TEMPO.CO, Jakarta - Laju kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat belum terkendali seminggu terakhir atau pasca Pilpres AS. Pada Rabu, 11 November 2020, otoritas kesehatan setempat melaporkan tambahan lebih dari 140 ribu kasus baru menurut pemberitaan Washington Post. Adapun Wall Street Journal menulis angka 136 ribu.
Kedua angka itu mematahkan rekor sehari sebelumnya yang sebanyak 133 ribu. Jumlah kasus harian Covid-19 di Amerika Serikat selalu berada di atas 100 ribu sejak Rabu sepekan lalu, atau sehari setelah Pilpres.
Yang lebih dicemaskan di antara ahli kesehatan di Amerika Serikat adalah angka rawat inap yang juga terus berlipat dan pada Selasa berada di titik tertinggi, 61.694 pasien--melampaui angka tertinggi sebelumnya 59.940 pada 15 April, sepanjang pandemi Covid-19. Sedang angka kematiannya kini juga telah melewati angka 1.400--yang juga tak pernah terjadi sebelumnya sejak pertengahan Agustus lalu.
"Sudah bisa diperkirakan kalau kapasitas rumah sakit-rumah sakit akan terlampaui," kata Michael Osterholm, anggota dewan penasihat terkait penanganan Covid-19 bentukan Presiden terpilih Joe Biden. "Jangan terkejut nanti kalau kita akan menyentuh angka 200 ribu kasus per hari," katanya menambahkan.
Sebanyak 15 negara bagian telah mengalami jumlah pasien Covid-19 meningkat dua kali lipat dalam sebulan terakhir. Di New Mexico, pasien rawat inap bahkan bertambah tiga kali lipat dalam periode yang sama. Di Idaho, salah satu rumah sakit terbesar sudah sementara mengalihkan pasien ke rumah sakit lain selama dua pekan belakangan.
Baca juga:
Antibodi dari Lilly, Amerika Tambah Daftar Pengobatan Darurat Covid-19
"Jika laju infeksi ini dibiarkan, kami akan kekurangan tempat tidur dan petugas medis untuk menangani pasien," kata Cameron Cantor, ketua tim medis di Oklahoma University Health, Amerika Serikat, memperingatkan.
WASHINGTON POST | CBS | CNN | WSJ