Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Coca-Cola Amatil Indonesia Bangun Panel Surya Terbesar di Asia Tenggara

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Coca-Cola Amatil Indonesia telah memiliki atap panel surya terbesar seluas 72.000 hektare dalam fasilitas produksi di Asia Tenggara. Kredit: Coca-Cola Amatil Indonesia
Coca-Cola Amatil Indonesia telah memiliki atap panel surya terbesar seluas 72.000 hektare dalam fasilitas produksi di Asia Tenggara. Kredit: Coca-Cola Amatil Indonesia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Coca-Cola Amatil Indonesia telah memiliki atap panel surya terbesar seluas 72.000 hektare dalam fasilitas produksi di Asia Tenggara. Ini merupakan inisiatif dan komitmen perusahaan dalam pengembangan industri ramah lingkungan untuk mengurangi jejak karbon sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi.

Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia & PNG, Kadir Gunduz, mengungkapkan panel ini dapat menghasilkan 9,6 juta kWh listrik per tahun, jumlah yang dibutuhkan untuk dapat mengurangi emisi karbon sebesar 8,9 juta kilogram per tahun.

Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Coca-Cola Amatil Indonesia dalam mendukung komitmen pemerintah dalam mengurangi dampak pemanasan global dan emisi dengan cara pemenuhan minimal 60 persen energi perusahaan berasal dari sumber energi terbarukan dan rendah emisi,” ujar Gunduz dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 1 Oktober 2020.

Ia mengatakan keberlanjutan (sustainability) merupakan bagian inti model bisnis perusahaannya, dimulai dari cara mendapatkan bahan baku dan produk manufaktur, hingga ke cara perusahaan tersebut berkomunikasi sebagai brand dan dalam mengelola karyawannya.

“Kami telah menetapkan target penggunaan energi terbarukan dan rendah karbon, serta intensitas emisi dari ‘minuman di tangan Anda’. Instalasi atap panel surya ini merupakan salah satu bentuk investasi terbaru kami,” paparnya.

Inisiatif perusahaan itu, kata Gunduz, sebagai upaya mendukung ambisi pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (greenhouse gas /GHG) sebanyak 29 persen atau setara dengan 314 juta ton karbondioksida hingga 2030, juga kontribusi kami terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami percaya bahwa energi terbarukan merupakan salah satu  cara  paling  efektif  dalam mengatasi perubahan iklim dan mencegah efek terburuk dari meningkatnya suhu bumi. Tentunya ini sejalan dengan langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia saat ini,” tambahnya.

“Bersama dengan pencapaian ini, kami berencana untuk memperluas rencana pemasangan atap panel surya di fasilitas manufaktur lainnya. Energi terbarukan akan menjadi salah satu inisiatif Utama kami dalam melawan perubahan iklim,” ujarnya.

Managing Director Coca-Cola Amatil, Alison Watkins, mengatakan bahwa Coca-Cola Amatil semakin dekat dengan tujuan keberlanjutan tahun 2020 dan berharap pencapaian ini akan menjadi inspirasi bagi bisnis lain di Indonesia untuk melanjutkan, atau memulai, energi terbarukan dan tujuan efisiensi energi mereka sendiri.

Hadir dalam peresmian tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. Ruzhanul Ulum berharap penggunaan panel surya sebagaimana yang dilakukan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia dapat diikuti oleh perusahaan lainnya di Jawa Barat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

1 hari lalu

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO-Ministry of Industry.
Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.


Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

3 hari lalu

Kapal Gas Arjuna milik PT Pertamina International Shipping (PIS). Dok. Pertamina
Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.


Universitas Gunadarma Bikin Perahu dan Sepeda Listrik Amfibi, Klaim Andal dan Menyenangkan

34 hari lalu

Ujicoba sepeda listrik amfibi kolaborasi Universitas Gunadarma (UG) dan Kartanagari Group di UG Technopark, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jumat, 22 Maret 2024. Foto : Humas Universitas Gunadarma
Universitas Gunadarma Bikin Perahu dan Sepeda Listrik Amfibi, Klaim Andal dan Menyenangkan

Universitas Gunadarma meluncurkannya di UG Technopark, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, bertepatan dengan Hari Air Sedunia pada 22 Maret 2024.


ITS Luncurkan PLTS Apung Laut Pertama, Diklaim Tahan Sapuan Gelombang

37 hari lalu

Purwarupa panel surya apung laut buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Dok. ITS)
ITS Luncurkan PLTS Apung Laut Pertama, Diklaim Tahan Sapuan Gelombang

ITS luncurkan purwarupa PLTS Apung Laut yang tahan terhadap terjangan gelombang. Peneliti siapkan proyek serupa dengan skala yang lebih besar.


Pertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon untuk Lestarikan Lingkungan

23 Februari 2024

Pertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Bibit Pohon untuk Lestarikan Lingkungan

PT Pertamina (Persero) proaktif mewujudkan keberlanjutan lingkungan untuk mencapai target penurunan emisi atau net zero emission 2060. lewat gerakan penanaman 100.000 bibit pohon


Teknologi Carbon Capture, Kapal Kargo Uji Tangkap Emisi Karbonnya Sendiri

22 Februari 2024

 Kapal Kargo Sounion Trader. Lomas Shipping
Teknologi Carbon Capture, Kapal Kargo Uji Tangkap Emisi Karbonnya Sendiri

Kapal kargo Sounion Trader belum lama ini menyelesaikan uji sistem tangkap karbon langsung di atas kapal (onboard carbon capture system).


Luhut Sebut Standar Emisi Euro 4 dan 5 Bisa Pangkas Subsidi BBM hingga Rp 50 Triliun

22 Februari 2024

Tangkapan layar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam unggahan di akun Instagram @luhut,pandjaitan yang dipantau di Jakarta, Rabu (17/1/2024). (ANTARA/Ade Irma Junida)
Luhut Sebut Standar Emisi Euro 4 dan 5 Bisa Pangkas Subsidi BBM hingga Rp 50 Triliun

Luhut Pandjaitan memperkirakan bahan bakar emisi rendah yang memenuhi standar Euro 4 hingga Euro 5, bakal efektif mengurangi beban ssubsidi enegi.


Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

11 Februari 2024

Anak lelaki asal Palestina, Jamal Fakhori bekerja di bengkel ayahnya dalam membuat pot tanah liat di kota Jaba dekat Jenin, di Tepi Barat, Palestina, 1 Mei 2018 REUTERS/Raneen Sawafta
Tanah Liat Memperlambat Laju Perubahan Iklim

Jumlah karbon organik yang tersimpan di tanah 10 kali lipat lebih banyak ketimbang seluruh karbon di atmosfer. Mengurangi dampak perubahan iklim.


Upaya Nestlé Dukung Peternak Sapi Perah Indonesia

8 Februari 2024

Upaya Nestlé Dukung Peternak Sapi Perah Indonesia

Program pembinaan peternak meliputi berbagai bidang. Antara lain sanitasi untuk peningkatan produksi hingga pemanfaatan limbah demi meminimalkan emisi karbon.


Pertamina Patra Niaga Berhasil Mengurangi Emisi Karbon

7 Februari 2024

Pertamina Patra Niaga Berhasil Mengurangi Emisi Karbon

Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon. Terbukti dengan berhasilnya Pertamina Patra Niaga mengurangi emisi karbon lebih dari 1,58 juta ton CO2eq