Jenis Ikan Ini Berevolusi Tumbuhkan Kaki-kaki Mirip Kepiting, Fungsi Mirip Lidah Manusia

Senin, 30 September 2024 23:16 WIB

Ikan Prionotus carolinus. Newscientist.com/Anik Grearson

TEMPO.CO, Jakarta - Satu jenis ikan yang hidup di dasar Samudera Atlantik telah berevolusi menumbuhkan bagian tubuh mirip kaki namun fungsinya tidak untuk berjalan. Apendiks itu sejatinya adalah organ perasa seperti halnya lidah, yang mereka gunakan untuk menemukan mangsa yang bersembunyi atau terkubur di balik lantai laut.

Jenis ikan ini dikenal memiliki sayap seperti burung dan kaki-kaki seperti kepiting. Itu sebabnya dia disebut burung berkicau di laut utara atau northern sea robins (Prionotus carolinus). Jumlah kakinya ada tiga di setiap sisi tubuhnya, muncul dari bagian bawah struktur yang ada di dalam sirip pektoral (sirip di belakang insang).

Di sebuah perjalanan riset ke Woods Hole, Massachusetts, peneliti biologi seluler dan molekuler dari Harvard University, Nicholas Bellono, dan sejumlah koleganya mendengar kisah mengenai keterampilan berburu dari sea robin ini. Mereka kemudian memutuskan membawa beberapa spesimen hidupnya ke laboratorium saat perjalanan pulang.

Bellono dan timnya ingin membuktikan kemampuan berburu jenis ikan ini apakah sesuai dengan reputasinya. "Yang mengejutkan kami adalah kemampuan mereka ternyata sangat, sangat baik," katanya yang bersama timnya itu telah mempublikasikan hasil studi kaki sea robins itu pada 26 September 2024.

Ditambahkan Bellono, ikan itu bahkan bisa menemukan sejumlah kapsul yang diisi dengan ekstrak kerang asli yang telah disaring, dan asam amino tunggal.

Tim peneliti itu kemudian mengumpulkan lebih banyak spesimen hidup ikan itu. Tapi di kelompok yang kedua mereka hanya mendapati ikan-ikan itu sangat baik dalam berjalan tapi tidak dalam hal mengendus dan menggali mangsa dari dalam pasir. "Kali ini sea robin yang baru tidak bisa menemukan apa-apa, meski ada disediakan mangsa siap santap," kata Bellono.

Advertising
Advertising

Semula tim berpikir telah melakukan kesalahan sebelum menyadari mereka telah secara tidak sengaja membawa spesies yang berbeda. Yang mereka kumpulkan adalah striped sea robin (Prionotus evolans), yang bisa berjalan tapi tidak mmiliki spesialisasi berburu mangsa yang terkubur.

"Ketika kami mengamati jenis yang menggali dan tak menggali, kaki-kakinya jelas berbeda," kata Bellono menunjuk bintil-bintil saraf perasa yang ada di kaki-kaki yang menggali yang jelas terlihat pakai mata telanjang. Bintil mengandung saraf reseptor rasa dan neuron-neuron yang peka-sentuhan, mirip dengan yang ada pada lidah manusia.

Banyak jenis ikan lainnya mempunyai sirip pektoral dan pelvik yang berevolusi hingga memungkinkan mereka bisa berjalan atau merayap. Namun yang ada pada sea robin unik.

"Kaki-kaki sea robin bisa bergerak bebas--dan cukup cepat--membuat mereka secara khusus mengadaptai kemampuan berjalan dan menggali sekaligus," kata anggota tim, Amy Herbert, dari Stanford University, California.

Tim peneliti yang sama juga menelaah ke susunan gen yang mendorong evolusi kaki unik sea robin itu. Mereka menemukan kalau evolusi itu dikendalikan gen regulator kuno yang disebut tbx3a.

NEW SCIENTIST, CELL, HARVARD

Pilihan Editor: Jakarta Bangun Kesiapan Kedaruratan B3, Butuh Simulai se-Riil Mungkin

Berita terkait

Terkini: Anggaran untuk IKN hingga Agustus Tembus Rp 18,9 Triliun; Lowongan Kerja di Freeport Indonesia dan BSI

7 hari lalu

Terkini: Anggaran untuk IKN hingga Agustus Tembus Rp 18,9 Triliun; Lowongan Kerja di Freeport Indonesia dan BSI

Hingga akhir Agustus 2024, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara telah mencapai Rp 18,9 triliun.

Baca Selengkapnya

KKP Gagalkan Ikan Ilegal dari Malaysia ke Indonesia

7 hari lalu

KKP Gagalkan Ikan Ilegal dari Malaysia ke Indonesia

Ditjen PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menggagalkan masuknya ikan secara ilegal dari Malaysia ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Klaim Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Revolusi Tata Kelola Kesehatan

12 hari lalu

KKP Klaim Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Revolusi Tata Kelola Kesehatan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengklaim program makan bergizi gratis Prabowo Subianto sebagai revolusi tata kelola kesehatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Museum Ini Ajak Pengunjung Merasakan Dinginya Air Samudera Atlantik saat Kapal Titanic Tenggelam

13 hari lalu

Museum Ini Ajak Pengunjung Merasakan Dinginya Air Samudera Atlantik saat Kapal Titanic Tenggelam

Salah satu museum Titanic di dunia menawarkan pengalaman unik dan imersif bagi wisatawan

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan Dorong Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis

13 hari lalu

Kementerian Kelautan Dorong Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis

Program susu ikan ini diklaim sebagai satu gerakan mengurangi stunting di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Gizi Sebut Susu Ikan Alternatif Anak yang Tak Suka Makan Ikan

17 hari lalu

Guru Besar Gizi Sebut Susu Ikan Alternatif Anak yang Tak Suka Makan Ikan

Guru Besar Gizi Klinik FK Unhas mengatakan ekstrak ikan yang dijadikan produk susu ikan bisa menjadi alternatif anak yang tak suka makan ikan.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

19 hari lalu

Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

Periset menyebut kelebihan susu ikan dibanding susu sapi biasa, yakni tidak mengandung alergen jika alergi terhadap laktosa.

Baca Selengkapnya

Pakar Gizi IPB Ungkap Kelebihan Susu Ikan Dibanding Sapi

19 hari lalu

Pakar Gizi IPB Ungkap Kelebihan Susu Ikan Dibanding Sapi

Kandungan omega-3 pada susu ikan lebih tinggi dari sumber protein susu lain, termasuk susu sapi, dan berguna bagi perkembangan fungsi otak anak.

Baca Selengkapnya

Ikan Aligator Tergolong Spesies Hewan Air Invasif

19 hari lalu

Ikan Aligator Tergolong Spesies Hewan Air Invasif

Ikan aligator dilarang dipelihara di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

20 hari lalu

Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

Susu yang dibuat dari ekstrak daging ikan bisa menjadi pilihan sumber protein hewani. Simak juga plus dan minusnya.

Baca Selengkapnya