Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tas Dukun Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Berisi Obat Psikotropika

image-gnews
Tas dukun berumur 1.000 tahun yang ditemukan di Bolivia (A), berisi kayu diukir untuk menumbuk dedaunan atau biji-bijian (B dan C), pipa untuk menghisap semacam rokok(D), kantong kulit binatang yang terbuat dari tiga moncong rubah (E), dua spatula tulang lama (F), dua potong kecil bahan tanaman kering yang melekat pada benang dan serat (G), dan ikat kepala tenun (H).  (Dok.Melanie Miller/PNAS)
Tas dukun berumur 1.000 tahun yang ditemukan di Bolivia (A), berisi kayu diukir untuk menumbuk dedaunan atau biji-bijian (B dan C), pipa untuk menghisap semacam rokok(D), kantong kulit binatang yang terbuat dari tiga moncong rubah (E), dua spatula tulang lama (F), dua potong kecil bahan tanaman kering yang melekat pada benang dan serat (G), dan ikat kepala tenun (H). (Dok.Melanie Miller/PNAS)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tas dukun dari abad 11, yang ditemukan di Bolivia, berisi kantong khusus dengan jejak beberapa tanaman psikotropika di dalamnya, serta kumpulan perlengkapan yang cukup mengesankan. Dukun asli Amerika Selatan 1.000 tahun yang lalu memang dikenal memiliki cukup perlengkapan pengobatan.

"Kami sudah tahu bahwa psikotropika penting dalam kegiatan spiritual dan keagamaan masyarakat Andes di selatan-tengah. Namun, kami tidak tahu bahwa orang-orang ini menggunakan begitu banyak senyawa berbeda dan mungkin menggabungkannya bersama-sama," ujar antropolog Jose Capriles dari Penn State, seperti dilansir laman sciencealert, Senin, 6 Mei 2019.

Tas dijahit dari tiga moncong rubah itu, berisi dua tablet kayu untuk menggiling tanaman psikotropika menjadi tembakau, dua spatula tulang, dan ikat kepala anyaman. Selain itu, ada sebuah tabung dengan dua kepang rambut manusia, untuk merokok semacam ganja.

Sepanjang sejarah, manusia di seluruh dunia telah menggunakan zat nabati untuk mengubah persepsi, seringkali dalam konteks agama atau ritual. Memahami apa tanaman ini, dan bagaimana mereka digunakan, dapat memberi tahu banyak tentang apa yang diketahui manusia zaman dulu tentang tanaman, dan tanaman mana yang penting secara budaya.

"Ini adalah jumlah terbesar zat psikoaktif yang pernah ditemukan dalam temuan arkeologis tunggal dari Amerika Selatan," kata Capriles.

Para arkeolog, yang pada 2008 dan 2010 meneliti situs pemukiman di Lembah Sungai Sora Bolivia, menemukan kantong kulit. Tepatnya di gua bernama Cueva del Chileno, penanggalan radiokarbon dari kantong kulit menunjukkan usianya sekitar 1.000 tahun.

Dengan menggunakan pisau bedah, tim mengambil goresan kecil dari bahan yang melapisi bagian dalam kantong rubah. Analisis dengan menggunakan kromatografi cair serta spektrometri, mengidentifikasi sejumlah kecil zat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti menjelaskan bahwa jejak kimia bufotenine, dimethyltryptamine, harmine, dan kokain, termasuk produk turunan benzoylecgonine, diidentifikasi menunjukkan bahwa setidaknya tiga tanaman yang mengandung senyawa ini adalah bagian dari perlengkapan perdukunan.

Tidak diketahui seberapa luas penggunaan ayahuasca, atau berapa lama telah digunakan. Karena tidak mungkin mengukur dari sampel tersebut bagaimana tanaman dipersiapkan, tapi hal itu menunjukkan bahwa penduduk Lembah Sungai Sora tahu tentang sifat-sifat tanaman 1.000 tahun yang lalu.

"Tidak ada senyawa psikoaktif kami temukan berasal dari tanaman di daerah Andes ini. Ini menunjukkan adanya jaringan pertukaran atau pergerakan individu ini di berbagai lingkungan untuk mendapatkan tanaman khusus ini," kata arkeolog Melanie Miller dari Universitas Otago.

Menurut Miller, penemuan ini mengingatkan bahwa dukun atau orang-orang di masa lalu memiliki pengetahuan luas tentang tanaman dan potensi penggunaannya.  Penelitian ini telah dipublikasikan di PNAS.

SCIENCEALERT | PNAS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

11 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

30 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

31 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

35 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

35 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Polisi Tetapkan Dukun Santet di Ciputat Sebagai Tersangka, Atas Kepemilikan Senjata Api

50 hari lalu

Tim Gegana Polda Metro Jaya menggeledah rumah terduga dukun santet yang ditemukan puluhan foto dan dua pucuk senjata api. Rumah tersebut berada di wilayah Kelurahan Sawah Dalam, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, 3 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Polisi Tetapkan Dukun Santet di Ciputat Sebagai Tersangka, Atas Kepemilikan Senjata Api

Berdasarkan laporan ada rumah pria diduga dukun santet digerebek warga, polisi menemukan senjata api, bahkan granat nanas.


Bagikan Proses Pendalaman Karakter di Exhuma, Kim Go Eun Sempat Alami Kejadian Mistis

51 hari lalu

Kim Go Eun dalam film Exhuma. Instagram.com/@ggonekim
Bagikan Proses Pendalaman Karakter di Exhuma, Kim Go Eun Sempat Alami Kejadian Mistis

Kim Go Eun menyita perhatian lewat perannya sebagai dukun dalam film Exhuma


Petugas Juga Temukan Granat Aktif di Rumah Dukun Santet di Ciputat

52 hari lalu

Tim Gegana Polda Metro Jaya menggeledah rumah terduga dukun santet yang ditemukan puluhan foto dan dua pucuk senjata api. Rumah tersebut berada di wilayah Kelurahan Sawah Dalam, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, 3 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Petugas Juga Temukan Granat Aktif di Rumah Dukun Santet di Ciputat

Polisi menerima informasi dari warga masyarakat jika terdapat seorang laki-laki yang diduga paranormal atau dukun santet.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

52 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung