Godfather AI Mundur dari Google Demi Ungkap Rasa Menyesal dan Khawatir

Selasa, 2 Mei 2023 17:01 WIB

Geoffrey Hinton. Sky New

TEMPO.CO, Jakarta - Geoffrey Hinton yang bersama dua orang lainnya dikenal sebagai 'Godfathers of AI' telah memenangi 'Nobel Komputasi' untuk riset terobosannya tentang jaringan saraf. Ketiganya diganjar Turing Award 2018 karena telah meletakkan dasar dari teknologi AI yang kini sedang meledak.

Tapi Hinton mengatakan kalau sebagian dari dirinya kini merasakan penyesalan. "Sulit untuk melihat bagaimana Anda dapat mencegah para aktor jahat dari menggunakannya untuk hal-hal buruk," kata pria berusia 74 tahun itu dalam wawancara dengan The New York Times.

Hinton mengaku belum lama ini berpamitan dari Google demi bisa bicara lepas tentang risiko AI tersebut. "Saya berusaha menenangkan diri dengan alasan: Kalau bukan saya, orang lain tokh akan mengerjakannya," kata Hinton yang telah bekerja untuk Google selama lebih dari satu dekade belakangan.

Masih dalam wawancara yang sama, Hinton mengungkapkan memberitahu Google untuk pengunduran dirinya pada bulan lalu, dan pada Kamis pekan lalu bicara kepada CEO Sundar Pichai secara langsung. Apa yang disampaikan ataupun komunikasi yang terjadi di antara keduanya tak diungkapkan.

Hinton, seorang akademisi sepanjang hidup, bergabung dengan Google setelah raksasa teknologi mesin pencari ini menguasai perusahaan yang dirintisnya bersama dua dari antara muridnya. Satu dari dua muridnya itu belakangan menjadi ketua tim ilmuwan di OpenAI.

Advertising
Advertising

Chatgpt. Shutterstock

Hinton dan para muridnya telah mengembangkan sebuah jaringan saraf yang mampu mengajari dirinya sendiri untuk mengenali objek-ojek umum, seperti anjing, kucing, dan jenis-jenis bunga, setelah menganalisa ribuan foto. Karya inilah yang akhirnya menuntun ke kreasi ChatGPT oleh OpenAI ataupun Google Bard.

Menurut wawancara di NYT, Hinton sebenarnya cukup nyaman dengan bagaimana Google menghela perkembangan teknologi itu sampai pada titik saat Microsoft meluncurkan Bing yang diinfus oleh OpenAI. Itu, kata Hinton, menantang bisnis inti Google dan menyalakkan sebuah respons 'code red' di internal perusahaan.

Hinton memprediksi, kompetisi yang brutal mungkin tak akan bisa dicegah. Dampaknya, akan ada begitu banyak gambar-gambar dan teks palsu (fake) atau misinformasi berseliweran yang tak seorang pun akan mampu lagi membedakan 'mana yang benar'.

Pada jangka waktu yang lebih panjang, dia mencemaskan, AI akan mengeliminasi bidang pekerjaan yang bersifat mekanis ataupun repetitif. Dan bukan tidak mungkin menggantikan kemanusiaan itu sendiri saat sudah mulai mulai menulis dan menjalankan kode-kodenya sendiri.

Ketua tim ilmuwan Google, Jeff Dean, berusaha meredam kekhawatiran itu dengan menyatakan kalau perusahaan itu tetap berkomitmen kepada pendekatan terhadap AI yang bisa dipertanggungjawabkan. "Kami terus belajar memahami risiko-risiko yang muncul sembari juga berinovasi dengan kuat," katanya.

THE VERGE

Pilihan Editor: Pola Sambaran Petir April di Jawa Barat Membentuk Kelopak Bunga


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

OpenAI Meluncurkan GPT4o, Mengenal Model AI Baru Ini

9 jam lalu

OpenAI Meluncurkan GPT4o, Mengenal Model AI Baru Ini

OpenAI mengumumkan peluncuran model kecerdasan buatan generatif baru bernama GPT-4o

Baca Selengkapnya

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

11 jam lalu

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

Teknologi AI yang berkembang bisa membawa dampak negatif dan positif.

Baca Selengkapnya

OpenAI Luncurkan GPT-4o, Miliki Fitur Premium GPT-4

15 jam lalu

OpenAI Luncurkan GPT-4o, Miliki Fitur Premium GPT-4

OpenAI mengatakan bahwa GPT-4o membawa jargon "langkah menuju interaksi manusia-komputer yang lebih alami".

Baca Selengkapnya

Google Coba Jalankan ChromeOS di Android, Ingin Saingi Samsung DeX?

17 jam lalu

Google Coba Jalankan ChromeOS di Android, Ingin Saingi Samsung DeX?

Google hadirkan ChromeOS ke perangkat Android. Tim Android Authority telah berhasil jalankan ChromiumOS pada mesin virtual dengan kode "ferrochrome."

Baca Selengkapnya

OpenAI Luncurkan GPT-4o, Model AI yang Lebih Pintar Merespons Perintah Suara

21 jam lalu

OpenAI Luncurkan GPT-4o, Model AI yang Lebih Pintar Merespons Perintah Suara

Model ChatGPT terbaru, GPT-4o lebih handarl merespons perintah dari pengguna., terutama yang berupa input suara.

Baca Selengkapnya

Bersaing Membuat Film Pendek dengan AI, Mengenal Cinema Synthetica

1 hari lalu

Bersaing Membuat Film Pendek dengan AI, Mengenal Cinema Synthetica

Kompetisi Cinema Synthetica menantang para sineas muda untuk membuat film pendek menggunakan kecerdasan buatan atau AI

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memburamkan Rumah Anda di Google Street View

1 hari lalu

Begini Cara Memburamkan Rumah Anda di Google Street View

Memburamkan rumah di Google Street View hanya dapat dilakukan menggunakan komputer atau laptop.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

2 hari lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

2 hari lalu

Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

Kemampuan sistem AI ini dapat melakukan hal-hal seperti membodohi pemain game online atau melewati captcha.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar Ponsel Vivo yang akan Mendapatkan Pembaruan Android 15

2 hari lalu

Inilah Daftar Ponsel Vivo yang akan Mendapatkan Pembaruan Android 15

Sejumlah merek telah memiliki daftar ponsel mereka yang akan mendapatkan pembaruan Android 15, salah satunya adalah Vivo.

Baca Selengkapnya