Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stephen Hawking: Perubahan Iklim Nyata, Lihat Venus

image-gnews
Stephen Hawking. (theverge.com)
Stephen Hawking. (theverge.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Serial terbaru Stephen Hawking, Favorite Places, menggambarkan astrofisikawan terkenal itu sedang melakukan penjelajahan ke antariksa. Hawking digambarkan—dalam bentuk CGI tentunya—sedang mengemudikan sebuah pesawat antariksa.

Setelah berada di orbit bumi, dia melewati tempat liburan masa kecilnya di Dorset, Inggris. Saat kecil, dia berpikir, kenapa bisa manusia ditempatkan di alam semesta yang begitu luas ini. "Inilah misteri dasar yang mendorong saya mencari segala teori," ujar Hawking, seperti dilansir laman Live Science.

Baca: 8 Hal Mengejutkan dari Buku Stephen Hawking

Episode kali ini membawa Hawking ke tempat favoritnya. Pertama, di Dorset, tempat dia mencari fosil pertamanya. Lalu Venus, dengan suasana yang begitu panas, di bawah tekanan di dekat permukaan cairan superkritis.

Menurut Hawking, Venus adalah contoh pemanasan rumah kaca. Hal ini, kata dia, bisa terjadi di bumi jika karbon dioksida dan efek gas rumah kaca lain yang ada di atmosfer terjadi dengan tingkat ekstrem.

Menurut NASA, sekitar empat miliar tahun lalu, Venus mungkin telah menjadi tempat yang jauh lebih ramah. Para astronom percaya Venus pernah memiliki air, tapi setelahnya mengalami periode pemanasan yang membakar lautan dan mendorong suhu hingga 864 Fahrenheit (462 derajat Celsius). "Anda harus tahu kalau perubahan iklim itu nyata, lihatlah Venus," ucapnya.

Baca: Stephen Hawking Sebut Kiamat Terjadi pada...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perjalanan fantastis Hawking selanjutnya membawanya ke permukaan matahari. Dia digambarkan bisa mendengar detak jantung matahari atau suara fusi nuklir bintang utama tata surya kita itu.

Dia kemudian mengunjungi ruang angkasa untuk menyaksikan lahirnya sebuah bintang. Berdasarkan citra teleskop Hubble dari 1990, bahan baku untuk menciptakan lahirnya sebuah bintang berasal dari sisa-sisa bintang raksasa purba.

"Agar matahari dan planet dilahirkan seperti kita, seluruh generasi bintang raksasa harus hidup dan mati sebelum mereka," tuturnya. "Dan ini merupakan hal yang luar biasa, karena diperlukan sekitar tujuh miliar tahun agar hal itu bisa terjadi." Matahari, menurut Hawking, sudah berusia lebih dari 4,5 miliar tahun dan alam semesta 13,7 tahun. Jadi, ujar Hawking, kita lahir tepat pada waktunya.

Baca: Stephen Hawking: Surga Itu Tak Ada

Simak artikel menarik lain tentang Stephen Hawking di kanal Tekno Tempo.co.

LIVE SCIENCE | CURIOSITY STREAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

3 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

7 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

7 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

7 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

12 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

18 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

22 hari lalu

Ilustrasi hujan. REUTERS
Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.


Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

25 hari lalu

Billy Joe Armstrong dari Green Day tampil membawakan lagu
Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

30 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

37 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.