TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mendirikan experience booth dalam gelaran Techsauce Global Summit 2019 di Bangkok, Thailand. Experience booth itu adalah Indonesia Pavilion yang menghadirkan informasi tentang perkembangan startup di Indonesia.
Baca: Pameran Startup dan Teknologi Techsauce Global Summit 2019 Dibuka
Hadirnya Indonesia Pavilion adalah hasil kerja sama antara portal media online Ziliun (anak perusahaan Tempo.co) dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
"Indonesia Pavilon ini membawa startup-startup di Indonesia yang kami rasa, mereka akan menjadi the next generation unicorn. Kenapa? Karena kita sudah tahu bahwa di Indonesia itu sudah ada empat unicorn, dan semuanya sudah tahu," ujar CEO Rombak Media Dennis Adishwara (mewakili Ziliun), di Centara Grand, Bangkok, Thailand, Rabu, 19 Juni 2019.
Techsauce Global Summit adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Techsauce, media online terkemuka yang berfokus pada teknologi dan berita bisnis di Thailand dan Asia Tenggara.
Baca Juga:
Indonesia Pavilion menghadirkan booth exhibition, dan dua talks yang dirancang oleh ecosystem players Indonesia. Dua topik talks yang akan diselenggarakan adalah 'Evolution Towards the New Era of Media' dan 'Advancing Women Leaders in Tech'.
Menurut Denis, banyak masyarakat global belum menyadari bahwa Indonesia sebenarnya memiliki banyak startup yang berpotensi ngehits dan ngetren. "Makanya, di Indonesia Pavilon ini, kita membawa dan mengundang beberapa startup yang kami rasa ini akan bisa menjadi sesuatu yang besar, ada Wahyoo, Halosis dan Alamat.com," kata Denis.
Denis melanjutkan bahwa jika diperhatikan, startup tersebut sudah memecahkan masalah vital di Indonesia. Juga memberikan kesempatan kerja yang lebih besar pada khalayak yang lebih ramai.
Indonesia memiliki fase teknologi yang menarik, yaitu 416 juta mobile connection, 133 juta pengguna internet, dan 130 juta pengguna media sosial aktif, dan memiliki 4 unicorn. Bahkan ada sebuah studi yang menyatakan bahwa ekonomi digital Indonesia siap untuk menjadi yang terbesar di Asia Tenggara ketika nilai pasarnya naik menjadi US$ 100 miliar pada tahun 2025 dari US $ 27 miliar pada tahun 2018.
Menurut Sonny Sudaryana, Kepala Seksi Perancangan Pemberdayaan Kreativitas TIK Kominfo yang juga hadir di acara Techsouce, Indonesia Pavilion adalah langkah strategis untuk mengibarkan nama Indonesia sebagai negara dengan digital economy terbesar di ASEAN.
"Saat ini kami memiliki 3 unicorn dan 1 decacorn, ini membuka diri pada para stakeholder tech ecosystem di negara-negara lain," kata Sonny. "Untuk mewujudkan itu, pemerintah memfasilitasi dan mengakselerasi dengan membuat Indonesia Pavilion yang merupakan melting pot bagi para stakeholder tech ecosystem tak hanya di regional Asean, tetapi juga global."
Di tempat berbeda, Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan bahwa Techsauce Global Summit 2019 adalah suatu pertemuan transformasi digital yang sangat besar dan sayang untuk dilewatkan.
"Kami memiliki tim untuk berpartisipasi dalam acara ini, ini adalah ajang di mana kita bisa mengenalkan startup kita ke ajang internasional, harapannya acara seperti ini juga bisa dilakukan di Indonesia," ujar Semuel, melalui sambungan telepon.
Simak artikel lainnya tentang Techsauce Global Summit 2019 di kanal Tekno Tempo.co.