Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Bayi di Bandung, Ini Kata Peneliti Soal Imun Anak Vs Corona

Reporter

image-gnews
Petugas medis melakukan senam bersama pasien anak-anak yang terjangkit virus Corona di salah satu rumah sakit di Wuhan, Cina, 1 Maret 2020. Sekelompok petugas medis bahkan mengambil jam kerja ekstra untuk berolahraga hingga belajar bersama pasien anak. Youtube
Petugas medis melakukan senam bersama pasien anak-anak yang terjangkit virus Corona di salah satu rumah sakit di Wuhan, Cina, 1 Maret 2020. Sekelompok petugas medis bahkan mengambil jam kerja ekstra untuk berolahraga hingga belajar bersama pasien anak. Youtube
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bayi lelaki berumur 1,5 bulan di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung telah dinyatakan negatif infeksi virus corona COVID-19. Statusnya berubah dari sebelumnya positif setelah didapat hasil tes swab (apus) kedua, Selasa 24 Maret 2020.

Tak ada keterangan mengenai riwayat bayi tersebut maupun infeksi yang sempat dialaminya itu. Namun sebuah studi yang pernah dilakukan terhadap 44.672 pasien infeksi virus itu di Wuhan, Cina, mendapati kalau jumlah anak-anak tak sampai satu persen, dan nol persen untuk 1.023 kematian yang terjadi.

Akiko Iwasaki di Yale University, Amerika Serikat, mengatakan kalau belum ada yang bisa menjelaskan dengan baik apa yang melindungi anak-anak dari COVID-19. Tapi dia dan para peneliti lain menduganya terkait dengan keunikan sistem imun tubuh anak dalam merespons virus-virus tersebut.

Dia menuturkan, komplikasi yang umum terjadi dalam kasus infeksi COVID-19, SARS maupun MERS pada orang dewasa adalah apa yang disebut acute respiratory distress syndrome. Ini adalah kondisi di mana sistem pertahanan tubuh bereaksi berlebihan merespons kehadiran virus-virus itu yang malah menyebabkan kerusakan paru-paru. 
 
Chris van Tulleken dari University College London mengatakan, reaksi itu menyebabkan paru-paru banjir air dan sel-sel imun. "Bahkan jika respons imun mencoba menolong dengan menyerang virus, mereka hanya akan berakhir mengeblok pengambilan oksigen di paru-paru," katanya. 
 
 

Sedang sistem imun anak-anak masih berkembang, sehingga diduga mereka terlindungi dari tipe respons imun yang berbahaya itu--dikenal dengan istilah badai sitokin. Namun, tetap saja itu belum menjelaskan kenapa sistem imun anak-anak bereaksi berbeda terhadap virus corona dan flu biasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iwasaki menganalisis, ada perbedaan tipe respons sitokin yang dihasilkan terhadap setiap virus yang datang. Diduga, antibodi-antibodi yang sudah ada yang membuat kondisi orang dewasa memburuk, karena antibodi itu tidak pas untuk virus corona yang baru. "Kadang antibodi yang tidak sesuai seperti itu malah merugikan dan membahayakan," kata Wendy Barclay dari Imperial College London.

Tapi, hanya karena anak-anak tidak sakit parah bukan berarti mereka tidak berperan dalam penyebaran wabah COVID-19. Iwasaki mengingatkan, sudah ada beberapa indikasi kalau orang dewasa yang terinfeksi tanpa gejala pun bisa menyebarkan virus yang sama. Itu bisa berlaku pula untuk kasus anak-anak. 

NEWSCIENTIST

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

15 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

1 hari lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

4 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

4 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

7 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

8 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

11 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

14 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.