Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gajah Liar di Aceh Timur Dilacak via Satelit, Nadia Hutagalung Sumbang Alat GPS

Reporter

image-gnews
Tim BKSDA Aceh dan Forum Konservasi Leuser saat memasang alat pelacak posisi GPS Collar pada seekor gajah di Ranto Peureulak, Aceh Timur, Jumat 11 September 2020. Antara Aceh/HO
Tim BKSDA Aceh dan Forum Konservasi Leuser saat memasang alat pelacak posisi GPS Collar pada seekor gajah di Ranto Peureulak, Aceh Timur, Jumat 11 September 2020. Antara Aceh/HO
Iklan

TEMPO.CO, Banda Aceh - Sebanyak tiga Gajah Sumatera liar di Kabupaten Aceh Timur dipasangi alat pelacak posisi atau GPS Collar. Tujuannya, untuk mengetahui posisi kawanan atau kelompok masing-masing dari ketiga gajah liar itu secara berkala melalui satelit.

"Sehingga mempermudah proses mitigasi konflik satwa liar dengan manusia yang kerap terjadi terutama di Kabupaten Aceh Timur," kata Kepala Pusat Latihan Gajah (PLG) Aceh Saree Andi Aswinsyah, di Idi, Minggu 13 September 2020. Andi memberi keterangan mewakili Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto.

Andi menerangkan, BKSDA bekerja sama dengan Forum Konservasi Leuser (FKL) untuk pemasangan GPS Collar itu. Tim gabungan berjumlah 20 orang, termasuk tenaga medis, pawang gajah atau mahot, dan penembak, menyusur mencari kawanan gajah liar di hutan dan perkebunan sawit sejak Selasa 8 September lalu.

Pemasangan pertama dilakukan pada gajah betina dengan berat hampir empat ton. Gajah ini ditemui di dalam kawasan hak guna usaha (HGU) PT Atakana Company di Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur.

"Gajah yang berhasil dipasangi GPS Collar tersebut kemudian diberi nama Nadia mengingat GPS Collar itu merupakan sumbangan dari Nadia Hutagalung, seorang model dan presenter yang peduli konservasi," kata Andi.

Pemasangan GPS Collar kedua dilakukan pada kelompok gajah yang ditemukan oleh tim gabungan di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur. Gajah ini juga berjenis kelamin betina.

"Gajah yang diperkirakan berumur sekitar 20 tahun dengan berat lebih dari dua ton ini ditemukan setelah tim gabungan melakukan pencarian seharian pada Rabu 9 September," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terakhir, tim BKSDA dan FKL memasang GPS Collar pada satu di antara anggota kawanan gajah liar, juga berjenis kelamin betina, dengan bobot 3,6 ton, pada Jumat 11 September. Kawanan gajah ini juga ditemukan di kawasan HGU PT Atakana Company.

"HGU perusahaan yang telah ditumbuhi semak belukar memang membuat gajah menyukai tempat seperti ini. Kotoran gajah terlihat berserakan di beberapa lokasi, bahkan ada yang berada di jalanan," kata Edi Syahputra, tim supervisor proteksi gajah FKL.

Baca juga:
Studi GPS, Banyak Penyu Salah Jalan Pulang di Lautan

Di hari keempat, Edi menerangkan, tim gabungan menemukan kawanan gajah itu sedang beristirahat. Setelah dilumpuhkan dengan bius, gajah betina tersebut dipasangi GPS Collar.

"Gajah dipasangi GPS Collar tersebut diperkirakan baru melahirkan. Ini terlihat dari susu yang penuh. Setelah alat dipasang, gajah betina itu dilepaskan kembali," kata Edi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

1 hari lalu

Tim dari BKSDA sedang memeriksa kematian seekor anak gajah di Desa Gampong Baroh Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Kredit: ANTARA/HO
5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya


Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

1 hari lalu

Kondisi gajah bernama Rahman yang mati dengan satu gading patah di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Dengan kematian Gajah Rahman, saat ini jumlah gajah binaan Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo berkurang satu menjadi 9 ekor. Foto: BKSDA
Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

Hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kematian seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Januari lalu


SpaceX Dikabarkan Bangun Jaringan Ratusan Satelit Mata-mata untuk Intelijen AS, Nilai Kontrak Rp 28 Triliun

2 hari lalu

SpaceX Starshield (The Verge)
SpaceX Dikabarkan Bangun Jaringan Ratusan Satelit Mata-mata untuk Intelijen AS, Nilai Kontrak Rp 28 Triliun

SpaceX menggambarkan Starshield sebagai jaringan satelit aman yang berfokus pada pemerintah


Cerita Masduki ketika Menjadi Tahanan Kota atas Perkara PPLN Kuala Lumpur, Dipasangi Gelang GPS

3 hari lalu

Terdakwa kasus dugaaan tindak pidana pemilihan umum (Pemilu) terkait penambahan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kuala Lumpur, Malaysia Masduki Khamdan Muchamad (kanan) berdiskusi dengan kuasa hukumnya saat menjalani sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Tujuh tersangka didakwa telah menambahkan dan mengurangi data pemilih di Kuala Lumpur, Malaysia. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Cerita Masduki ketika Menjadi Tahanan Kota atas Perkara PPLN Kuala Lumpur, Dipasangi Gelang GPS

Masduki Khamdan, PPLN Kuala Lumpur terdakwa tindak pidana pemilu 2024 kini menjadi tahanan kota di bawah pengawasan Kejaksaan Agung.


Jokowi Minta Tanah IKN Dijual ke Investor, Berapa Harga per Meter?

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama para menteri dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menikmati malam di IKN, Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). ANTARA/HO-BPMI Setpres
Jokowi Minta Tanah IKN Dijual ke Investor, Berapa Harga per Meter?

Presiden Joko Widodo atau Jokowi minta tanah di IKN dijual ke investor. Lantas berapa harga per meternya?


Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

5 hari lalu

Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

Pembangunan rumahi berdasarkan hasil scanning media yang dilakukan Kementerian Sosial.


Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

5 hari lalu

Petugas damkar Tulungagung saat mengevakuasi seekor buaya yang ditangkap warga di areal persawahan Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung, Rabu, 13 Maret 2024. ANTARA/HO - Damkar Tulungagung.
Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?


Mengenal Autopilot yang Selamatkan Penumpang Batik Air Ketika Pilot dan Kopilot Tertidur

8 hari lalu

Batik Air. Dok. Lion Air
Mengenal Autopilot yang Selamatkan Penumpang Batik Air Ketika Pilot dan Kopilot Tertidur

Alarm autopilot membangunkan dua pilot Batik Air yang tertidur akibat kelelahan, belum lama ini. Ini penjelasan soal autopilot.


Susul iPhone, Fitur SOS Satelit akan Hadir pada Ponsel Google Pixel

11 hari lalu

Bocoran gambar ponsel Google Pixel 8 Pro. Foto : gsmarena
Susul iPhone, Fitur SOS Satelit akan Hadir pada Ponsel Google Pixel

Pengguna ponsel Pixel sudah dapat melihat opsi "SOS Satelit" di bagian pengaturan "Keselamatan & Darurat".


Diduga Minta Fee Rp 25 Miliar, Ini Peran Bahlil di Izin Tambang

12 hari lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia telah mencabut lebih dari 2.000 izin pertambangan.
Diduga Minta Fee Rp 25 Miliar, Ini Peran Bahlil di Izin Tambang

Bahlil Lahadalia santer diduga meminta fee hingga Rp25 miliar terkait izin tambang.