TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan mengubah larangannya terhadap perusahaan AS yang melakukan bisnis dengan Huawei untuk memungkinkan bekerja sama dalam menetapkan standar jaringan 5G generasi mendatang. Departemen Perdagangan AS dan lembaga lainnya menandatangani perubahan peraturan itu dan sedang menunggu publikasi dalam Daftar Federal.
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengkonfirmasi langkah tersebut dalam sebuah pernyataan. Menurutnya, AS tidak akan menyerahkan kepemimpinan dalam inovasi global.
"Departemen berkomitmen untuk melindungi keamanan nasional AS dan kepentingan kebijakan luar negeri dengan mendorong industri AS untuk sepenuhnya terlibat dan mengadvokasi teknologi AS untuk menjadi standar internasional," ujar dia, seperti dikutip laman Reuters, Senin, 15 Juni 2020.
Sebelumnya, tahun lalu AS menempatkan Huawei pada "daftar entitas" Departemen Perdagangan yang membatasi penjualan barang dan teknologi ke perusahaan AS dengan alasan keamanan nasional. Bahkan, Google telah mencabut lisensi Android, sehingga Huawei tidak bisa mendapatkan layanan Google.
Namun, pejabat industri dan pemerintah mengatakan perubahan aturan tidak boleh dipandang sebagai tanda melemahnya tekad AS terhadap Huawei.
Menurut mereka, daftar entitas Huawei membuat AS berada pada pengaturan standar yang tidak menguntungkan, di mana perusahaan mengembangkan spesifikasi untuk memungkinkan peralatan dari berbagai perusahaan berfungsi bersama.
Dengan ketidakpastian teknologi atau informasi apa yang mereka boleh bagikan, para insinyur dari beberapa perusahaan AS mengurangi partisipasi mereka, yang justru memberi Huawei suara yang lebih kuat.
Direktur senior kebijakan untuk Asia di Dewan Industri Teknologi Informasi, yang mewakili perusahaan termasuk Amazon, Qualcomm, dan Intel, Naomi Wilson, menerangkan kebingungan yang berasal dari pembaruan daftar entitas Mei 2019 telah secara tidak sengaja mengesampingkan perusahaan AS dari beberapa percakapan standar teknis, dan menempatkan mereka pada kerugian strategis.
"Klarifikasi yang sangat dibutuhkan ini akan memungkinkan perusahaan untuk sekali lagi bersaing dan memimpin dalam kegiatan mendasar yang membantu memungkinkan peluncuran teknologi canggih, seperti 5G dan AI, di seluruh pasar," kata Wilson.
Menurut pengacara perdagangan Washington Kevin Wolf, amendemen ini akan menjadi bantuan signifikan bagi perusahaan di AS untuk mempertahankan kepemimpinan dalam kelompok standar internasional tanpa mempengaruhi tujuan pemerintah mengenai Huawei. Dalam industri telekomunikasi, 5G diharapkan memberi daya segalanya, mulai dari transmisi video berkecepatan tinggi hingga mobil otonom.
Kabar tersebut muncul berawal dari orang yang akrab dengan masalah itu, dan aturan baru akan diterbitkan Selasa, 16 Juni 2020. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga direncanakan pergi ke Hawaii pekan ini untuk bertemu dengan para pejabat Cina di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Namun, ketika dimintai tanggapan, juru bicara Huawei, Michelle Zhou, belum bisa memberikan komentar langsung mengenai informasi itu.
REUTERS | ANDROID AUTHORITY