Top 3 Tekno: Gelombang Laut 4 Meter, Gempa Ciater Subang, Sistem Deteksi Tsunami

Reporter

Kamis, 29 Februari 2024 09:29 WIB

Nelayan menarik perahu untuk disandarkan di kawasan Pelabuhan Jepara, Jobokuto, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu 3 Februari 2024. BMKG stasiun meteorologi maritim Tanjung Emas Semarang mengeluarkan peringatan dini adanya potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter di Laut Jawa bagian tengah dan perairan Karimunjawa 3-4 Fabuari 2024. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini diawali dengani peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai gelombang laut tinggi di beberapa kawasan pada 28-29 Februari 2024. Pola angin menimbulkan gelombang tinggi maksimal hingga 4 meter sehingga harus diwaspadai beberapa jenis kapal dan masyarakat di pesisir pantai. Potensi gelombang itu terdeteksi di perairan sekitar Sulawesi, Flores, Maluku, dan beberapa lainnya.

Berita kedua mengenai gempa tektonik berkekuatan magnitudo 2,9 yang mengguncang Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kejadian pada Rabu pagi, 28 Februari 2024, tersebut merupakan gempa susulan. Sehari sebelumnya wilayah yang sama juga digoyang gempa halus berkekuatan M2,8.

Kabar selanjutnya mengenai Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, yang mendorong negara-negara saling berbagi ilmu demi pembangunan sistem peringatan dini tsunami. Skema deteksi tsunami mau tak mau harus segera ditingkatkan, terutama untuk memprediksi tsunami berbasis non seismik atau yang tidak diawali gempa. Kebutuhan itu dibahas Dwikorita forum Working Group on Tsunamis and Other Hazards Related to Sea Level Warning and Mitigation Systems (TOWS-WG) ke-17 pada 22-23 February 2024 di Sendai, Jepang.

1. Waspada Gelombang Laut 4 Meter, BMKG: Mencakup Laut Sulawesi, Papua Barat, dan Natuna

Advertising
Advertising

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi untuk periode 28-29 Februari 2024. Prakirawan BMKG, Samuel R. Adiprabowo, mengatakan angin Indonesia bagian utara dominan bergerak dari utara ke timur laut dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot. Sedangkan angin di selatan bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan berkisar 6-20 knot.

Pola angin itu berpotensi memicu gelombang setinggi 2,5-4 meter. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Aceh bagian utara, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Flores, Laut Maluku, Laut Banda, dan Laut Arafuru. Prediksi gelombang itu juga untuk perairan di Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua Barat serta Laut Natuna Utara.

"Potensi gelombang tinggi dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Samuel pada Rabu, 28 Februari 2024.

2. Gempa Kembali Guncang Ciater Subang dengan Skala II-III MMI

Gempa berkekuatan M2,9 kembali mengguncang Ciater, Subang, pada Rabu pagi pukul 07.48 WIB. Sehari sebelumnya ecamatan ini juga digetarkan guncangan yang skalanya relatif mirip. 2

Menurut BMKG, gempa berulang di Ciater ini berintensitas II-III MMI. Artinya, sebagian orang merasakan getaran dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang, hingga getaran gempa terasa di dalam rumah seakan ada truk yang melintas. “Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat aktivitas sesar lokal,” kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto, lewat keterangan tertulis, Rabu 28 Februari 2024.

Pada gempa Ciater terbaru, pusat sumber gempa tberada di darat yang berjarak sekitar 20 kilometer di arah barat daya Kabupaten Subang. Sumber gempa terdeteksi berkedalaman 6 kilometer.

3. Pengembangan Sistem Deteksi Tsunami Kian Mendesak, Kepala BMKG Minta Semua Negara Tidak Pelit Ilmu

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, meminta kerjasama antar negara dalam forum Working Group on Tsunamis and Other Hazards Related to Sea Level Warning and Mitigation Systems (TOWS-WG) ke-17 di Jepang. Sebagai Ketua Intergovernmental Coordination Group for the Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (ICG-IOTWMS), Dwikorita berbicara mewakili 25 negara yang berada di kawasan Samudra Hindia.

“Kejadian tsunami non seismik semakin marak terjadi. Maka dari itu, sharing pengetahuan perlu dilakukan lebih mendalam antara seluruh working group dari setiap kawasan,” katanya, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 28 Februari 2024.

Menurut dia, sistem deteksi tsunami terkini cenderung dibuat untuk tsunami megathrust yang diawali oleh gempa bumi besar. Perlu pembaharuan untuk mengantisipasi tsunami non seismik.

Indonesia sendiri pernah dua kali dihantam tsunami yang tidak secara langsung disebabkan oleh gempa. Tsunami di Palu pada September 2018 dipicu oleh longsor laut. Adapun tsunami di Selat Sunda pada Desember 2018 muncul karena dampak domino aktivitas gunung berapi.

Pilihan Editor: Masuk Jajaran Kereta Lokal Tercanggih, Apa Saja Fitur Mutakhir LRT Jabodebek?

Berita terkait

Prakiraan Cuaca BMKG: Jakarta Cerah Berawan Hingga Siang, Potensi Hujan Hanya di Selatan

6 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Jakarta Cerah Berawan Hingga Siang, Potensi Hujan Hanya di Selatan

BMKG memprediksi Jakarta cenderung cerah dan berawan sejak pagi. Ada potensi hujan ringan di Jakarta Selatan menjelang malam.

Baca Selengkapnya

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

14 jam lalu

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

21 jam lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya

Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan, Termasuk Area Penyeberangan Selat Sunda

1 hari lalu

Waspada Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan, Termasuk Area Penyeberangan Selat Sunda

BMKG kembali menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi untuk berbagai perairan, mencakup area nelayan dan penyeberangan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

1 hari lalu

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

BMKG memperkirakan Jakarta berawan hari ini, Selasa, 14 Mei 2024, dengan sedikit potensi hujan pada siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

1 hari lalu

Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi bakal terjadi hingga tanggal 22 Mei 2024 atau selama sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Peringatan Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Hingga Perairan Sulawesi, Kapal Nelayan Harus Waspada

2 hari lalu

Peringatan Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Hingga Perairan Sulawesi, Kapal Nelayan Harus Waspada

BMKG mengeluarkan peringatan gelombang tinggi untuk perairan. Pola angin yang memicu ombak tinggi banyak terdeteksi di area Indonesia tengah.

Baca Selengkapnya

BMKG Deteksi Gempa Magnitudo 5,8 di Bolaang Mongondow, Hasil Pergerakan Lempeng Laut Sulawesi

2 hari lalu

BMKG Deteksi Gempa Magnitudo 5,8 di Bolaang Mongondow, Hasil Pergerakan Lempeng Laut Sulawesi

Gempa M5,8 mengguncang Pantai Utara Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, pada Senin pagi, 13 Mei 2024. Tidak ada potensi tsunami.

Baca Selengkapnya