Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Kemunculan Angin Puting Beliung Sulit Diprediksi

image-gnews
Tiang lampu arena atletik yang ada di Jakabaring Sport City (JSC) ambruk usai dilanda angin puting beliung, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 27 Oktober 2018. Sejumlah fasilitas arena yang ada di JSC rusak diterjang angin puting beliung. ANTARA
Tiang lampu arena atletik yang ada di Jakabaring Sport City (JSC) ambruk usai dilanda angin puting beliung, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 27 Oktober 2018. Sejumlah fasilitas arena yang ada di JSC rusak diterjang angin puting beliung. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kesulitan memprediksi kemunculan angin puting beliung di suatu lokasi karena waktu yang singkat dan kecepatannya.

Baca: Angin Puting Beliung Terjang Aceh, Ini Penyebab dan Tandanya

Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, angin puting beliung adalah angin kencang berputar yang keluar dari awan Cumulonimbus (CB) dengan kecepatan angin sekitar 63 kilometer per jam. "Terjadi dalam waktu singkat, sekitar 5 menit, di luas wilayah yang lokal, kurang dari 2 km persegi," katanya, Rabu, 9 Januari 2019.

BMKG menyampaikan informasi peringatan dini cuaca ekstrem satu jam sebelum kejadian hujan lebat dan disertai angin kencang. Wilayahnya mencakup per kecamatan di Indonesia. Informasi pun menyangkut penyebaran awan Cumulonimbus (CB) yang berkaitan erat dengan terjadinya angin puting beliung.

Namun, kata Tony, tidak semua awan Cumulonimbus berpotensi menjadi cuaca ekstrem. "Ada faktor kedua, yaitu suhu permukaan suatu lokasi yang sangat beragam dan mudah berubah," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi itu terkait dengan wilayah Indonesia yang bercuaca tropis di khatulistiwa. "Cuaca tropis lebih mudah berubah tiap menitnya, lebih beragam di tiap lokasi yang berdekatan," ujar Tony.

Angin puting beliung berbeda dengan badai tropis yang kecepatan anginnya lebih tinggi, hingga bisa lebih dari tiga kali lipat dari puting beliung. Waktu kejadian badai tropis lebih dari sehari dengan seluruh proses terjadinya sekitar tujuh hari. Wilayah yang terkena badai tropis pun lebih luas bisa mencapai ribuan kilometer persegi.

Badai itu bisa melanda beberapa kabupaten hingga provinsi, bahkan lintas negara. Wilayah Indonesia, kata Tony, tidak terlewati lintasan badai tropis. "Karena gerakan badai tropis menjauh dari khatulistiwa," katanya.

Untuk mengurangi risiko bahaya angin puting beliung yang bisa muncul secara acak, BMKG menyarankan warga untuk memangkas pohon rimbun dan lapuk, memperkuat bagian rumah yang rapuh jika terkena angin, serta memperkuat benda-benda yang rawan roboh tertiup angin, seperti baliho dan lainnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prediksi Hujan Angin dan Petir Sepekan Ini di Jawa Barat Saat Arus Mudik Lebaran

25 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Prediksi Hujan Angin dan Petir Sepekan Ini di Jawa Barat Saat Arus Mudik Lebaran

Sejumlah faktor diprakirakan mendukung pembentukan awan dan hujan, seperti kondisi suhu muka laut di sekitar perairan Indonesia yang relatif hangat.


Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

45 hari lalu

Kepala BPBD Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahmadi. (ANTARA/Nur Imansyah).
Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

Angin puting beliung menerjang 15 desa pada enam kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah.


BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024, Hati-hati Angin Puting Beliung

47 hari lalu

Ilustrasi Angin Puting Beliung (ANTARA FOTO/HO-BMKG)
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024, Hati-hati Angin Puting Beliung

BMKG prediksi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024. Cek cuaca ekstrem di daerah Anda, mewaspadai angin puting beliung.


Tidak Dapat Dianggap Sepele, Ini Bahaya dari Hujan Es

56 hari lalu

Ilustrasi hujan es. wikimedia
Tidak Dapat Dianggap Sepele, Ini Bahaya dari Hujan Es

Hujan es yang turun dapat mendatangkan bahaya bagi manusia, hewan, lingkungan, dan bangunan.


Pegadaian Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Puting Beliung

57 hari lalu

Pegadaian Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Puting Beliung

Pegadaian menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak bencana puting beliung yang melanda Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung, Sumedang, pada Selasa 27 Februari 2024.


Peneliti yang Sebut Puting Beliung Rancaekek Tornado Menilai Banyak Ilmuwan Tak Paham Perubahan Iklim

57 hari lalu

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin saat ditemui seusai acara Media Lounge Discussion perihal cuaca ekstrem, Rabu 31 Januari 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Peneliti yang Sebut Puting Beliung Rancaekek Tornado Menilai Banyak Ilmuwan Tak Paham Perubahan Iklim

Peneliti di BRIN ini paparkan tiga fenomena cuaca ekstrem yang dulu tak dibayangkan bakal bisa terjadi di Indonesia


Puting Beliung Ciamis Merusak 157 Rumah di 5 Kecamatan

58 hari lalu

Petugas BPBD Ciamis menanggulangi pemukiman rumah warga yang rusak terdampak bencana alam angin puting beliung di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. (ANTARA/HO-BPBD Ciamis)
Puting Beliung Ciamis Merusak 157 Rumah di 5 Kecamatan

BMKG minta masyarakat tetap mewaspadai bencana puting beliung dan angin kencang Maret-April.


Dirjen di KLHK Beberkan Cara Mitigasi Puting Beliung Rancaekek

58 hari lalu

Citra satelit yang menunjukkan pusaran awan penyebab puting beliung Rancaekek, Rabu sore, 21 Februari 2024. Foto : BRIN
Dirjen di KLHK Beberkan Cara Mitigasi Puting Beliung Rancaekek

Bencana puting beliung bisa terjadi di Rancaekek disebutkan karena faktor perubahan iklim dan kenaikan suhu global.


Top 3 Tekno: Puting Beliung Rancaekek, Threads, dan Adu Teknologi Bus Listrik Lokal

59 hari lalu

Kondisi langit yang gelap saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@EYulihastin
Top 3 Tekno: Puting Beliung Rancaekek, Threads, dan Adu Teknologi Bus Listrik Lokal

Top 3 Tekno Berita Terkini dipuncaki artikel lanjutan tentang puting beliung atau tornado yang sebenarnya terjadi di Rancaekek.


Puting Beliung Rancaekek Tertangkap Citra Satelit Jepang Dianggap Tak Biasanya Terjadi

26 Februari 2024

Citra satelit yang menunjukkan pusaran awan penyebab puting beliung Rancaekek, Rabu sore, 21 Februari 2024. Foto : BRIN
Puting Beliung Rancaekek Tertangkap Citra Satelit Jepang Dianggap Tak Biasanya Terjadi

Peneliti yang sebut puting beliung Rancaekek sebagai tornado tunjukkan bukti kalau yang terjadi bukan puting beliung skala mikro yang biasanya ada.