Bibit Siklon Tropis Lagi: Jawa Timur, Bali, Lombok dan NTB Agar Waspada

Sabtu, 8 Januari 2022 19:11 WIB

Ilustrasi cuaca mendung berpotensi turun hujan. Kredit: ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kemunculan dua bibit siklon tropis meningkatkan cuaca ekstrem berupa hujan sporadis yang singkat namun deras saat sore. Menurut peneliti klimatologi Erma Yulihastin, bibit siklon itu, 90P dan 99P, sedang terbentuk di Laut Arafura selatan Papua dan Samudera Pasifik bagian timur-selatan.

“Bibit siklon 90P baru hari ini terbentuk, kalau 99P sudah sejak dua hari lalu,” katanya kepada TEMPO, Sabtu 8 Januari 2022.

Dampak hujan sporadis yang dimaksudnya terjadi di selatan Indonesia, meliputi sebagian Jawa, Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara. Khusus peningkatan hujan secara persisten atau menerus dengan intensitas tinggi berpotensi terjadi di wilayah Jawa bagian timur, Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara Barat.

Kondisi itu menurut peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN itu, karena terjadi penguatan angin baratan di atas Laut Jawa dan angin utara-an di Selat Makassar yang bertemu di atas Laut Jawa di sebelah utara Bali-Nusa Tenggara Barat. Konvergensi angin itu disertai dengan kelembapan yang tinggi karena sama-sama berasal dari perairan.

Menurut Erma, wilayah Jawa bagian timur, Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara Barat juga harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya badai di laut Jawa yang bersifat persisten dalam durasi lebih dari enam jam mulai malam. "Dan hujan badai di darat yang dapat terjadi sepanjang hari mulai pagi,” kata dia.

Advertising
Advertising

Di wilayah Jawa bagian barat dan tengah, hujan deras singkat terjadi karena konvergensi yang disebabkan oleh southerly surge, yaitu fenomena penguatan angin dari selatan Jawa. Southerly surge ini kemudian bertemu dengan angin baratan dari Laut Jawa.

“Southerly surge menjadi fitur utama cuaca selama Januari 2022, sekaligus menjadi faktor utama yang dapat mengakibatkan penjalaran uap air dari selatan terjadi secara intensif,” ujar Erma.

Pergerakan angin dan penjalaran kelembapan dari selatan ini selanjutnya berinteraksi dengan pegunungan di Jawa sehingga menghasilkan hujan di kawasan yang lebih rendah. Pada saat yang bersamaan, terjadi penguatan angin baratan dari Laut Jawa yang mengalami pembelokan menjadi angin dari utara menuju daratan sehingga hujan deras pun dapat terbentuk pada sore.

Potensi terjadinya konvergensi di Jawa bagian barat itu, kata Erma, lebih banyak dikontrol oleh Southerly Surge. Efeknya membuat hujan sporadis marak terjadi di berbagai wilayah yang dimulai dari hujan intensitas ringan di bagian selatan pada siang hari.

Menjelang sore, konvergensi mulai terbentuk karena pengaruh pembentukan angin dari utara sehingga angin gunung bertemu dengan angin laut. "Pertemuan angin tersebut tidak spesifik terjadi di suatu tempat namun memiliki potensi meluas sehingga hujan deras sporadis pun bersifat merata dapat terjadi di sebagian besar Jawa bagian barat," tuturnya.

Baca juga:
Ratusan Pohon Hilang Dicabuti di Mandalika, DLH: Harga Bibitnya Mahal


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 jam lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

1 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

1 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

Indonesia relatif terlindungi dari heatwave mayoritas areanya adalah laut dan terdiri dari banyak pulau. Awan juga mengurangi dampak paparan surya.

Baca Selengkapnya

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

1 hari lalu

Banjir Sumbar Berdampak ke Pariwisata, Sandiaga Uno: Keselamatan yang Paling Utama

Sandiaga Uno menyebut banjir Sumbar turut berdampak ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

2 hari lalu

Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

2 hari lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

2 hari lalu

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah bagi negara-negara tropis di dunia. Acapkali dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

2 hari lalu

Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Simak Penjelasan Peneliti Antariksa BRIN

Badai matahari memicu paparan elektromagnetik yang mempengaruhi sejumlah alat komunikasi dan navigasi di bumi. Fenomena langka dari siklus surya.

Baca Selengkapnya

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

3 hari lalu

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

Ekspedisi Sesar Baribis akan tersebar ke beberapa titik untuk sosialisasi dan upaya mitigasi bahaya gempa.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

3 hari lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya