Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Meletus 8 Kali, Status Gunung Tangkuban Parahu Naik Waspada

image-gnews
Pedagang membersihkan atap kiosnya dari debu vulkanik pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin 29 Juli 2019. Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu menyatakan, Wisata Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu akan dibuka setelah kawasan wisata tersebut bersih dari debu vulkanik. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pedagang membersihkan atap kiosnya dari debu vulkanik pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin 29 Juli 2019. Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu menyatakan, Wisata Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu akan dibuka setelah kawasan wisata tersebut bersih dari debu vulkanik. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas Gunung Tangkuban Parahu dari Normal (Level 1) menjadi Waspada (Level 2) terhitung hari ini, Jumat 2 Agustus 2019, pukul 08.00 WIB. “Ada peningkatan ancaman bahaya,” kata Kepala PVMBG Kasbani di kantornya, Bandung, Jumat, 2 Agustus 2019.

Kasbani mengatakan, naiknya aktivitas Gunung Tangkuban Parahu terpantau sejak Juni 2019, disusul terjadinya erupsi pada 26 Juli 2019 dengan ketinggian kolom letusan 200 meter dari atas puncak.

Tren aktivitas gunung tersebut sempat menurun hingga Kamis, 1 Agustus 2019, namun terjadi letusan kembali pukul 20.46 dengan ketinggian kolom letusan 180 meter dari dasar kawah Gunung Tangkuban Parahu dengan durasi letusan 11 menit 23 detik. Selepas letusan tersebut malam itu masih disusul 3 kali letusan lagi.

Letusan susulan kembali terjadi pada Jumat, 1 Agustus 2019, pukul 00.43 WIB. Kolom abu tidak teramati, tapi durasi letusan terekam di seismogram dengan durasi 3 menit 6 detik. Letusan tersebut masih disusul serangkaian letusan yakni pukul 01.45 WIB dan 04.06 WIB. Pagi hari masih terjadi erupsi. “Artinya ada peningkatan ancaman terhadap keselamatan di sekitar kawah,” kata Kasbani.

Pada letusan pertama tanggal 26 Juli 2019, PVMBG masih memutuskan belum menaikkan status aktivitas karena menilai ancaman masih berada di areal seputaran kawah Gunung Tangkuban Parahu. Kendati demikian radius bahaya dipatok 500 meter dari pusat letusan. Namun dengan naiknya status aktivitas menjadi Waspada (Level 2) radius daerah bahaya diperluas.

“Hari ini tanggal 2 Agustus 2019, sejak pukul 08.00 WBI dinyatakan gunung ini dinaikkan statusnya dari Level 1, Normal, menjadi Level 2, Waspada. Dengan ancaman, dari analisis kami adalah 1,5 kilometer dari pusat kawah. Di luar itu semua aman,” kata Kasbani.

Kasbani mengatakan, daerah di luar areal tersebut masih dinyatakan aman. Pos pengamatan Gunung Tangkuban Parahu yang tak jauh dari pintu masuk Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu berjarak 1,8 kilometer dari puncak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Permukiman warga terdekat berada dalam radius 5 kilometer dari puncak gunung tersebut . “Di bawah, di tempat wisata seperti daerah Ciater, Lembang, Bandung dan lain-lain masih aman. Masih bisa berwisata, asal tidak masuk dalam radius 1,5 kilometer dari pusat kawah,” kata dia.

Kasbani mengatakan, jenis erupsi yang terjadi masih freatik. “Belum ada erupsi magmatik. Erupsi freatik ini terkait dengan pelepasan energi berupa uap air dan gas,” kata dia.

Sebaran abu letusan Gunung Tangkuban Parahu diperkirakan masih di seputaran puncak gunung tersebut. Namun warga diminta menyiapkan masker jika sebaran abu meluas. “Masyarakat tentunya harus menyiapkan masker jika ada sebaran abu vulkanik,” kata Kasbani.

PVMBG telah menerbitkan VONA atau peringatan dini pada otoritas penerbangan atas letusan Gunung Tangkuban Parahu. “Kami keluarkan VONA warna Oranye. Karena sebaran abu baru sampai ketinggian sekitar 2.200 meter lebih. Abu vulkanik tentu menyebar sesuai dengan arah angin. Tadi malam arah angin relatif ke arah timur dan barat,” kata Kasbani.

Kasbani mengatakan, letusan Gunung Tangkuban Parahu masih dinyatakan belum berbahaya bagi aktivitas dunia penerbangan di seputaran gunung tersebut. “Sejauh ini penerbangan di Bandung aman karena letak gunung ini jauh, dan tinggi sebaran abu juga rendah,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Badan Geologi Peringatkan Potensi Erupsi Freatik Gunung Tangkuban Parahu

46 hari lalu

Hembusan asap putih tipis dari Kawah Ratu dan Kawah Ecoma di Gunung Tangkuban Parahu pada 28 Februari 2024 pukul 05.31 WIB, (Dok.PVMBG)
Badan Geologi Peringatkan Potensi Erupsi Freatik Gunung Tangkuban Parahu

Badan Geologi mengingatkan potensi erupsi freatik yang bisa saja tiba-tiba terjadi di Gunung Tangkuban Parahu di musim hujan.


