Covid-19 di Wuhan Menyebar dari Anjing Rakun? Begini Dugaan Itu Muncul

Jumat, 24 Maret 2023 20:00 WIB

Anjing rakun (Nyctereutes procyonoides. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Debat asal usul Covid-19 bertambah panjang lagi setelah pada pekan lalu ilmuwan Prancis mendapati hasil gen sequencing yang baru temuan dari Cina. Diduga, virus corona penyebab Covid-19 datang dari hewan-hewan seperti anjing rakun di Pasar Hewan Laut Huanan di Wuhan.

Data urutan gen itu ditarik kembali beberapa hari kemudian oleh tim penelitinya--meski beberapa ilmuwan lain telah sempat mengunduh dan menyelidikinya lebih jauh. Data bahkan sudah sempat dibagikan ke WHO.

"Benar-benar penting bahwa setiap dan seluruh data yang berelasi kepada bagaimana pandemi ini bermula tersedia dengan segera," kata Maria Van Kerkhove dari WHO dalam sebuah konferensi pers, 17 Maret 2023.

Dia merujuk kepada kebutuhan menguji beberapa hipotesis, termasuk bagaimana virus masuk ke populasi manusia. Apakah dari kelelawar, lewat inang perantara ataukah gara-gara kebocoran biosecurity dari sebuah laboratorium. "Dan kita belum memiliki satu jawaban yang definitif."

Pasar basah Huanan telah sejak lama dipandang sebagai asal virus corona SARS-CoV-2 bersamaan dengan kemunculan kasus-kasus pertama Covid-19 pada Desember 2019 lalu. Di pasar itu dijual beragam hewan hidup dan mati, bukan hanya hewan laut.

Advertising
Advertising

Inang orisinal SARS-CoV-2 diperkirakan adalah kelelawar karena hewan ini membawa banyak virus corona, meski belum ada di antara mereka yang ditemukan terinfeksi virus tersebut. Dari kelelawar diduga virus telah melompat ke hewan lain, seperti trenggiling, yang dijual di pasar itu sebagai inang perantara sebelum virus sampai ke manusia.

Sebuah eksplanasi alternatif adalah virus lolos dari Institut Virologi Wuhan, di mana para penelitinya diketahui sedang menelaah virus corona dari kelelawar, tapi bukan SARS-CoV-2. Skenario alternatif ini kurang populer di antara para ilmuwan, namun pada Februari lalu Departemen Energi AS menyatakannya sebagai penjelasan yang paling kuat. Tak ada bukti-bukti pendukung yang dirilis.

Terkini, data sequencing yang diunggah tim peneliti dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina ke basisdata virologi global GISAID mungkin membuat lebih terang tentang asal mula SARS-CoV-2. Data itu berasal dari sampel swab yang diambil dari berbagai permukaan di Pasar Hewan Laut Huanan pada awal 2020 lalu tak lama setelah ditutup.

Pasar ikan di Kota Wuhan, Cina, ditutup sementara setelah beberapa orang terinveksi virus corona di sana. Sumber: Noel Celis/Agence France-Presse — Getty Images/nytimes.com

Unggahan data teramati Florence Débarre di Pusat Riset Saintifik Nasional Prancis yang kemudian membagikannya ke WHO pada 14 Maret lalu. "Saya berfokus pada data gen sequencing dari pasar itu ketika saya masuk ke basisdata, tapi saya tidak mengira menemukan data seperti itu," katanya.

Débarre menolak berkata lebih jauh sampai analisisnya selesai nanti, tapi Van Kerkhove mengungkap dalam konferensi pers kalau Débarre dkk melihat bukti DNA hewan-hewan yang positif SARS-CoV-2. "Termasuk anjing rakun."

Anjing rakun (Nyctereutes procyonoides) telah sebelumnya ditemukan bisa terinfeksi SARS-CoV-2 dan mampu pula menyebarkannya. Tapi, Alice Hughes dari Universitas Hong Kong berpendapat, belum bisa dibuktikan kalau jenis anjing rakun yang ada di pasar itu sudah terinfeksi virus pada Desember 2019.

Di antara spekulasi yang ada, Van Kerkhove mengatakan kalau WHO sudah meminta CDC Cina untuk mengirim ulang data urutan gen yang telah ditariknya kembali itu. "Isu besarnya adalah bahwa data ini eksis tapi belum tersedia bagi komunitas internasional, dan mungkin seharusnya sudah ada sejak beberapa tahun lalu," kata Ketua Tim Teknis Covid-19 di WHO itu.

NEW SCIENTIST

Pilihan Editor: Ukraina Rontokkan Rudal Rusia Pakai Crotale Sumbangan Prancis


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

4 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

5 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

8 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

9 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

12 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

12 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

18 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

18 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya