TEMPO.CO, Jakarta - Twitter memblokir akun milik Jason Kessler dan Richard Spencer. Seperti dilansir laman Phone Arena, Ahad, 22 Juli 2018, keduanya merupakan aktivis sayap kanan asal Amerika Serikat.
Baca juga: Donald Trump Berkicau di Twitter, Harga Minyak Dunia Turun
Dalam sebuah laporan dinyatakan bahwa pasangan tersebut telah mengorganisasi Unite the Right Rally di Charlottesville, Virginia, Amerika. Peristiwa tersebut menyebabkan pecahnya kekerasan pada Agustus tahun lalu.
Richard Spencer. imdb.com
"Pada dasarnya, kita perlu lebih fokus pada dinamika percakapan di Twitter," ujar CEO Twitter Jack Dorsey melalui akun Twitter-nya, yang dikutip laman Gizmodo. "Kami belum cukup memperhatikan di sini. Organisasi yang baik, lebih banyak konteks, seharusnya membantu mengidentifikasi kredibilitas kemudahan penggunaan."
Baca juga: Diancam Israel, Twitter Blokir Akun Hamas dan Hizbullah
Pengguna telah memberikan informasi kepada pihak Twitter bahwa mereka ingin akun yang dijalankan nasionalis kulit putih, teori konspirasi, dan neo-Nazi dihapus dari platform. Karena dianggap telah menyebarkan pesan kekerasan, hal itu sudah dikritik sejak lama.
Jason Kessler. Twitter.com
Menurut Dorsey, Twitter berusaha menjadi tempat bagi pengguna untuk dapat terlibat dalam percakapan yang lebih halus dan mengurangi perkembangan konten kekerasan. Twitter juga bukan satu-satunya media sosial yang telah mencoba mengurangi dampak konten dari para ahli teori konspirasi, nasionalis kulit putih, dan neo-Nazi di situsnya.
Awal tahun ini, YouTube mencoba membuang konten semacam itu dari pustaka video besarnya dan menghapus video yang diunggah.
Baca juga: Berantas Spam, Twitter Blokir Sejuta Akun per Hari
Simak kabar terbaru dari Twitter hanya di kanal Tekno Tempo.
PHONE ARENA | GIZMODO