TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan media sosial Facebook mengumumkan penggunaan teknologi augmented reality (AR) pada iklan di news feed-nya. Dilansir The Verge, Selasa, 10 Juli 2018, iklan AR sedang diuji coba dan baru bisa digunakan pengguna Facebook di Amerika Serikat.
Baca:
Ini 6 Langkah Inisiatif Facebook Menjelang Pemilu 2019
Facebook Keluarkan Standar Transparansi Baru Iklan dan Halaman
Pengumuman dilakukan Ty Ahmad-Taylor, Wakil Presiden Pemasaran Produk untuk Solusi Pemasaran Global Facebook, dalam acara New York City, Selasa, kepada wartawan dan pemasar. Ia menyoroti rencana iklan Facebook untuk masa liburan mendatang.
"Orang-orang secara tradisional harus pergi ke toko untuk melakukan ini," kata Ahmad-Taylor, seperti dikutip TechCrunch, Selasa. "Orang-orang masih sangat menyukai pengalaman itu, tapi mereka ingin mencobanya di rumah. Jadi ini menjembatani kesenjangan."
Fitur iklan AR memungkinkan pengguna mencoba produk yang diiklankan melalui proses yang serupa dengan filter Snapchat. Hal ini dapat dilakukan setelah Facebook membeli MSQRD, sebuah aplikasi filter wajah AR pada 2016, yang telah dimanfaatkan untuk menambah lebih banyak filter pada fitur kamera Facebook dan Messenger.
Dalam sebuah contoh, Facebook memamerkan iklan AR baru dengan sepasang kacamata Michael Kors. Pengguna akan dapat berinteraksi dengan versi digital aksesori fesyen, kosmetik, dan furnitur sebelum membelinya melalui aplikasi.
Sudah ada banyak merek besar yang antre untuk menggunakan fitur iklan AR Facebook. Sephora, Wayfair, dan Pottery Barn adalah beberapa nama yang disiapkan untuk memulai pengujian musim panas tahun ini.
THE VERGE | TECHCRUNCH | MUHAMMAD ABI MULYA