Ahli ITB Duga Gempa Sumedang akibat Sesar Cileunyi-Tanjungsari

Selasa, 2 Januari 2024 13:21 WIB

Warga mendiami tenda pengungsi pascagempa bumi magnitudo 4.8, di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang, Jawa Barat, Senin, 1 Januari 2024. TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli gempa Irwan Meilano menduga Gempa Sumedang akibat pergerakan sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari. Dugaan itu sama seperti perkiraan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi atau PVMBG Badan Geologi. "Masih perlu dicari untuk detailnya baik parameter sumber gempa, panjang, tingkat aktivitas, maksimum magnitudonya, serta lain sebagainya," kata Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung atau ITB itu, Selasa, 2 Januari 2024.

ITB bersama beberapa lembaga lainnya akan bersama mencari parameter dari sumber-sumber gempa baru. Tujuannya untuk mengidentifikasi lebih rinci mengenai gempa yang terjadi di Sumedang. "Kemungkinan nanti akan dimasukkan ke dalam sumber-sumber gempa baru yang terjadi di Indonesia," kata Irwan.

Dia juga menyoroti soal kekuatan gempa yang tidak terlalu besar dengan kedalaman dangkal, namun dapat menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan. Karakteristik lapisan tanah di Jawa Barat yang mempunyai berbagai produk vulkanik, menurutnya dapat meningkatkan guncangan gempa."Hal inilah yang membuat gempa dengan kekuatan kecil tapi guncangannya terasa keras di permukaan," kata Irwan.

Selain itu kondisi geografis wilayah di Sumedang dan sekitarnya memiliki banyak penduduk dan telah dipadati bangunan. Keadaan itu dinilainya berpotensi menimbulkan banyak kerusakan saat terjadi bencana.

Gempa Sumedang pada Minggu 31 Desember 2023, menurut BMKG pertama terjadi pada pukul 14.35 bermagnitudo 4,1 dari kedalaman 7 kilometer. Menyusul gempa kedua pada pukul 15.38 dengan magnitudo 3,4 dari kedalaman 6 kilometer. Lalu gempa ketiga pukul 20.34 bermagnitudo 4,8 dari kedalaman 5 kilometer. Sumber gempa yang terkuat berjarak 2 kilometer arah timur laut Kota Sumedang.

Advertising
Advertising

Dua gempa susulan dengan kekuatan yang lebih kecil yaitu bermagnitudo 2,9 pada pukul 23.23, lalu bermagnitudo 2,4 pada pukul 03.47, Senin 1 Desember 2024. Kedua lokasi sumber gempa susulan yang tidak dirasakan warga itu berjarak sekitar 4 kilometer arah timur laut dari pusat kota. Gempa Sumedang berdasarkan laporan membuat 138 rumah rusak ringan dan 110 rumah lainnya rusak berat serta 456 orang harus mengungsi.

Sementara menurut keterangan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi atau PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, daerah Sumedang tergolong rawan gempa bumi. Secara umum tanahnya berupa batuan rombakan gunung api dan endapan danau yang bersifat lunak, lepas, belum kompak, dan memperkuat efek guncangan.

Sejauh ini sesar aktif yang menyebabkan Gempa Sumedang belum diketahui pasti. PVMBG memperkirakan dari pergerakan Sesar Cileunyi-Tanjungsari, namun BMKG belum sependapat. “Lokasi tiga episenter Gempa Sumedang ini terletak di luar jalur Sesar Cileunyi-Tanjungsari,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono. Seperti halnya Sesar Cugenang yang gempanya merusak Cianjur, BMKG akan mengerahkan tim untuk menyelidiki sesar apa yang mengakibatkan Gempa Sumedang.

Pilihan Editor: Mengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari Penyebab Gempa Sumedang, Berada di Cekungan Bandung

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

7 jam lalu

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

Sejauh ini, sejak UTBK mulai digelar 30 April lalu, ada tiga orang peserta ujian yang datang dalam kondisi sakit. Terkini sakit GERD.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

8 jam lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

10 jam lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

22 jam lalu

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

Pendaftar UTBK SNBT di ITB berkurang pada 2024. Ditengarai karena banyak calon peserta yang sudah diterima di jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

23 jam lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

1 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

1 hari lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

1 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

2 hari lalu

Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya