TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mencatat angka infeksi baru Covid-19 sebanyak 102.831 kasus sepanjang Rabu, 4 November 2020. Ini adalah pertama kalinya jumlah kasus baru harian menembus enam digit di negara itu, yang bertepatan dengan satu hari setelah pesta demokrasi Pilpres AS.
Rekor baru itu hanyalah satu bagian dari indikator kelam dari apa yang sudah lebih dulu diproyeksikan para pakar di negara itu bahwa jumlah kasus Covid-19 akan terus melambung memasuki musim gugur dan dingin.
Hanya dalam sepekan terakhir, Amerika Serikat mencetak lima rekor baru kasus harian terhitung sejak rekor yang dibuat pada 30 Oktober lalu. Pada hari itu, rekor baru kasus harian sebanyak 99.321.
Sekarang, total ada 9.494.898 kasus Covid-19 yang dilaporkan di negara adi daya itu dan yang terburuk di dunia. Di negara itu pula, tercatat pula sebanyak 233.777 ribu kasus di antaranya berujung meninggal.
Ironisnya, Presiden Donald Trump dalam kampanye Pilpresnya selalu mengklaim prediksi pandemi akan menghilang dan media-media akan berhenti memberitakannya pada Rabu 4 November. Faktanya, rekor baru itu terjadi, rumah sakit-rumah sakit penuh dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Gedung Putih harus mengirim peringatan ke negara-negara bagian untuk bertindak.
Peringatan itu dimuat dalam laporan mingguan yang memang biasanya dibagikan ke negara-negara bagian. Isinya mengungkap kalau jumlah kasus positif, mereka yang dirawat di rumah sakit, dan kematian nasional terus meningkat.
Baca juga:
Kasus ke-3 Infeksi Bareng Covid-19 dan Flu, 'Twindemic' Bayangi Amerika
"(Kasus Covid-19) Menyebar dari yang beriklim paling dingin ke selatan bersamaan dengan orang-orang yang akan bergerak ke dalam gedung (karena musim dingin) dan jumlah kasus pun akan melonjak secara eksponensial," bunyi peringatan itu.
CNN | POLITICO | JHU