Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Palu M7,4 Diduga Picu Letusan Gunung Soputan

image-gnews
Gunung Soputan di Sulawesi Utara bererupsi. Foto/Dok BNPB
Gunung Soputan di Sulawesi Utara bererupsi. Foto/Dok BNPB
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kasbani, menduga gempa Palu M7,4 pada Jumat, 28 September 2018 telah memicu erupsi Gunung Soputan yang terjadi hari ini, Rabu, 3 Oktober 2018 pukul 08.47 WITA.

Baca: Gunung Soputan Meletus, Tinggi Kolom Abu Vulkanik 4 Km

“Bisa saja karena gempa ini memicu erupsi, tapi korelasi langsung belum terlalu kelihatan karena sebelumnya sudah ada peningkatan aktivitas Gunung Soputan,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu.

Kasbani mengatakan, peningkatan intensitas aktivitas kegempaan Gunung Soputan sudah terlihat sejak Agustus 2018. Lonjakan aktivitas gunung api itu terjadi mulai 1 Oktober 2018 beberapa hari setelah gempa Palu M7,4. “Bisa saja gempa ini mempercepat (erupsi),” kata dia.

Kasbani mengatakan, Gunung Soputan yang berada di wilayah Kabupaten Minahasa Utara dan Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, relatif paling dekat dengan pusat gempa Palu M7,4. Goncangan gempa tersebut yang diduga memicu peningkatan aktivitas gunung Soputan. “Bisa saja. Walaupun lokasi gunung ini agak di timur. Sesar Palu-Koro di tengah. Bisa saja terkait, tapi tidak langsung” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kasbani, Gunung Soputan menjadi gunung api yang relatif paling dekat dengan pusat gempa Palu M7,4. Gunung selanjutnya adalah Gunung Colo di timur Gorontalo. “Jarak Gunung Soputan (ke pusat gempa) kira-kira 100 kilometeran,” kata dia.

PVMBG mencatat aktivitas kegempaan Gunung Soputan mulai meningkat sejak Agustus 2018. Peningkatan yang mencolok terjadi pada intensitas gempa guguran dan gempa hembusan.

Sepanjang Agustus 2018 misalnya terjadi 231 gempa guguran dan 79 kali gempa hembusan. Jumlahnya melonjak September 2018. Periode 1-15 September terjadi 397 gempa guguran dan 87 kali gempa hembusan, periode 16-30 September 2018 tercatat 579 gempa guguran dan 287 kali gempa hembusan.

Memasuki Oktober meningkat tajam. Tanggal 1 Oktober 2018 dalam seharinya terekam 80 kali gempa guguran dan 62 kali gempa hembusan, lalu pada 2 Oktober 2018 terekam 193 kali gempa gguran dan 851 kali gempa hembusan. Pada 3 Oktober 2018 pukul 01.00 WITA PVMBG menaikkan status aktivitas Gunung Soputan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). Di hari yang sama pukul 08.47 WITA Gunung Soputan meletus.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

1 hari lalu

Gempa mengguncang Sumedang pada Sabtu dini hari, 18 Mei 2024 pukul 02.54 WIB. (BMKG)
Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

Topik tentang gempa tektonik bermagnitudo 3,5 mengguncang kuat wilayah Sumedang menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

2 hari lalu

Gempa mengguncang Sumedang pada Sabtu dini hari, 18 Mei 2024 pukul 02.54 WIB. (BMKG)
Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.


Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

4 hari lalu

Dua aktivis lingkungan membentangkan poster yang berisi sindiran terhadap blasting perdana PT Bumi Suksesindo di pinggir jalan dekat akses masuk area tambang Tumpang Pitu, Pesanggaran, Banyuwangi, 27 April 2016. TEMPO/DAVID PRIYASIDHARTA
Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.


Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

4 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.


Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

5 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4


Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

5 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.


Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

5 hari lalu

Tim SAR melakukan pencarian terhadap enam orang masyarakat yang terbawa arus banjir bandang di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin, 13 Mei 2023. BNPB mencatat 41 orang dinyatakan meninggal akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.


Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

6 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat


Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

6 hari lalu

Ribuan mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta kepung Balairung dalam acara bertajuk Pesta Rakyat Gajah Mada, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Pesta rakyat Gajah Mada menyerukan sejumlah tuntutan salah satunya menolak kenaikan UKT tahun 2013 . TEMPO/Pius Erlangga
Top 3 Tekno: Lonjakan UKT di UGM, Gempa di Bolaang Mongondow, dan Peringatan Dini Gelombang Laut

Kekhawatiran BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengenai lonjakan UKT menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini, Selasa, 14 Mei 2024.


Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

6 hari lalu

Gempa tektonik mengguncang wilayah Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin, 13 Mei 2024, pukul 21.08.35 WIB. (BMKG)
Gempa Tektonik M5,1 di Laut Flores, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Indo-Australia.