Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Balik Nama COVID-19 untuk Virus Corona Mematikan Asal Wuhan

Reporter

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat mengunjungi pasien virus corona baru di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 6 Februari 2020. Jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus korona baru melonjak menjadi 908. China Daily via REUTERS
Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat mengunjungi pasien virus corona baru di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 6 Februari 2020. Jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus korona baru melonjak menjadi 908. China Daily via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia atau WHO telah menetapkan nama untuk virus corona baru yang sedang mewabah dari Wuhan, Cina. WHO menyebut virus itu memberi 'ancaman yang sangat menakutkan' untuk dunia saat ini, namun tetap ada kesempatan untuk menghentikannya.

"Dan kita telah memiliki nama untuk virus itu. Dia adalah COVID-19," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam keterangan yang diberikannya di markas WHO di Jenewa, Swiss, Selasa 11 Februari 2020. Tedros mengeja 'co' berarti 'corona, 'vi' untuk 'virus', dan 'd' adalah 'disease', sedang '19' menunjuk tahun ketika wabah teridentifikasi pertama yakni pada 31 Desember 2019.

Menurut Tedrosn, nama COVID-19 sengaja dipilih menghindari stigma terhadap lokasi geografis, spesies hewan, atau komunitas tertentu sesuai rekomendasi internasional dalam hal penamaan. Sebelumnya, label sementara yang diberikan WHO adalah "2019-nCoV", sedang Komisi Kesehatan Nasional Cina sejak awal pekan ini telah menggunakan nama "novel coronavirus pneumonia" atau NCP.

Berdasarkan panduan yang diterbitkannya 2015 lalu, WHO menyarankan tidak menggunakan nama lokasi seperti yang pernah dilakukannya dengan virus Ebola dan Zika. Penamaan dua virus itu menggunakan nama lokasi di mana penyakitnya pertama teridentifikasi, akibatnya publik kini selalu mengaitkan lokasi-penyakit itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nama-nama yang lebih umum atau generik seperti halnya "Middle East Respiratory Syndrome atau MERS" atau "Flu Spanyol" juga kini dihindari karena bisa menciptakan stigma ke seluruh wilayah atau kelompok etnik tertentu. Menggunakan nama orang--biasanya nama penemunya--juga dilarang berdasarkan panduan terbaru WHO.

WHO juga mencatat kalau pemberian nama menggunakan nama spesies hewan bisa menciptakan kebingungan. Contoh yang ini ketika virus H1N1 populer sebagai flu babi pada 2009 lalu. Penamaan itu memukul industri babi meski penyakit flu itu sebenarnya bisa menyebar lebih luas karena penularan oleh manusia daripada oleh babi.

SCIENCEALERT

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Baru Sembuh, PM Singapura Kembali Positif Covid-19

12 jam lalu

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong berjalan bersama menuju ke Kantor Perdana Menteri untuk melakukan pertemuan informal pada Kamis, 16 Maret 2023. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Baru Sembuh, PM Singapura Kembali Positif Covid-19

PM Singapura Lee Hsien Loong menderita Covid-19 rebound, atau gejala Covid yang kembali kambuh setelah dinyatakan sembuh.


Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

2 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day diperingati tahunan tiap 31 Mei


Mengenal Disease X, Bisa Ciptakan Pandemi lebih Fatal?

3 hari lalu

Mengenal Disease X, Bisa Ciptakan Pandemi lebih Fatal?

Disease X di sini bukanlah nama penyakit yang sesungguhya, melainkan istilah penanda bahwa akan terjadi pandemi atau epidemi baru


Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

3 hari lalu

Patients lie on beds in the emergency department of a hospital, amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Shanghai, China January 4, 2023.  Hospitals in Shanghai were overwhelmed by visitors on Wednesday (January 5) as international health experts predict at least one million deaths in China this year, but Beijing has reported five or fewer deaths a day since the policy u-turn. REUTERS/Staff
Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Disease X istilah yang digunakan WHO untuk merujuk pada penyakit baru belum teridentifikasi secara spesifik


Klaim Tak Ada Warga Israel Usia di Bawah 50 Tahun Meninggal karena Covid-19 Dipertanyakan

3 hari lalu

Seorang wanita menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 di Ramat HaSharon, Israel, 30 Juli 2021. Israel mulai memberikan suntikan ketiga vaksin virus Corona atau dosis penguat (booster) bagi warga berusia 60 tahun ke atas atau lansia. Xinhua/JINI
Klaim Tak Ada Warga Israel Usia di Bawah 50 Tahun Meninggal karena Covid-19 Dipertanyakan

Kementerian Kesehatan Israel dicecar terkait data kematian akibat Covid-19 di kalangan anak muda dan kaitannya dengan serangan jantung.


Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Nomor 5 di Indonesia, Begini Tanggapan Heru Budi Hartono

4 hari lalu

Warga menggunakan masker saat berkendara di Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Jakarta masuk dalam 4 kota dengan pencemaran udara terburuk di dunia setelah Dubai, New Delhi, dan Santiago. Indeks kualitas udara Jakarta menyentuh angka 164, masuk dalam kategori tidak sehat (151-200). TEMPO/Muhammad Hidayat
Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Nomor 5 di Indonesia, Begini Tanggapan Heru Budi Hartono

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono enggan banyak berkomentar mengenai kualitas udara di Ibu Kota yang masuk kategori tidak sehat dalam beberapa hari terakhir.


Di Haul Alhabib Munzir Almusawa, Prabowo Puji Penanganan Covid-19 Presiden Jokowi

5 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan sambutan dalam Haul Akbar ke-10 Habib Munzir Almusawa di kawasan Rawajati, Jakarta Selatan, Minggu, 29 Mei 2023. Prabowo Subianto menghadiri Haul Akbar ke-10 Habib Munzir Almusawa sebagai tamu undangan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Di Haul Alhabib Munzir Almusawa, Prabowo Puji Penanganan Covid-19 Presiden Jokowi

Prabowo berujar berkat penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi, Indonesia masih tenang.


WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

5 hari lalu

WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Setelah Covid-19 dinyatakan tidak lagi menjadi penyakit darurat, WHO mewaspadai kemunculan disease X sebagai penyakit baru yang mematikan.


Terpopuler: Kejagung Sita Mobil Land Rover Johnny Plate, Harta Kekayaan Perry Warjiyo

8 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memberikan keterangan pers usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa, 14 Februari 2023. Menkominfo Johnny G Plate menjalani pemeriksaan sebagai saksi selama 9 jam terkait kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo 2020-2022. Dalam keterangannya Johnny menyatakan siap diperiksa lagi jika dipanggil penyidik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Terpopuler: Kejagung Sita Mobil Land Rover Johnny Plate, Harta Kekayaan Perry Warjiyo

Kejagung menyita satu unit mobil Land Rover Type R milik Menkominfo Johnny Plate yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi BTS Bakti.


Ragam Cerita dari Masa Pandemi Covid-19 dalam Buku Pantang Padam dan Nusantara Berkisah 3

9 hari lalu

Maria Darmaningsih (ketiga dari kiri) bersama Urry Kertopati (kiri) dan S. Dian Andryanto (kanan) dalam peluncuran buku Pantang Padam dan Nusantara Berkisah 3: Bunga Setaman di Jakarta, Sabtu, 20 Mei 2023 (Istimewa)
Ragam Cerita dari Masa Pandemi Covid-19 dalam Buku Pantang Padam dan Nusantara Berkisah 3

Maria Darmaningsih, orang yang pertama dinyatakan terinfeksi Covid-19 di Indonesia, menulis salah satu cerita di buku ini.