diuji coba pada manusia di Wits RHI Shandukani Research Centre, Johannesburg, Afrika Selatan, 27 Agustus 2020. Vaksin AstraZeneca dikembangkan oleh para peneliti Universitas Oxford. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim di University of Oxford dan AstraZeneca di Inggris sedang mengembangkan lagi vaksin Covid-19 yang telah mereka hasilkan dan gunakan saat ini. Target mereka adalah sebuah vaksin modifikasi yang bisa mengatasi varian baru SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, yang lebih menular seperti yang telah ditemukan di negara itu juga Afrika Selatan--dan telah menyebar.

Vaksin yang lebih baru itu diperkirakan sudah akan siap sekitar tujuh bulan ke depan. "Desainnya dikerjakan dengan sangat, sangat cepat karena ini tinggal perlu menukar-nukar urutan gen protein paku virus," kata anggota tim peneliti di University of Oxford, Andrew Pollard, Rabu 3 Februari 2021.

Baca juga:
Efikasi Vaksin Covid-19 Drop Lawan Virus Baru dari Afrika Selatan

Setelahnya, Pollard menerangkan, adalah melakukan produksi diikuti studi atau uji skala kecil. Saat ini, dia menerangkan risetnya sudah mulai berjalan. "Secara keseluruhan akan bisa diselesaikan dalam periode yang sangat singkat, dan musim gugur mendatang benar-benar kita bisa memiliki vaksin baru yang bisa digunakan," katanya.

Terpisah, hasil awal dari vaksinasi Covid-19 yang sudah dilakukan menyebut kemampuan vaksin ramuan Oxford/AstraZeneca mengurangi penularan infeksi virus corona, selain juga mengurangi gejala dan tingkat keparahan infeksinya. Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock menyanjung temuan dari studi 1 Oktober 2020 hingga 14 Januari 2021 yang dilakukan para peneliti di University of Oxford itu.

"Sangat hebat," kata Hancock melukiskan hasil studi itu, "Vaksin memberi jalan ke luar dari pandemi Covid-19."

Hasil studi yang belum dipublikaskan, belum mendapat peer review, itu mengindikasikan kalau dua dosis suntikan vaksin itu mampu mengurangi infeksi virus dengan atau tanpa gejala sebesar 67 persen. Satu dosis suntikannya juga didapati 76 persen efektif mencegah gejala Covid-19 selama tiga bulan, yang angkanya meningkat menjadi 82 persen setelah dua dosis suntikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Efikasi vaksin secara spesifik terhitung sebesar 74,6 persen kala berhadapan dengan varian virus corona B.1.1.7, varian baru virus Covid-19 yang pertama kali dideteksi menyebar di Inggris per September lalu. Bandingkan dengan efikasi 84 persen saat melawan varian yang awal.

Varian baru B.1.1.7 diketahui 17 persen lebih infektif karena mutasi pada protein paku yang dimilikinya. Namun kecemasan ilmuwan dunia lebih besar terhadap varian baru virus corona yang ditemukan menyebar dari Afrika Selatan. Sebabnya, mutasi yang diduga telah memberinya kemampuan menembus pertahanan sebagian antibodi alami yang sudah terbangun.

Belum lagi adanya virus jenis baru Covid-19 yang lain lagi dari Amerika Selatan. Juga, temuan yang lebih baru lagi di Inggris kalau varian barunya maupun yang lama mendapatkan mutasi yang sama seperti yang ada pada varian baru asal Afrika Selatan. 

Baca juga:
Virus Covid-19 Jenis Baru, Pfizer dan Moderna Siapkan Suntikan Dosis Ketiga

"Kami bekerja dengan AstraZeneca untuk optimasi pasokan vaksin Covid-19 yang diperlukan jika terjadi perubahan virusnya," kata Sarah Gilbert dari University of Oxford. Dia menambahkan, "Ini adalah isu yang sama yang dihadapi seluruh pengembang vaksin, dan kami akan terus memantau kemunculan varian-varian virus baru sebagai kesiapsiagaan di masa-masa mendatang." 

NEWSCIENTIST

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

20 menit lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Tiba di Gedung ACLC KPK, Jakarta Rabu 12 April 2023. Ia diperiksa Dewas terkait laporan pengembalian Endar Priantoro ke Polri. TEMPO/Mirza Bagaswara
Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.


Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

12 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho memberikan keterangan soal keributan dirinya dengan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, di Gedung C1 KPK pada Jumat, 26 April 2024. Tempo/Bagus Pribadi
Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

15 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

15 jam lalu

Koordinator Perkumpulan Masyarakat Antikorupsi Indonesia alias MAKI, Boyamin Saiman, menghadiri sidang praperadilan atas belum ditahannya bekas Ketua KPK, Firli Bahuri, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu, 13 Maret 2024. Dalam gugatannya, MAKI mendesak Polda Metro Jaya, Kapolri, dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta segera menahan Firli. Alasannya, Firli telah ditetapkan tersangka oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya atas dugaan pemerasan terhadap bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, sejak 22 November 2023.  Tempo/ Adil Al Hasan
Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

1 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

14 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.