Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Balai Arkeologi Teliti Lukisan Cadas Seram, dari Masa Prasejarah?

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Temuan gambar cadas motif manusia di gunung Hatupatola, Seram Bagian Barat, Maluku. (Antara/Balai Arkeologi Maluku)
Temuan gambar cadas motif manusia di gunung Hatupatola, Seram Bagian Barat, Maluku. (Antara/Balai Arkeologi Maluku)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Tim dari Balai Arkeologi Maluku melakukan penelitian gambar pada cadas yang di Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat.

"Tim melakukan tinjauan kasus untuk melihat dan mengidentifikasi apakah benar laporan yang disampaikan tersebut adalah peninggalan arkeologis," kata peneliti di Balai Arkeologi Maluku Lucas Wattimena di Ambon, Selasa, 3 September 2019.

Sebelumnya, seorang mahasiswa Institut Agama Kristen Maluku mengunggah gambar cadas di wilayah Kecamatan Taniwel, yang diduga merupakan lukisan dinding dari masa pra-sejarah.

Dari 19 sampai 23 Agustus 2019, tim yang terdiri atas tiga peneliti dan staf Balai Arkeologi Maluku dengan bantuan kewang atau penjaga hutan mengecek gambar-gambar cadas di Gunung Patola, yang berada di bagian utara perkampungan warga Desa Nukuhai, Kecamatan Taniwel. Gunung itu berada sekitar 200 meter dari pantai, 150 meter dari Jalan Trans Seram.

"Peninjauan dilakukan dengan menggunakan metode dasar survei arkeologi, yaitu mencatat, mengidentifikasi, dan dokumentasi," kata Lucas.

Dalam peninjauan itu, tim menemukan gambar cadas dengan motif manusia dan binatang di tiga lokasi di sisi utara dan selatan gunung pada ketinggian 40 sampai 203 meter di atas permukaan laut.

Berdasarkan hasil peninjauan itu, tim merekomendasikan penelitian lebih lanjut mengenai gambar-gambar cadas yang ada di sana dan penyuluhan kepada warga sekitar agar mereka tidak melakukan vandalisme.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di jurnal ilmiah studi arkeologi dan budaya Kapata Arkeologi Vol.3 No.4 Juli 2007, Marlon NR Ririmase dalam Tinjauan Kembali Seni Cadas di Maluku menyebutkan bahwa jejak seni cadas di Pulau Seram pertama kali ditemukan oleh Roder, yang melakukan penelitian di Teluk Saleman, Seram Utara, dan sekitar Sungai Tala di Seram Bagian Barat tahun 1937 hingga 1938.

Roder menemukan lukisan cadas dengan motif manusia memegang perisai, cap tangan, kadal, burung, matahari, dan perahu di Teluk Saleman dan lukisan cadas bermotif manusia, rusa, burung, perahu, lingkaran, dan matahari di sekitar Sungai Tala.

Menurut Lucas, Tichelman dan Gruyter tahun 1944 juga melaporkan temuan lukisan cadas di Gua Hatu Patola, namun sampai sekarang laporan tersebut belum dikonfirmasi.

Lukisan dinding gua prasejarah di Gua Kontilola di Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Papua. (Dok. Hari Suroto/Balai Arkeologi Papua)

Berita terkait penelitian arkeologi, bisa Anda simak di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

11 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

30 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

31 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

35 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

35 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

53 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.