TEMPO.CO, Jakarta - Peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) diminta memperhatikan foto yang digunakan untuk pendaftaran. Foto diri diharuskan sesuai dengan yang ditetapkan, yakni formal dari depan, jika tak ingin tidak diproses.
Dari SNMPTN dan SBMPTN 2020, sejumlah pendaftar ternyata tak mengikuti aturan itu sehingga dinilai tidak sungguh-sungguh. Mereka disebutkan tidak mempersiapkan foto untuk pendaftaran dengan baik.
Baca juga:
Tidak Cetak Kartu Baru, 7 Persen Peserta Ujian SBMPTN Dicoret
"Ada yang fotonya selfie, dengan pacar, foto kucingnya, ada yang dengan keluarga, dan bahkan dari belakang," kata Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih mengungkapkan.
Bicara dalam sosialisi Seleksi Masuk PTN 2021 yang dipantau dari Jakarta, Selasa 15 Desember 2020, Nasih menegaskan bahwa foto diri yang dianggap tidak sesuai tidak akan diproses. "Karena dianggap curang. Jangan sampai sudah tes berat-berat, tapi tidak lulus karena masalah foto."
Selain foto diri, Nasih juga meminta siswa dan sekolah untuk memperhatikan langkah pembuatan akun pendaftaran. Menurutnya, ada beberapa siswa maupun sekolah yang teledor dan tidak menyelesaikan proses secara tuntas, data tidak sinkron dan tidak memberikan informasi apapun.
"Jika hal demikian terjadi, maka mohon maaf tidak bisa lanjut ke tahap berikutnya," kata dia.
Dia juga mengingatkan siswa maupun sekolah, jika menemui kendala sejak awal untuk tak sungkan mengadu kepada LTMPT. Lembaga itu dipastikannya terbuka untuk langkah koreksi sepanjang pengaduan diterima sebelum proses pendaftaran ditutup.
Lainnya yang disampaikan dalam sosialisasi itu adalah bahwa pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hanya oleh siswa dan sekolah yang layak. Termasuk soal adanya perbedaan model SKS dan non-SKS serta kelas percepatan atau akselerasi. "Mohon dicek benar, sebelum melakukan pendaftaran," ujar Nasih.
Profesor yang kini Rektor Universitas Airlangga, Surabaya, itu juga mengingatkan adanya perbedaan persepsi antara siswa, orang tua dan sekolah terkait dengan pengurutan ranking. Dalam hal itu, Nasih mengingatkan siswa untuk berkoordinasi dengan sekolah karena LTMPT hanya memproses data yang masuk.
Baca juga:
ITB dan Unpad Kurangi Kuota SNMPTN 2020, Tambah di Jalur Mandiri
Dalam kesempatan itu, Nasih juga berpesan agar peserta realistis dengan program studi yang dipilihnya serta menyiapkan strategi agar dapat diterima di PTN tujuan.