Kontroversi Baru Elon Musk, Desak Netizen Pilih Instagram atau Twitter...
Reporter
Danar Trivasya Fikri
Editor
Dwi Arjanto
Rabu, 18 Januari 2023 21:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Multibilioner sekaligus pemilik Twitter, Elon Musk menabur kontroversi lagi. Kali ini, ia mencuri perhatian setelah meminta pengguna medsos untuk memilih antara Twitter atau Instagram.
Instagram atau Twitter?
Mengutip dari indiatimes.com pekan ini, Elon Musk telah mengajukan lebih banyak pertanyaan di Twitter sejak dia mengakuisisi perusahaan tersebut. Setelah beragam pertanyaan sebelumnya, pada 16 Januari 2023 lalu, Elon kembali bertanya kepada pengguna platform media sosial tersebut, manakah yang lebih baik antara Instagram dan Twitter.
Baca : Tweetbot Down dan Kekacauan Aplikasi Pihak Ketiga di Twitter
Melalui akun resminya, @elonmusk, CEO Tesla tersebut memposting pertanyaan: "Instagram membuat orang depresi & Twitter membuat orang marah. Mana yang lebih baik?". Ketika artikel ini ditulis, cuitan Elon Musk tersebut telah disukai sebanyak 587 ribu kali, dan mendapat Retweet 50 ribu kali.
Sontak saja, tweet itu juga telah mengundang ribuan orang lainnya untuk berkomentar. Salah satunya datang dari Paul Graham, pengguna Twitter dengan 1.6 Juta pengikut. Melalui akunnya, @paulg, ia menulis: “Pertanyaan lain adalah apakah mungkin merancang jejaring sosial yang membuat orang merasakan sesuatu yang baik, seperti bahagia atau imajinatif, atau apakah mereka pasti membuat orang merasa buruk, dan Anda hanya bisa memilih yang buruk.”
Elon pun langsung membalas cuitan tersebut. “Melihat komentarnya, jejaring sosial ini mungkin sedang tren positif menuju kepositifan. Kami akan mencoba menjadikannya lebih penting.” ujarnya.
Selain itu, akun Wall Street Silver, @WallStreetSilv juga merespon cuitan orang terkaya dunia versi Forbes 2022 ini. “Twitter tidak membuat saya marah. Itu membuatku tertawa sepanjang hari. Kiat: berhenti ikuti semua politisi dan "reporter" media.” tulis akun tersebut.
Kali ini, Elon pun juga membalas cuitan tersebut: “Saya pun juga banyak tertawa di Twitter haha”.
Bahkan, ada juga warganet yang mengatakan bahwa justru aplikasi saingan Twitter lainnya, LinkedIn, yang membuat depresi. Hal tersebut diutarakan oleh @budan_m. “LinkedIn membuat orang depresi, bukan insta” tuturnya. Kali ini, ayah dari X Æ A-Xii itu membalasnya dengan emoticon api.
Profil Elon Musk
Nama multi juragan Elon Musk mungkin menjadi salah satu yang terpopuler di dunia maya. Di Twitter, platform media sosial yang dimilikinya sendiri, pengusaha tersebut telah diikuti oleh sebanyak 126 Juta pengguna.
Disarikan dari berbagai sumber, Elon Reeve Musk lahir...
<!--more-->
Disarikan dari berbagai sumber, Elon Reeve Musk lahir pada 28 Juni 1971 di Afrika Selatan. Ia merupakan buah hati dari Errol Musk dan Maye Musk. Ia merupakan anak tertua dari tiga bersaudara.
Tercatat, pria berusia 51 tahun ini memiliki tiga kewarganegaraan, yaitu Afrika Selatan, Kanada, dan Amerika Serikat. Menurut Forbes, pada 2022 lalu Elon Musk memiliki kekayaan bersih senilai 146 Milliar US Dollar atau setara Rp. 2.214 Trilliun. Di belakangnya, ada Jeff Bezos, pendiri perusahaan E-Commerce raksasa, Amazon dengan kekayaan 121,3 US Dollar.
Dilansir dari bisnis.tempo.co, berikut beberapa perusahaan yang dimiliki oleh Elon Musk:
1. Tesla
Tesla menjadi perusahaan kepunyaan Elon Musk yang paling populer. Sebagai perusahaan yang menggagas mode autopilot pada mobil listrik, Elon Musk mempekerjakan 100.000 karyawan secara global. Tidak hanya membangun pabrik di California, Amerika Serikat, Tesla juga menyebar hingga Jerman dan Cina. Mobil listrik yang melambungkan nama Elon Musk ini telah terjual sebanyak 2 juta unit pada tahun 2021 saja.
Tesla juga menjadi perusahaan otomotif yang tidak bisa disepelekan. Sebab nilai pasarnya sampai 14.444 triliun rupiah. Alhasil banyak orang yang tidak mau ketinggalan untuk menginvestasikan uangnya dengan membeli saham Tesla. Pada 28 Juni 2010, pertamakalinya Tesla menawarkan saham (IPO) dengan harga 17 Dolar Amerika atau setara 245.556 rupiah per lembar.
2. SpaceX
Elon Musk pernah bermimpi untuk membangun peradaban manusia di Planet Mars. Sehingga ia berusaha mewujudkan keinginannya tersebut dengan mendirikan perusahaan SpaceX. Tidak hanya sekadar perusahaan yang memproduksi roket, SpaceX ingin memberikan kesempatan pada banyak orang untuk merasakan sensasi menjelajah luar angkasa dengan biaya yang murah.
Roket SpaceX juga disinyalir bersifat reusable karena mampu kembali mendarat ke bumi. Karena kehebatannya itu, SpaceX dapat memangkas biaya sangat besar. Misi Elon Musk untuk mengkomersialkan roket bertumbuh berkat rasa kekecewaannya terhadap NASA. Semenjak program Apollo tahun 1972, NASA seakan mati suri dan tidak bergairah membuat target baru pergi ke Mars lagi.
3. Neuralink
Sering dianggap gila karena ambisinya, Elon Musk kembali menghebohkan jagat raya bersama Neuralink. Elon Musk menggandeng sekelompok ilmuwan di tahun 2016 untuk menjalankan riset neurologis. Perusahaan yang diberi nama Neuralink itu berupaya menciptakan inovasi di bidang teknologi yang dapat memulihkan gejala kelainan syaraf dan otak. Dengan kata lain, Neuralink bertujuan menghubungkan antara otak manusia dengan komputer seperti yang tergambar di film fiksi ilmiah.
4. OpenAI
Pada 2015, Elon Musk membangun startup penelitian dan pengembangan nirlaba, yakni OpenAI. Perusahaan ini membawa misi mulia untuk memastikan kebermanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dapat dinikmati seluruh umat manusia. Laboratorium OpenAI merancang mesin yang memiliki kapasitas penalaran dan kekuatan belajar sama dengan otak manusia. Kendati mengundurkan diri dari deretan dewan direksi pada tahun 2018, Elon Musk masih menjadi donatur utama hingga saat ini.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga :
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.