Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bocah 5 Tahun Meninggal, New York Selidiki Dampak Corona ke Anak

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian New York akan menyelidiki bagaimana virus corona berdampak pada anak-anak setelah seorang bocah lelaki berusia lima tahun meninggal karena komplikasi yang diyakini terkait dengan virus baru tersebut.

Setidaknya 73 anak telah didiagnosis dengan gejala yang mirip dengan penyakit Kawasaki - suatu kondisi peradangan langka yang sering berdampak pada anak-anak berusia lima tahun atau lebih muda - dan sindrom syok toksik, yang diduga terkait dengan Covid-19, sebagaimana dilaporkan Independent, Jumat, 8 Mei 2020.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengumumkan seorang bocah lelaki berusia lima tahun meninggal di rumah sakit New York City pada hari Kamis setelah para pejabat kesehatan mengatakan mereka awalnya percaya anak-anak sebagian besar tidak akan terpengaruh oleh virus corona.

"Meskipun jarang, kami melihat beberapa kasus di mana anak-anak yang terkena virus Covid dapat menjadi sakit dengan gejala yang mirip dengan penyakit Kawasaki atau sindrom mirip syok beracun yang benar-benar menyebabkan peradangan pada pembuluh darah mereka," kata Cuomo dalam jumpa pers Jumat.

“Jadi ini adalah mimpi buruk setiap orangtua, bukan? Bahwa anak Anda mungkin benar-benar terkena virus ini,” tambahnya. "Tapi itu sesuatu yang harus kita pertimbangkan dengan serius sekarang."

Pejabat kesehatan sekarang akan menyelidiki virus corona lebih lanjut, untuk menentukan dampaknya pada komunitas yang lebih muda.

Banyak anak-anak di AS telah didiagnosis dengan penyakit Kawasaki selama pandemi. Hal itu juga terlihat di beberapa bagian Eropa, seperti Inggris, Spanyol, dan Italia, sehingga meningkatkan kekhawatiran.

Seorang juru bicara Rumah Sakit Anak-Anak Mount Sinai Kravis menyatakan belasungkawa untuk keluarga anak yang meninggal itu, tetapi juga mengingatkan masyarakat bahwa penyakit itu masih jarang, The New York Times melaporkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sementara itu mengenai anak-anak yang terkena dampaknya, kami harus menekankan bahwa berdasarkan apa yang kami ketahui sejauh ini, tampaknya itu adalah kondisi yang sangat langka," juru bicara Mount Sinai Jason Kaplan menulis dalam sebuah pernyataan. "Mount Sinai dan komunitas layanan kesehatan akan terus menyelidiki dan mempelajari varian baru ini dengan harapan menemukan solusi untuk kondisi langka ini."

Setidaknya tiga anak lainnya telah meninggal akibat virus corona di negara bagian New York, menurut data.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah meyakinkan orang tua bahwa sebagian besar anak-anak umumnya tidak mengalami gejala parah virus corona. Biasanya, virus baru berdampak pada orang dengan komorbiditas atau mereka yang berusia di atas 60 tahun.

"Berdasarkan bukti yang tersedia, anak-anak tampaknya tidak berisiko lebih tinggi untuk Covid-19 daripada orang dewasa," kata situs CDC. "Sementara beberapa anak dan bayi sakit Covid-19, orang dewasa merupakan sebagian besar kasus yang diketahui sampai saat ini."

Tidak ada penelitian yang menunjukkan jika Covid-19 dapat menyebabkan penyakit Kawasaki. Sekitar 3.000 anak meninggal akibat penyakit ini setiap tahun di AS.

Departemen Kesehatan New York merilis peringatan pada hari Rabu, mengatakan kepada rumah sakit untuk segera mengingatkan departemen itu jika ada pasien anak yang menunjukkan gejala yang berkaitan dengan penyakit langka itu.

INDEPENDENT | NEW YORK TIMES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

12 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Cerita di Balik Hotel Chelsea yang Disebut Taylor Swift dalam Lagu The Tortured Poets Department

1 hari lalu

Hotel Chelsea, New York, Amerika Serikat. Unsplash.com/Jon Tyson
Cerita di Balik Hotel Chelsea yang Disebut Taylor Swift dalam Lagu The Tortured Poets Department

Hotel Chelsea merupakan bangunan bersejarah yang dibangun antara tahun 1883 dan 1885


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

1 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

1 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

1 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

6 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

7 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City