Alasan Penting Digitalisasi Zakat, Demi Kepastian Penerima Sampai Pencegahan Fraud

Senin, 1 April 2024 22:22 WIB

Di bulan Ramadan seorang muslim wajib mengeluarkan zakat fitrah sebelum Idul Fitri. Ini tata cara bayar zakat fitrah dan doanya. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan lembaga zakat kian menjamur selama beberapa tahun terakhir. Namun, tak jarang tata kelolanya bermasalah, bahkan tersangkut kasus hukum. Digitalisasi zakat kemudian dikembangkan sebagai solusi untuk menghindari fraud atau kecurangan.

Guru Besar Ekonomi Islam dan Keuangan Sosial Islam Universitas Airlangga (Unair), Tika Widiastuti, mengatakan tata kelola zakat harus lebih modern agar dipercayai masyarakat.

“Pemberitaan mengenai kasus-kasus lembaga pengelolaan zakat menyebabkan kepercayaan masyarakat menurun,” kata Tika melalui keterangan tertulis pada Senin, 1 April 2024.

Sebagian masyarakat, menurut Tika, masih menyalurkan zakat pada lembaga yang tidak terdaftar secara resmi. Artinya, butuh transparansi dalam pengelolaan zakat. Dengan skema digital, masyarakat bisa mendapatkan kepastian mengenai penerima zakat yang telah dibayarkan.

Menurut Tika, sudah ada beberapa lembaga menerapkan layanan secara digital. Namun, hanya sebagian kecil yang diketahui oleh masyarakat Indonesia.

Advertising
Advertising

“Oleh karena itu, para lembaga pengelola zakat perlu berkomitmen melakukan digitalisasi zakat untuk meningkatkan transparansi,” tutur dia.

Melalui digitalisasi, dia berharap lembaga pengelola zakat kembali dipercaya oleh masyarakat. Pasalnya, zakat merupakan harta yang wajib disisihkan para umat muslim untuk golongan yang berhak menerima. Zakat merupakan salah satu dari lima pilar utama agama Islam.

Zakat fitrah, sebagai contoh, wajib dikeluarkan jelang Idul Fitri. Apalagi zakat di Indonesia berpotensi membantu kesejahteraan masyarakat. “Sekitar 10 tahun lalu, zakat yang terkumpul adalah Rp 200 triliun. Sekarang meningkat sekitar 300 triliun,” ujar Tika.

Pada akhir Februari lalu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan bisa menghimpun zakat infak sedekah (ZIS) hingga Rp 41 triliun pada 2024. Target itu meningkat 30 persen dibanding tahun lalu.

Adapun Menteri AgamaYaqut Cholil Qoumas menyebut target Rp 41 triliun itu masih di bawah potensi zakat di Indonesia. “ Ada sekitar Rp 327 triliun potensi zakat infak sedekah setahun di Indonesia yang dapat dikelola dengan baik,” kata Yaqut saat menghadiri Baznas Awards 2024 di Jakarta pada 29 Februari 2024.

Pilihan Editor: Kisah Tradisi Rampogan Macan yang Diduga Jadi Penyebab Punahnya Harimau Jawa

Berita terkait

Unair Buka Empat Jalur Mandiri, Peserta Bisa Daftar Lebih dari Satu Jalur

1 jam lalu

Unair Buka Empat Jalur Mandiri, Peserta Bisa Daftar Lebih dari Satu Jalur

Tahun ini Unair menyediakan empat jalur seleksi mandiri.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Tanggapi Demo Mahasiswa Protes UKT Naik: Sebagian Besar Kampus Aman-Aman Saja

1 hari lalu

Kemendikbud Tanggapi Demo Mahasiswa Protes UKT Naik: Sebagian Besar Kampus Aman-Aman Saja

Kemendikbud mengklaim, aksi protes mengenai kenaikan UKT tidak terjadi pada seluruh PTN di Indonesia, namun hanya sebagian kecil.

Baca Selengkapnya

Kumpulan Kisah Peserta UTBK-SNBT: Sulitnya Soal PKPM hingga Diinfus di Ruang Ujian

1 hari lalu

Kumpulan Kisah Peserta UTBK-SNBT: Sulitnya Soal PKPM hingga Diinfus di Ruang Ujian

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024 kemarin meninggalkan sederet kisah dari peserta.

Baca Selengkapnya

Rektor Unair Sebut Indonesia Emas 2045 Bisa Dipercepat Jadi 2034 dengan Cara Ini

1 hari lalu

Rektor Unair Sebut Indonesia Emas 2045 Bisa Dipercepat Jadi 2034 dengan Cara Ini

Rektor Unair sebut Indonesia Emas bisa dipercepat.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

1 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

Rektor Unair Klaim UKT Perguruan Tinggi di Indonesia Sudah Lama Tidak Naik

1 hari lalu

Rektor Unair Klaim UKT Perguruan Tinggi di Indonesia Sudah Lama Tidak Naik

Kata Rektor Unair soal UKT di perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

2 hari lalu

BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Menag Yaqut Minta Layanan kepada Jemaah Haji Ditingkatkan, Tidak Menyepelekan Hal-hal Kecil

2 hari lalu

Menag Yaqut Minta Layanan kepada Jemaah Haji Ditingkatkan, Tidak Menyepelekan Hal-hal Kecil

Menag Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada jajarannya untuk mempersiapkan berbagai pelayanan bagi para jemaah haji secara detail

Baca Selengkapnya

Peserta UTBK SNBT di Unair Diinfus Sambil Kerjakan Soal, Kampus Sediakan Petugas Kesehatan

2 hari lalu

Peserta UTBK SNBT di Unair Diinfus Sambil Kerjakan Soal, Kampus Sediakan Petugas Kesehatan

Peserta UTBK SNBT di Unair terpaksa menjalani tes saat sakit.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

2 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya