TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang cuaca di Mekah. Selain itu, sebanyak 5.615 dari 55.871 pendaftar yang memilih Universitas Brawijaya (UB) Malang lolos dan diterima sebagai mahasiswa baru melalui jalur SBMPTN 2019. Juga, besarnya antusias penjelajahan antariksa modern membuat peran astronot mulai tergantikan dengan robot.
Cuaca di Kota Mekah mulai ekstrem atau naik hingga lebih dari 40 derajat Celcius pada siang hari dan biasanya berubah dingin malam harinya sehingga jemaah calon haji Indonesia diimbau untuk selalu menggunakan pelindung.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Cuaca Mekah Mulai Ekstrem, Diperkirakan Terus Meningkat
Cuaca di Kota Mekah mulai ekstrem atau naik hingga lebih dari 40 derajat Celcius pada siang hari dan biasanya berubah dingin pada malam harinya sehingga jemaah calon haji Indonesia diimbau untuk selalu menggunakan pelindung.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1440 H/2019 Subhan Cholid di Kantor Urusan Haji Indonesia Daker Mekah, Selasa malam, dalam acara Ta’aruf dan Pengajuan PPIH Daker Mekkah mengatakan laporan cuaca khususnya pada 10 Juli 2019 berkisar antara 37-42 derajat Celcius.
“Jemaah kami imbau untuk tidak berlama-lama di terik matahari tanpa pelindung,” katanya. Dia memperkirakan suhu akan semakin meningkat hingga mencapai lebih dari 50 derajat Celcius pada saat puncak haji tahun ini.
2. 5.615 Peserta Lolos SBMPTN 2019 di Universitas Brawijaya
Sebanyak 5.615 dari 55.871 pendaftar yang memilih Universitas Brawijaya (UB) Malang lolos dan diterima sebagai mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN 2019.
Wakil Rektor I Bidang Akademik UB Malang Prof Dr Aulanni'am di Malang, Rabu, mengatakan 5.615 pendaftar yang diterima sebagai mahasiswa baru UB tersebut menyebar di berbagai program studi (prodi), yakni 75 prodi S1, termasuk lima prodi PSDKU di Universitas Brawijaya Kediri.
"Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian menduduki posisi dua besar prodi saintek dengan peminat 2.202 orang," katanya.
3. Gantikan Manusia, Robot Jelajahi Luar Angkasa
Besarnya antusias penjelajahan antariksa modern membuat peran astronot mulai tergantikan dengan robot. Berbagai robot yang tersebar di seluruh tata surya telah menjelajahi planet, bulan, serta asteroid.
Meski begitu, para astronot tetap melakukan ekspedisi ke luar angkasa. Beberapa ekspidisi, seperti misi ke Stasiun Luar Angkasa Internasioal (ISS) telah mereka lakukan. Selama bertahun-tahun mereka harus tinggal dalam wahana antariksa sebelum kembali ke bumi.
“Robot-robot ini kami anggap seperti manusia. Kami sampai membayangkan bagaimana jika manusia berjalan-jalan mengelilingi Mars. Sulit bagi manusia untuk menjelajahi tata surya kalau tidak ada robot,” ujar Lakdawalla dikutip dari NPR baru-baru ini.
Selain tiga berita terpopuler di atas, Anda bisa membaca berita hari ini seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.