Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ikan Kembung Dikejar Hiu di Ambon, Pakar: Tak Terkait Tsunami

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Perairan Morotai memiliki banyak spot selam, salah satunya menyelam dengan ikan hiu. Foto: @dyal0va
Perairan Morotai memiliki banyak spot selam, salah satunya menyelam dengan ikan hiu. Foto: @dyal0va
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa ikan hiu mendekati sekitar pesisir pantai Dusun Batu Badiri, Kecamatan Leihitu Barat,  Kabupaten Maluku Tengah tidak berkaitan dengan akan terjadi bencana alam, kata Kepala Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Augy Syahailatua.

"Tidak ada kaitannya dengan bencana alam gempa bumi, tsunami maupun longsor bawah laut. Hiu adalah predator tingkat tinggi, secara normal dia bergerak mendekati daerah pesisir untuk mencari ikan-ikan kecil yang menjadi makanannya," kata Augy saat dihubungi dari Ambon, Selasa, 8 Oktober 2019.

Sebelumnya beredar luas video dan foto warga Dusun Batu Badiri menangkap ratusan ikan kembung (Rastrelliger kanagura) yang berenang hingga ke tepian pantai, karena dikejar oleh dua ekor hiu berukuran sekitar 50 centimeter.

Fenomena siklus rantai makanan ikan pelagis yang dalam istilah setempat disebut dengan ikan lema dikejar hiu, oleh banyak warga dikaitkan dengan akan terjadi bencana gempa bumi dan tsunami.

Augy mengatakan ikan kembung merupakan jenis ikan pelagis yang hidup di permukaan air hingga kolom air antara nol hingga 200 meter. Ketika ikan jenis ini berada di pesisir pantai mengindikasikan kualitas perairan di sekitarnya sedang baik.

Banyaknya ikan pelagis di sekitar pesisir pantai secara alami akan memancing hiu yang merupakan pemangsa untuk mendekati wilayah tersebut, seperti halnya yang terjadi di pantai Dusun Batu Badiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini memberikan indikator kualitas air baik atau sedang subur sehingga ikan-ikan kecil seperti lema akan berkumpul di sana, tentunya juga akan memancing ikan hiu untuk datang mencari makan di sekitar situ," ucap dia.

Suburnya perairan di Dusun Batu Badiri dan membuat banyak ikan pelagis di sekitar pantai, diduga karena berkurangnya aktivitas masyarakat di pesisir selama beberapa hari terakhir, sebab banyak yang mengungsi setelah gempa bumi pada 26 September 2019.

Fenomena semacam ini, kata Augy pernah terjadi saat konflik horisontal 1999. Saat itu ikan cakalang yang biasanya hidup di kedalaman nol hingga 400 meter, banyak tertangkap di dalam Teluk Ambon yang merupakan laut dangkal.

"Laut mampu memulihkan kondisinya. Kalau kita lihat selama beberapa hari terakhir aktivitas masyarakat di kawasan pesisir berkurang sehingga laut menjadi subur lagi, seperti tahun 1999, nelayan bisa dengan mudah menangkap cakalang di dalam Teluk Ambon," ujar Peneliti utama bidang biologi oseanografi ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

2 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.


Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

3 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.


BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

3 hari lalu

Rumah yang rusak akibat Gempa Garut. Dok. Humas BNPB
BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.


Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

3 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami


Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

5 hari lalu

Sunset di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, 5 Mei 2022. TEMPO/Yosep Suprayogi
Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.


Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

5 hari lalu

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.


Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

5 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.


Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

6 hari lalu

Pusat gempa bumi dengan magnitudo 4,7 terjadi di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Sabtu, 27 April 2024. ANTARA/HO-BMKG.
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

10 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

13 hari lalu

Ketua Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021, Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran FFI 2021 secara virtual pada Kamis, 15 Juli 2021. Dok. FFI 2021.
Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?