TEMPO.CO, Jakarta - Dalam upaya mengurangi ketergantungannya kepada Cina, Apple merencanakan memindahkan sebagian produksi lini ponselnya, iPhone, ke India. Raksasa teknologi yang produknya menguasai pasar ponsel dunia itu dikabarkan akan menginvestasikan dana senilai US$ 40 miliar melalui kontraknya dengan Wistron dan Foxconn di India.
Beberapa pertemuan antara eksekutif senior Apple dan pejabat tinggi pemerintah India dalam beberapa bulan terakhir membuka jalan bagi Tim Cook dan perusahaannya itu untuk kemungkinan pergeseran hampir seperlima dari kapasitas produksi di Cina ke India. Sekaligus meningkatkan pendapatan lewat manufaktur lokal, melalui produsen kontrak selama lima tahun ke depan.
"Keputusan itu tentang skema insentif terkait produksi India, yang diperkenalkan untuk mendorong produksi listrik lokal, terutama smartphone," kata seorang pejabat senior pemerintah India kepada ET News, seperti dikutip laman Mac Rumors, Senin 11 Mei 2020.
Suatu perusahaan harus memproduksi setidaknya senilai US$ 10 miliar secara bertahap antara tahun 2020 dan 2025 untuk mendapatkan manfaat dari skema itu. Saat ini, nilai penjualan iPhone di India senilai US$ 1,5 miliar per tahun, tapi kurang dari US$ 0,5 miliar di antaranya yang berasal dari konten lokal.
Sebaliknya, pada 2018-2019, Apple menghasilkan produk senilai US$ 220 miliar di Cina. Pejabat pemerintah India disebutkan sangat terbuka agar Apple bisa masuk skema, termasuk bisa menghargai pabrik dan mesin yang sudah digunakan di Cina.
MAC RUMORS | ET NEWS | THE INDIAN ECONOMIC TIMES