BMKG: Cuaca Ekstrem di Jateng 4-10 Januari Picu Bencana Hidrometeorologi

Reporter

Antara

Editor

Devy Ernis

Kamis, 4 Januari 2024 15:58 WIB

Sejumlah pengendara melintasi jalan Gubug-Salatiga yang terdampak banjir di Gubug, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa 2 Januari 2024. Akibat hujan deras dan meluapnya Sungai Tuntang menyebabkan jalan utama penghubung dari Kabupaten Grobogan ke Kota Salatiga itu terendam banjir dengan ketinggian hingga 80 cm dan mengakibatkan kemacetan serta puluhan motor mogok. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada 4-10 Januari 2024. Hal ini yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.

"Bahkan hari ini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi pegunungan tengah Jateng, Jateng bagian selatan dan barat, serta beberapa wilayah lainnya," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Kamis, 4 Januari 2024.

Menurut dia, potensi cuaca ekstrem tersebut sudah terjadi sejak akhir Desember 2023 dan diprakirakan masih akan berlangsung hingga 10 Januari 2024. Berdasarkan data yang dirilis BMKG, kata dia, potensi cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer, antara lain Monsun Asia musim dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia.

"Dengan demikian pertumbuhan awan hujan pada periode Januari ini diprediksikan cukup intens," katanya.

Selain itu, kata dia, aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini sudah mulai memasuki wilayah Indonesia dan dalam sepekan ke depan secara tidak langsung dapat memicu peningkatan potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat di beberapa wilayah.

Advertising
Advertising

Menurut dia, kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktivitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia bagian barat dan cukup bertahan hingga lima hari ke depan.

"Faktor dinamika lain yang turut memperkuat potensi tersebut adalah terbentuknya pola pertemuan angin serta belokan angin di sekitar wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan," katanya.

Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau masyarakat, khususnya yang bermukim di daerah rawan bencana hidrometeorologi, untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir, banjir bandang, tanah longsor, tanah bergerak, dan angin puting beliung, saat terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Pilihan Editor: Waspadai Hujan Lebat Disertai Angin Kencang hingga Sepekan, Ini Kata BMKG

Berita terkait

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

7 menit lalu

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Kamis pagi ini, 16 Mei 2024, dipuncaki artikel dari perusakan lingkungan oleh aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

1 jam lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

1 jam lalu

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

Di antara wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca BMKG hari ini adalah Sumatera Barat yang baru dilanda bencana banjir lahar dan banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

3 jam lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

BMKG memberikan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarannya (Jabodetabek) pada hari ini, Kamis 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

13 jam lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

15 jam lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

16 jam lalu

5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

Banjir adalah bencana yang dapat terjadi di mana saja dan bisa datang tiba-tiba. Simak 5 tips bangun rumah anti banjir

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

17 jam lalu

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

Gempa Lombok 2018 meninggalkan duka yang mendalam di hati masyarakat.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

17 jam lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Selat Sunda Hingga Selat Bali

18 jam lalu

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Selat Sunda Hingga Selat Bali

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya