Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rekrut Rektor Asing, Menteri Nasir: Biar Bisa Masuk 500 Besar

image-gnews
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir (kiri) menyematkan tanda kehormatan Satyalancana  Karya Satya kepada sejumlah rektor di Indonesia saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis, 25 Mei 2019. Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai bapak Pendidikan Nasional dan pendiri sekolah Taman Siswa. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir (kiri) menyematkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya kepada sejumlah rektor di Indonesia saat upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis, 25 Mei 2019. Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai bapak Pendidikan Nasional dan pendiri sekolah Taman Siswa. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) akan menghadirkan rektor asing untuk perguruan tinggi di Indonesia. Menteri Ristekdikti Mohamad Nasir menyatakan bahwa perekrutan rektor asing bertujuan untuk memperbaiki pendidikan tinggi.

"Sampai sekarang perguruan tinggi Indonesia tidak pernah masuk dalam 500 besar, hanya ada tiga saja. Padahal perguruan tinggi kita banyak, problemnya banyak faktor, di antaranya masalah penganggaran, kedua masalah manajemen, bagaimana kita berubah," ujar Nasir, di Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019.

Wacana tersebut, kata dia, sebenarnya sudah ada sejak 2015. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan Kemristekdikti di sejumlah perguruan tinggi di luar negeri, sosok rektor asing bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas kampus itu.

Nasir juga memberikan contoh negara yang menggunakan rektor asing di perguruan tingginya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita lihat pengalaman negara lain, Singapura contohnya sukses karena banyak dosen atau rektornya dari asing, Taiwan sama, Hong Kong sama, Arab Saudi juga melakukan hal yang sama," kata Nasir. "Kapan Indonesia melakukan? Kita harus segera melakukan hal yang sama."

Dengan menghadirkan rektor atau pun dosen asing, Nasir berujar, karena rektor asing mempunyai banyak jaringan yang baik di dunia. Oleh karena itu, menurutnya, berbagai regulasi terkait itu harus diperbaiki.

"Supaya nanti kalau ada perguruan tinggi yang dipimpin rektor asing berjalan dengan baik," tutur Nasir. "Saya harapkan mulai 2020 sudah diumumkan kepada publik."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UI Buka Program Doktoral Kajian Stratejik dan Global Pertama di Indonesia

12 September 2020

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
UI Buka Program Doktoral Kajian Stratejik dan Global Pertama di Indonesia

UI juga menjalin kerja sama dengan University of British Columbia, Kanada, untuk memajukan pendidikan dan riset di masa pandemi Covid-19.


Satgas Pastikan Kerja Tim Percepatan Vaksin Dapat Selesai Akhir 2021

8 September 2020

Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Rabu, 12 Agustus 2020. Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Satgas Pastikan Kerja Tim Percepatan Vaksin Dapat Selesai Akhir 2021

Pembentukan tim didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19.


Bukan Rektor Asing, Menristek Pilih Kolaborasi Penelitian

20 November 2019

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro dan Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati menjelaskan klasterisasi perguruan tinggi di Gedung BPPT II, Jakarta Pusat, Selasa, 19 November 2019. TEMPO/Khory
Bukan Rektor Asing, Menristek Pilih Kolaborasi Penelitian

Rencana mendatangkan rektor asing itu berawal dari Menristekdikti periode sebelumnya, Mohamad Nasir.


Menteri Riset: Kita Perlu Strategi Imitasi untuk Maju, Maksudnya?

10 November 2019

Bambang Brodjonegoro tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Menteri Riset: Kita Perlu Strategi Imitasi untuk Maju, Maksudnya?

Menteri Riset mengatakan kita perlu melakukan strategi imitasi atau meniru inovasi yang negara maju seperti yang pernah dilakukan Korea Selatan.


Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

18 Oktober 2019

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. (ANTARA News/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

Nasir juga mendorong agar badan riset dan inovasi nasional segera dibentuk di pemerintahan Jokowi mendatang.


Menkumham Akan ke Kampus Jelaskan Konten RUU kepada Mahasiswa

26 September 2019

Mahasiswa memaksa masuk ke dalam kantor DPRD Sumatera Barat, di Padang, Rabu, 25 September 2019. ANTARA
Menkumham Akan ke Kampus Jelaskan Konten RUU kepada Mahasiswa

Sebagai insan akademik, kata Menteri, cara yang tepat bagi mahasiswa adalah menyuarakan aspirasinya adalah melalui forum dialog.


PT Inuki Ingin Lebih Berperan dalam Pengembangan Teknologi Nuklir

19 September 2019

Delegasi Indonesia dalam Sidang International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, Austria pada 16-20 September 2019. (istimewa)
PT Inuki Ingin Lebih Berperan dalam Pengembangan Teknologi Nuklir

PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) menghadiri Sidang International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, yang membahas pengembangan teknologi nuklir.


Inilah Rektor Asing Pertama: Jang Youn Cho dari Korsel

27 Agustus 2019

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir (tengah) berfoto dengan Rektor asing asal Korea Selatan, Jang Youn Cho (kanan) di sela-sela Pembukaan Kegiatan Ilmiah dan Rakornas Inovasi 2019 (Antara Foto/Fikri Yusuf/2019)
Inilah Rektor Asing Pertama: Jang Youn Cho dari Korsel

Jang Youn Cho menjadi rektor asing pertama yang masuk Indonesia dan akan memimpin Universitas Siber Asia.


Menteri Nasir Kaji Ulang Wacana Memajukan UTBK

20 Agustus 2019

Peserta UTBK 2019. (FOTO: ANTARA)
Menteri Nasir Kaji Ulang Wacana Memajukan UTBK

Sebelumnya wacana memajukan UTBK disambut protes lewat penggalangan petisi di change.org.


Menristekdikti Sebut Jokowi Sudah Setuju Datangkan Rektor Asing

20 Agustus 2019

Menristekdikti Mohamad Nasir menjadi pembina upacara pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis, 2 Mei 2019. Taman siswa merupakan sekolah pertama yang didirikan di Indonesia pada 3 Juli 1922.  ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Menristekdikti Sebut Jokowi Sudah Setuju Datangkan Rektor Asing

Menristekdikti mengatakan Jokowi sudah setuju mendatangkan rektor asing.