Kondisi Terbaru Gunung Tangkuban Parahu, Waspada Potensi Bahaya Erupsi Freatik

1 Maret 2024

Hembusan asap putih tipis dari Kawah Ratu dan Kawah Ecoma di Gunung Tangkuban Parahu pada 28 Februari 2024 pukul 05.31 WIB, (Dok.PVMBG)
Kondisi Terbaru Gunung Tangkuban Parahu, Waspada Potensi Bahaya Erupsi Freatik

Menurut Hendra, aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu pada periode Februari 2024 didominasi oleh gempa-gempa berfrekuensi rendah.


Wisata Gunung Tangkuban Parahu: Harga Tiket Terbaru, Jam Buka, dan Rute Tercepatnya

2 November 2023

Tangkuban Perahu. ANTARA/Irwansyah Putra
Wisata Gunung Tangkuban Parahu: Harga Tiket Terbaru, Jam Buka, dan Rute Tercepatnya

Terletak sekitar 20 kilometer utara Bandung, Gunung Tangkuban Parahu menawarkan pengalaman alam yang menakjubkan.


Tragedi Edelweis Ranca Upas, Ini Etika Lingkungan Komunitas Motor Trail

14 Maret 2023

Tangkapan layar video kegiatan motor trail yang dikecam karena merusak lingkungan di Ranca Upas, Kabupaten Bandung, Minggu 5 Maret 2023. Video viral di media sosial.
Tragedi Edelweis Ranca Upas, Ini Etika Lingkungan Komunitas Motor Trail

Pemotor trail bicara soal tragedi edelweis rawa di Ranca Upas, aturan dan etika lingkungan komunitas, serta peran kemanusiaan.


Badan Geologi Selidiki Fenomena Sinar Api dari Kawah Tangkuban Parahu

13 Februari 2023

Petugas memantau aktivitas Kawah Ratu pascaletusan freatik di Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu, 27 Juli 2019. ANTARA
Badan Geologi Selidiki Fenomena Sinar Api dari Kawah Tangkuban Parahu

Kecuali gempa, hasil aneka pengukuran tak menunjukkan adanya peningkatan aktivitas pada Gunung Tangkuban Parahu. Lalu apa arti sinar api itu?


Kisah Sangkuriang: Legenda Terbentuknya Gunung Tangkuban Parahu

17 Januari 2023

Karakter Sangkuriang dalam drama musikal berjudul
Kisah Sangkuriang: Legenda Terbentuknya Gunung Tangkuban Parahu

Kisah Sangkuriang konon menjadi legenda terbentuknya Gunung Tangkuban Parahu Bandung


Badan Geologi: Waspadai Letusan Freatik Tiba-tiba Gunung Tangkuban Parahu

14 Februari 2022

Pedagang membersihkan atap kiosnya dari debu vulkanik pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin 29 Juli 2019. Pengelola Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu menyatakan, Wisata Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu akan dibuka setelah kawasan wisata tersebut bersih dari debu vulkanik. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Badan Geologi: Waspadai Letusan Freatik Tiba-tiba Gunung Tangkuban Parahu

Peralatan seismograf di Gunung Tangkuban Parahu merekam getaran menerus yang diakibatkan embusan gas maupun angin (noise).


PVMBG: Embusan Asap Terus Berlangsung di Gunung Tangkuban Parahu

13 Februari 2022

Kondisi pintu Selamat Datang Gunung Tangkuban Parahu yang tertutup abu vulkanik di kawasan wisata Kawah Ratu Tangkuban Parahu, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu, 27 Juli 2019. Kondisi kawasan wisata Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu pascaletusan freatik, saat ini masih tertutup abu vulkanik setebal lima cm sehingga masyarakat umum diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari bibir Kawah Ratu. ANTARA
PVMBG: Embusan Asap Terus Berlangsung di Gunung Tangkuban Parahu

Dominasi gempa embusan selama 1 Januari-11 Februari 2022 menunjukkan adanya aktivitas hydrothermal di bawah tubuh Gunung Tangkuban Parahu.


Dentuman di Bandung, Mbah Rono: Aktivitas Tangkuban Parahu Landai

21 Mei 2020

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Gunung Api, Surono. TEMPO/Prima Mulia
Dentuman di Bandung, Mbah Rono: Aktivitas Tangkuban Parahu Landai

Pakar vulkanologi, Surono, mengatakan tak mendengar suara dentuman dari tempat tinggal dia di Bandung. Ia memastikan Tangkuban Parahu sedang 'tidur'.


Letusan Mematikan Gunung Api Selandia Baru Mirip Tangkuban Parahu

19 Desember 2019

Gunung berapi meletus di Pulau White, Selandia Baru, Senin, 9 Desember 2019. Sumber: Reuters.com
Letusan Mematikan Gunung Api Selandia Baru Mirip Tangkuban Parahu

Gunung api di White Island, Selandia Baru, meletus ketika rombongan turis menyambanginya 9 Desember 2019 dan menewaskan belasan orang.