Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa IPB Teliti Alga Penghancur Kanker Getah Bening

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Pemeriksaan Gejala Kanker Getah Bening. Kredit: Oacancer
Pemeriksaan Gejala Kanker Getah Bening. Kredit: Oacancer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Juhrotul Aeniah, melakukan penelitian terhadap alga yang dapat menghancurkan sel kanker getah bening.

Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi dari Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan (FPIK) ini didasari karena kanker adalah penyebab kematian utama kedua di dunia, termasuk di Indonesia. Kanker getah bening (kanker limfoma) berada di urutan ke-10 dari daftar penyakit kanker yang banyak dialami oleh orang Indonesia.

Baca: Kanker Getah Bening Terbagi 2 Jenis, Kenali Apa Saja?

Hal tersebut mendorong Aeni, sapaan akrab Juhrotul Aeniah, untuk melakukan program penelitian tentang Algae yang berjudul "Spirulina platensis (SP) dan Saccharomyces cerevisiae (SC) yang dibudidayakan pada media organik untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh terhadap Limfoma". Untuk program penelitiannya, Aeni dibimbing oleh Dr. Iriani Setyaningsih dan Dr. Ir. Kustiariyah Tarman.

"Operasi kanker, seperti semua perawatan kanker, memiliki manfaat, risiko, dan efek sampingnya. Kemungkinan komplikasi selama operasi mungkin disebabkan oleh operasi itu sendiri, obat-obatan yang digunakan, dan kesehatan pasien secara keseluruhan. Secara umum, semakin kompleks pembedahannya, semakin besar risikonya," kata Aeni dalam publikasi penelitian IPB.

Aeni mengatakan, bahwa saat ini negara maju dan berkembang cenderung menggunakan kembali solusi alami untuk penyembuhan berbagai penyakit. Salah satu bahan alami yang sebelumnya terungkap memiliki potensi sebagai antikanker adalah Spirulina platensis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, media yang digunakan untuk menumbuhkan Spirulina platensis adalah media Walne dan Zarrouk, yang harganya sangat mahal. Oleh karena itu, kelompok IPB melakukan penelitian untuk memanfaatkan media organik yang terdiri dari pupuk urea, Plant Catalyst, dan RI1 untuk menumbuhkan spesies ini.

"Spirulina mengacu pada berbagai spesies ganggang biru-hijau yang ditemukan secara alami di danau dan tumbuh secara komersial. Spirulina platensis yang ditanam di media organik belum diketahui aktivitas antikankernya, itulah alasan mengapa saya melakukan penelitian ini. Penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antikanker dari kelenjar getah bening dari biomassa, ekstrak kasar dan ficocyanin dari Spirulina platensis yang diolah di media organik," jelasnya.

Dalam penelitiannya, pengujian antikanker dilakukan secara in vitro dengan menggunakan metode uji Mikrotetrazolium (MTT). Inilah salah satu keunikan penelitian ini, karena prinsip dan metode pengukuran aktivitas mitokondria hidrogenase pada sel hidup yang memiliki kemampuan untuk mengubah MTT menjadi produk formazan berwarna ungu.

Diketahui bahwa ekstrak Spirulina platensis pada media Walne dan Zarrouk secara efektif menekan sel raji, salah satu sel kanker getah bening yang bisa diujikan kepada kanker tersebut. Hal ini diduga karena sampel memiliki komponen aktif yang berpotensi sebagai antikanker.

RENDRAWATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

3 hari lalu

Pakar Serangga IPB University, Prof. Tri Atmowidi. Dok. Humas IPB University
Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.


Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

3 hari lalu

Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, Prof. Nancy Dewi Yuliana. Dok Humas IPB University
Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

5 hari lalu

LPDP. lpdp.kemenkeu.go.id
Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

9 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

10 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.