TEMPO.CO, Bandung - Siang ini giliran kota Surabaya yang akan merasakan fenomena hari tanpa bayangan. Peristiwa ini rutin terjadi dua kali setiap tahun yaitu pada bulan Maret dan Oktober.
Baca juga: Hari Tanpa Bayangan, Hari Ini Giliran Warga Kota Bandung
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, Hari Tanpa Bayangan terjadi karena posisi matahari yang tegak lurus di suatu tempat saat siang hari. Kejadiannya karena bumi mengelilingi matahari, sehingga posisi matahari berubah setiap saat dan berulang setiap tahunnya.
"Secara bertahap, posisi matahari akan bergeser ke selatan," ujar Tony, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Hari Tanpa Bayangan, Ini Jadwal Kota-kota Besar
Menurut Tony, saat matahari tepat di atas kepala relatif akan terasa lebih terik. "Sinar matahari akan legbih intensif dibandingkan saat matahari 'miring', atau serong," kata dia. Temperatur udara maksimum cenderung akan lebin panas dibandingkan sepekan sebelumnya.
Baca juga: Hari Tanpa Bayangan, Ini Jadwal Kota-kota Besar
Berikut jadwal hari tanpa bayangan di Pulau Jawa:
Selasa, 9 Oktober 2018
Serang, Banten, Jakarta
Kamis, 11 Oktober 2018
Bandung (mulai pukul 11.36 WIB) dan Semarang (mulai pukul 11.25 WIB)
Jumat, 12 Oktober 2018
Surabaya (mulai puku 11.15 WIB)
Sabtu, 13 Oktober 2018
Yogyakarta (mulai pukul 11.24 WIB)
Menurut Tony, fenomena itu tidak berdampak ke manusia. Namun ada potensi gangguan kesehatan terkait masa peralihan musim dari kemarau ke musim hujan sekarang ini. "Dalam sehari, cuaca bisa mudah berubah, seperti pagi hingga siang cerah, dan menjelang sore berpotensi hujan," ujarnya.
Simak artikel menarik lainnya seputar fenomena hari tanpa bayangan hanya di kanal Tekno Tempo.co.