Edisi Akhir Tahun Tempo: Para Pejuang Vaksin di Lapangan

Reporter

TEMPO

Selasa, 28 Desember 2021 04:27 WIB

Anggota kepolisian saat mengikuti apel pengawalan dan pelepasan tim vaksinator di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 11 Februari 2021. Kapolri memerintahkan seluruh jajarannya untuk mengawal dan mengamankan program vaksinasi COVID-19. TEMPO/Muhammad Hidayat

Jacoba Nugrahaningtyas Wahjuning Utami

Dokter Jacoba Nugrahaningtyas Wahjuning Utami ekstra hati-hati menyuntikkan vaksin Sinovac ke tubuh seorang penyandang disabilitas tuli di Gedung Serbaguna Puri Dwipari pada September lalu. Penyandang disabilitas itu datang tanpa pendamping saat vaksinasi dosis pertama. Tak mau terjadi hal yang membahayakan, melalui bantuan panitia vaksinasi, Dokter Tyas, panggilan akrab Jacoba, berkomunikasi dengan penyandang disabilitas itu.

"Saya harus pastikan dia tidak alergi terhadap obat," kata Tyas saat ditemui kembali di Kantor Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, 9 Desember 2021.

Pada hari yang sama, dosen Program Studi Fisioterapi di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta itu juga menangani satu keluarga penyandang disabilitas. Mereka terdiri dari seorang remaja lumpuh di tangan, ibu remaja itu disabilitas netra, dan ayahnya lumpuh di kaki. Tyas memastikan satu keluarga tersebut tidak resisten terhadap obat atau cairan yang masuk ke tubuh mereka sebelum memberikan vaksin Covid-19.

Satu keluarga difabel itu menjadi bagian dari seribu peserta vaksinasi yang diselenggarakan perkumpulan dan organisasi bernama Sentra Vaksinasi untuk Warga. Targetnya, para penyandang disabilitas, tunawisma, transpuan, anak jalanan, pekerja seks, dan penduduk miskin di bantaran Kali Code yang sebelumnya tak tersentuh vaksin Covid-19. Kebanyakan tak bisa divaksin karena tak punya KTP.

Di antara kelompok-kelompok masyarakat tersebut, Tyas mengaku vaksinasi terhadap puluhan pekerja seks yang datang dari lokalisasi Bong Suwung Kota Yogyakarta memberi tantangan tersendiri. Dia menemukan sebagian pekerja itu menderita tekanan darah tinggi. Hipertensi, menurut dia, bisa dipicu oleh alkohol.

Tyas tidak berani memvaksin mereka sekalipun para pekerja seks tersebut seluruhnya ingin cepat-cepat divaksin. Namun Tyas kukuh tidak menyuntik bila menemukan tekanan darah masih tidak sesuai ketentuan. Beberapa akhirnya dibatalkan mendapatkan vaksin.

Dokter yang bekerja di klinik PKBI sejak 1999 ini paham tidak mudah untuk pekerja seks mengikuti vaksinasi. Tekanan darah itu, menurut dia, bisa karena mereka kurang istirahat dan kurang tidur. Di pinggiran rel kereta api di dekat Stasiun Tugu, pekerja seks dari Bong Suwung yang menjadi peserta vaksinasi hari itu bekerja selepas magrib hingga subuh keesokan hari. “Tak ada waktu istirahat untuk mereka.”

Hingga pemberian dosis kedua, Tyas bertugas sebagai koordinator tim kesehatan vaksinasi kelompok rentan bersama dua dokter lainnya yakni dokter Hamim dan Denise. Di sela menyuntik, ketiganya memberikan informasi kalau para peserta bisa menuju meja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Panitia melibatkan dinas tersebut untuk membantu peserta vaksinasi yang tak punya KTP.

“Untuk mendapatkan sertifikat vaksin, semua orang harus memiliki nomor induk kependudukan,” kata Tyas.

Bagi Tyas, menjadi vaksinator bagi orang-orang yang terpinggirkan adalah panggilan jiwa. Di klinik PKBI, perempuan berusia 54 tahun ini telah biasa melayani pekerja seks dan transpuan yang memeriksakan kesehatan reproduksi. Sepekan dua kali, dia menghabiskan waktunya di klinik itu. Selain mengajar, sehari-hari alumnus S2 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada ini bekerja di klinik Unit Kesehatan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Yogyakarta.

Penggagas Sentra Vaksinasi untuk Warga, Budhi Hermanto, mengatakan panitia menunjuk Tyas sebagai koordinator karena dianggap memahami cara kerja vaksinasi, efek samping, dan manajemen tim. "Dokter Tyas juga memiliki interaksi yang baik dengan kelompok marjinal pengakses layanan kesehatan klinik PKBI," kata Budhi.

Dokter Jacoba Nugrahaningtyas Wahjuning Utami atau Dokter Tyas di kediamannya, Yogyakarta, 22 Desember 2021. Arnold Simanjuntak

Nia Viviawati, peserta vaksinasi, mengaku tak ada hambatan yang berarti dalam proses vaksinasi itu. Ketua Komunitas Arum Dalu Sehat Bong Sehat itu datang bersama 34 pekerja seks dan pemulung. Nia dan teman-temannya memilih vaksinasi jaringan masyarakat sipil tersebut karena terbiasa berinteraksi dengan PKBI. Keterbukaan para tim dan vaksinatornya itulah yang membuat mereka nyaman.

Buat Nia, sentra vaksinasi itu membantu pekerja seks yang selama ini kesulitan mengakses vaksin di pusat kesehatan masyarakat. Sebagian dari pekerja takut datang ke puskesmas karena stigma. Beberapa pernah memberanikan diri mendaftar vaksinasi di sejumlah puskesmas karena ada 11 rekannya yang meninggal dengan gejala mirip Covid-19. Sayang, kesadaran untuk mendapatkan dosis vaksin itu tak bersambut. Mereka tidak pernah mendapatkan undangan di hari pelaksanaan vaksinasi.

"Kalau PKBI meyakinkan kami kalau keselamatan yang utama. Vaksin dahulu sembari urus KTP," kata Nia.

Berita terkait

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

18 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

20 jam lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

3 hari lalu

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

Cabut gigi memang direkomendasikan untuk membasmi gigi rudak yang sudah tidak dapat diselamatkan lagi, namun, untuk melakukannya perlu berkonsultasi dengan dokter gigi agar risiko fatal tidak terjadi

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

6 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

9 hari lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

10 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

13 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Keindahan Kepulauan Mentawai yang Didatangi Anthony Kiedis

28 hari lalu

Mengintip Keindahan Kepulauan Mentawai yang Didatangi Anthony Kiedis

Kepulauan Mentawai dikenal sebagai salah satu tujuan wisata internasional karena ombaknya dianggap salah satu yang terbaik untuk surfing.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

29 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

34 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya