Selain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral

Reporter

Andika Dwi

Editor

Erwin Prima

Selasa, 2 April 2024 15:24 WIB

Ilustrasi plagiat

TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair) memberikan pernyataan sikap atas viralnya kasus plagiarisme yang dilakukan oleh salah satu mahasiswanya, Safrina Putri dari Jurusan Manajemen 2023. Klarifikasi telah diperoleh, tuduhan tindakan plagiat terbukti, dan sanksi telah dilayangkan.

Sanksi tersebut diberikan dalam bentuk pencabutan nilai untuk mata kuliah yang sedang diambil di mana plagiarisme dilakukan. Safrina dan semua anggota kelompoknya diharuskan mengulang mata kuliah itu.

“Kami upayakan bertindak cepat, karena kami lihat yang terjadi di media sosial sudah mulai tidak produktif,” kata Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB Unair, Wisnu Wibowo saat dihubungi, Sabtu, 30 Maret 2024.

Kasus Plagiat di Perguruan Tinggi Indonesia

Selain Safrina, tercatat terdapat beberapa kasus plagiarisme yang pernah menghebohkan dunia pendidikan Indonesia, khususnya di lingkungan perguruan tinggi. Berikut daftarnya:

Advertising
Advertising

Alumnus Universitas Jember (Unej) (Februari 2024)

Dugaan plagiat skripsi menyeret salah satu alumnus Unej. Dugaan itu bermula dari unggahan di media sosial Facebook yang kemudian disebarkan akun X (Twitter) @MenfessUnej, Sabtu, 24 Februari 2024.

Terlihat dalam cuitan (tweet), sebuah tangkapan layar laman repositori Unej yang menunjukkan abstrak skripsi mahasiswa Fakultas Teknik Unej dengan tambahan huruf ‘i’ di depan setiap kata. Tak hanya itu, semua kata dalam laporan yang sempat dapat diakses oleh publik itu pun semuanya telah diimbuhi huruf ‘i’.

“Halo rek, minta tolong menghubungi yang bersangkutan untuk klarifikasi karya ilmiah, ya. Ini adalah pelanggaran akademik berat. Minta tolong bantu lapor hal ini ke email fakultas dan prodi yang bersangkutan,” tulis @MenfessUnej.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang (Oktober 2023)

Rektor UIN Walisongo Kota Semarang Imam Taufiq diduga menjiplak tesis dosen lain atas nama Muh Arif Royyani. Penelitian Imam berjudul Konsep Hilal dalam Perspektif Alquran dan Astronomi Modern yang terbit pada 2015, sedangkan tesis Arif berjudul Memadukan Konsep Hilal dalam Tafsir Alquran dan Astronomi Modern yang diterbitkan pada 2011 lalu.

Terdapat puluhan kesamaan pada dua karya ilmiah tersebut. Kesamaan pertama ditemukan di abstrak. Ada dua paragraf yang identik, hanya ada beberapa kata yang berbeda, tetapi maknanya sama. Seperti frasa “pembahasan mengenai hilai” di tesis Arif, ditulis “perdebatan tentang hilal” dalam laporan Imam. Kalimat selebihnya di karya tersebut sama.

Atas tuduhan itu, kuasa hukum Imam, Muhtar Hadi Wibowo menampik dugaan plagiat yang dilakukan kliennya. “Karena sifatnya baru dugaan, maka tidak benar,” ucapnya pada Senin, 23 Oktober 2023.

Profesor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) (Agustus 2023)

Profesor bidang Antropologi Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNY Suwardi Endraswara membuat surat pengakuan yang diunggah di media sosial bahwa dirinya telah mengutip isi artikel karya M. Mushthafa tanpa mencantumkan sumber.

Guru Besar UNY tersebut mengutip artikel di blog Mushthafa untuk bukunya yang diterbitkan pada 2016 dengan judul Metodologi Penelitian Postmodernisme Sastra: Penafsiran, Pengejaran, dan Permainan Makna.

Secara pribadi, Mushthafa telah mengirimkan laporan pelanggaran melalui sistem Anjungan Integritas Akademik Indonesia (Anjani) pada 26 Agustus 2023 lalu. Anjani sendiri adalah portal yang disediakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk melakukan tindak promotif dalam hal pembinaan, evaluasi dan pengukuran, klarifikasi dan pelanggaran, serta sanksi untuk pelanggar integritas akademik.

Rektor Universitas Haluoleo (April 2021)

<!--more-->

Rektor Universitas Haluoleo (April 2021)


Karya ilmiah Rektor Universitas Haluoleo Muhammad Zamrun Firihu diduga jiplakan. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengkaji dugaan itu dan meminta nama Zamrun dicoret dari daftar calon Rektor Universitas Haluoleo periode 2021-2025.

Dugaan plagiarisme itu berawal dari laporan dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Haluoleo La Ode Ngkoimani pada 5 Maret 2021 lalu. Dalam laporannya, dia meminta penjelasan Kemendikbud mengenai dugaan plagiasi karya ilmiah Zamrun bersama I Nyoman Sudiana berjudul 2.45 GHz Microwave Drying of Cocoa Bean yang diterbitkan pada 2016.

Ngkoimani menduga jurnal tersebut menjiplak karyanya yang berjudul Fast Drying of Cocoa Bean by Using Microwave. Karya itu ditulis bersama koleganya I.N. Sudiana, S. Mitsudo, Aripin, L. Aba, dan I. Usman dalam Celebes International on Earth Science pada 2014.

Bukan pertama kali Zamrun terjerat kasus dugaan plagiarisme. Empat tahun sebelumnya, tiga karya ilmiahnya juga disinyalir hasil jiplakan, salah satunya Coupled-channel Analysis for Large-angle Quasi-elastic Scattering in Massive System yang diterbitkan pada 2008.

Dugaan plagiarisme itu dilaporkan kepada Ombudsman RI. Hasil investigasi menyimpulkan karya Zamrun terbukti plagiasi. Tapi, Kemendikbudristek kala itu berbeda pendapat. Mereka menyatakan artikel Zamrun bukan termasuk dalam kategori plagiarisme. Kesimpulan Kemendikbudristek itu sejalan dengan keputusan Senat Universitas Haluoleo.

Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) (Januari 2021)

Dugaan tindak plagiarisme juga menyeret nama Rektor Unnes Fathur Rokhman. Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA) melaporkan disertasi Fathur yang berjudul Pemakaian Bahasa dalam Masyarakat Dwibahasa: Kajian Sosiolinguistik di Banyumas, yang diselesaikan pada 2003 dalam Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Disertasi FR tahun 2003 telah terbukti memplagiat skripsi tahun 2001 yang dibuat oleh Ristin Setyani (RS) dan Nefi Yustiani (NY). Keduanya merupakan mahasiswa bimbingan FR di Fakultas Bahasa dan Seni Unnes,” ujar salah satu anggota Tim Akademik KIKA Abdil Mughis saat membacakan laporan secara daring, Selasa, 26 Januari 2021.

Tak hanya itu, Tim Akademik juga menyebut plagiasi dilakukan Fathur pada artikel bertajuk Kode Bahasa dalam Interaksi Sosial Santri: Kajian Sosiolinguistik di Pesantren Banyumas, yang diterbitkan oleh Jurnal LITERA volume 3 pada Januari 2004. Fathur dianggap menjiplak penelitian mahasiswa bimbingannya yang lain di Fakultas Bahasa dan Seni Unnes, Anif Rida, yang berjudul Pemakaian Kode Bahasa dalam Interaksi Sosial Santri dan Implikasinya bagi Rekayasa Bahasa Indonesia: Kajian Sosiolinguistik di Pesantren Banyumas.

Mughis menuturkan bahwa Tim Akademik juga memeriksa draf disertasi Fathur pada 2000 yang diklaim sebagai pembantah bahwa disertasinya adalah hasil plagiasi. Dalam temuannya, mereka menemukan draf tersebut juga palsu.

Tudingan itu, lanjut dia, dikuatkan dengan adanya pustaka tahun 2001 pada halaman 152. Padahal seharusnya draf selesai pada 2000. Selain itu, pada halaman 123 terdapat halaman sisipan yang terlihat dicetak menggunakan laser printer, teknologi yang baru ada setelah 2000.

“Hal ini menunjukkan bahwa draf disertasi tahun 2000 merupakan dokumen rekayasa untuk membantah plagiasi disertasi FR pada 2003 atas skripsi RS dan NY pada 2001,” kata Mughis.

Dosen FEB UGM (Februari 2014)

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM sekaligus Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji Kementerian Agama (Kemenag) Anggito Abimanyu dituduh melakukan plagiasi oleh penulis dengan akun “Penulis UGM” di rubrik Kompasiana di laman Kompas.com.

Dalam tulisannya, dia menyebut sebagian besar kalimat dalam opini karya Anggito “Gagasan Asuransi Bencana” merupakan jiplakan karya Hotbonar Sinaga yang berjudul “Menggagas Asuransi Bencana”, yang dipublikasi di Kompas pada 21 Juli 2006.

Atas dugaan plagiasi karya yang diterbitkan di harian Kompas pada 10 Februari 2014 tersebut, Anggito mengundurkan diri. “Demi mempertahankan kredibilitas UGM, dengan nilai kejujuran, integritas dan tanggung jawab akademik, saya menyampaikan mundur sebagai dosen,” ucap Anggito dalam jumpa pers di Kampus UGM, Yogyakarta, Senin, 17 Februari 2014, seperti dikutip dari Antara.

Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) University (Juli 2010)

<!--more-->

Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) University (Juli 2010)


Dosen IPB University Heri Ahmad Sukria disomasi Jasmal A. Syamsu dari Universitas Hasanuddin (Unhas). Somasi dilayangkan terkait dugaan plagiarisme buku berjudul Sumber dan Ketersediaan Bahan Baku Pakan di Indonesia. Buku tersebut diterbitkan IPB Press dengan penulis Heri Ahmad dan Rantan Krisnan. Menurut Jasmal, terdapat tulisan dan data dalam buku yang diambil dari artikelnya.

Profesor Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) (Februari 2010)

Guru Besar Unpar Anak Agung Banyu Perwita dituduh melakukan plagiasi dalam artikelnya yang dipublikasikan di harian nasional The Jakarta Post. Harian itu menilai tulisan Banyu telah menjiplak jurnal ilmiah yang ditulis Carl Ungerer di Australia.

Rapat Senat Unpar yang berlangsung enam jam akhirnya memutuskan mencopot seluruh jabatan guru besar bidang hubungan internasional itu. Namun, Banyu memilih mengundurkan diri.

Dosen UIN Sunan Gunung Djati (Januari 2010)

Dosen UIN Sunan Gunung Djati Ade Juhana menyelesaikan tesis doktornya diduga dengan menjiplak tesis Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten Tihami, serta buku karya dosen sekaligus Ketua Lembaga Penelitian IAIN Sultan Maulana Hasanuddin, Mohamad Hudaeri. Namun, itu hanya laporan surat pembaca di harian Kompas, sehingga tidak terdengar lagi kelanjutan kasusnya.

Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Desember 2008)

Dosen ISI Denpasar I Made Kartawan dituding melakukan plagiasi. Tesis Kartawan yang berjudul Keragaman Laras Gong Kebyar di Bali pada 2003 sama persis dengan laporan penelitian Bandem, Rai, Andrew Toth, dan Nengah dari Universitas Udayana (Unud), yang berjudul Keragaman Laras (Tuning Systems) Gamelan Gong Kebyar pada 1999.

Dosen Universitas Indonesia (UI) (1979)

Dosen UI Amir Santoso dituduh melakukan plagiat karya tulis ilmiah dari berbagai kalangan, bahkan dari mahasiswanya sendiri. Dia disinyalir mencaplok karya intelektual pakar lain. Apa yang dilakukannya itu dalam rangka meraih gelar profesor UI.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan Editor: ITB Sediakan 1.700 Kursi Mahasiswa Baru untuk Peserta yang Lolos SNBT 2024

Berita terkait

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

1 jam lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT Terjadi di Kampus Berstatus PTNBH, Ini Daftarnya

22 jam lalu

Kenaikan UKT Terjadi di Kampus Berstatus PTNBH, Ini Daftarnya

Kampus PTNBH mengalami kenaikan biaya UKT imbas peraturan Menteri Kepmendikbudristek. Ini daftar kampusnya.

Baca Selengkapnya

Soal Mahasiswa dengan Orang Tua PNS Pasti Dapat UKT Tinggi, Ini Penjelasan Kemendikbudristek

22 jam lalu

Soal Mahasiswa dengan Orang Tua PNS Pasti Dapat UKT Tinggi, Ini Penjelasan Kemendikbudristek

Kemendikbudristek merespons isu soal isu mahasiswa dengan orang tua yang bekerja sebagai PNS dipukul rata mendapat UKT tertinggi.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Tanggapi Demo Mahasiswa Protes UKT Naik: Sebagian Besar Kampus Aman-Aman Saja

22 jam lalu

Kemendikbud Tanggapi Demo Mahasiswa Protes UKT Naik: Sebagian Besar Kampus Aman-Aman Saja

Kemendikbud mengklaim, aksi protes mengenai kenaikan UKT tidak terjadi pada seluruh PTN di Indonesia, namun hanya sebagian kecil.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek: Kumba Digdowiseiso Masih Jadi Dosen di Unas

1 hari lalu

Kemendikbudristek: Kumba Digdowiseiso Masih Jadi Dosen di Unas

Kemendikbudristek menyebut Kumba Digdowiseiso masih berstatus sebagai dosen di Unas. Dia masih melakukan aktivitas seperti biasa.

Baca Selengkapnya

Kumpulan Kisah Peserta UTBK-SNBT: Sulitnya Soal PKPM hingga Diinfus di Ruang Ujian

1 hari lalu

Kumpulan Kisah Peserta UTBK-SNBT: Sulitnya Soal PKPM hingga Diinfus di Ruang Ujian

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024 kemarin meninggalkan sederet kisah dari peserta.

Baca Selengkapnya

Rektor Unair Sebut Indonesia Emas 2045 Bisa Dipercepat Jadi 2034 dengan Cara Ini

1 hari lalu

Rektor Unair Sebut Indonesia Emas 2045 Bisa Dipercepat Jadi 2034 dengan Cara Ini

Rektor Unair sebut Indonesia Emas bisa dipercepat.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

1 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

Rektor Unair Klaim UKT Perguruan Tinggi di Indonesia Sudah Lama Tidak Naik

1 hari lalu

Rektor Unair Klaim UKT Perguruan Tinggi di Indonesia Sudah Lama Tidak Naik

Kata Rektor Unair soal UKT di perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya

Peserta UTBK SNBT di Unair Diinfus Sambil Kerjakan Soal, Kampus Sediakan Petugas Kesehatan

2 hari lalu

Peserta UTBK SNBT di Unair Diinfus Sambil Kerjakan Soal, Kampus Sediakan Petugas Kesehatan

Peserta UTBK SNBT di Unair terpaksa menjalani tes saat sakit.

Baca Selengkapnya