TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang WhatsApp yang tidak aman. Pendiri Telegram Pavel Durov memperingatkan pengguna WhatsApp bahwa platform itu tidak akan pernah benar-benar aman.
Baca: Top 3 Tekno Berita Hari Ini: WhatsApp Terserang Spyware Israel
Selain itu, sebuah perusahaan start-up Amerika, Hermeus, merancang pesawat hipersonik dengan kecepatan di atas 5 Mach atau 4.800 km per jam.
Juga, pendiri sekaligus Presiden Huawei Technologies Co Ltd Ren Zhengfei menyatakan bahwa larangan dan pembatasan Amerika Serikat tidak berdampak signifikan terhadap produk-produk menengah atas Huawei, khususnya teknologi berbasis 5G.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Pendiri Telegram Sebut Penyebab WhatsApp Tidak Aman
CEO Telegram, Pavel Durov melakukan konverensi pers seusai melakukan pertemuan tertutup di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, 1 Agustus 2017. Durov mengakui bahwa banyak sekali saluran terkait terorisme yang ada di Telegram. TEMPO/Yovita Amalia
Pendiri Telegram Pavel Durov memperingatkan pengguna WhatsAppbahwa platform itu tidak akan pernah benar-benar aman. Peringatan itu muncul setelah kerentanan yang memungkinkan peretas menginstal spyware pada ponsel melalui WhatsApp.
Durov percaya masalah utama kelemahan keamanan WhatsApp akibat Facebook tidak mau berbagi kode sumber untuk WhatsApp.
"Tidak seperti Telegram, WhatsApp bukan open source, jadi tidak ada cara bagi peneliti keamanan untuk dengan mudah memeriksa apakah ada backdoors dalam kodenya. WhatsApp tidak mau mempublikasikan kodenya, mereka melakukan hal yang sebaliknya," kata Durov, seperti dilansir laman Techzim, Selasa, 21 Mei 2019.
2. Start-Up AS Rancang Pesawat Hipersonik, London-New York 90 Menit
Pesawat Hipersonic rancangan Hermeus. (Dok.Hermeus)
Sebuah perusahaan start-up Amerika, Hermeus, merancang pesawat hipersonik dengan kecepatan di atas 5 Mach atau 4.800 km per jam. Dengan kecepatan lima kali kecepatan suara ini, jarak New York - London bisa ditempuh dalam 90 menit dari sebelumnya sekitar 7 jam.
"Visi dari perusahaan adalah menghubungkan kota-kota di dunia lebih cepat daripada sebelumnya," tulis siaran pers Hermeus, 13 Mei 2019.
Menurut Livescience, Selasa, 21 Mei 2019, Hermeus berhasil menggandeng investor Khosla Ventures. ''Hermeus sedang mengembangkan pesawat yang tidak hanya meningkatkan pengalaman penerbangan dengan waktu penerbangan yang sangat berkurang, tetapi juga memiliki potensi untuk memiliki dampak sosial dan ekonomi yang besar," kata Vinod Khosla, pendiri Khosla Ventures.
3. Pendiri Huawei: Kami Bekerja untuk Seluruh Umat Manusia
Ren Zhengfei. Berton Chang/FT
Pendiri sekaligus Presiden Huawei Technologies Co Ltd Ren Zhengfei menyatakan bahwa larangan dan pembatasan Amerika Serikat tidak berdampak signifikan terhadap produk-produk menengah atas Huawei, khususnya teknologi berbasis 5G.
"Kami bekerja untuk kemaslahatan seluruh umat manusia," kata Ren, 72 tahun, kepada wartawan di Shenzhen, Cina, Selasa, 21 Mei 2019.
Menurut dia, larangan AS tersebut hanya akan berdampak terhadap produk-produk kelas menengah bawah Huawei. Namun dia meyakinkan bahwa sebagai perusahaan teknologi ternama tidak seharusnya Huawei terkena dampak tersebut.
Selain tiga berita terpopuler di atas, Anda bisa membaca berita hari ini seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.