TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah tenaga kesehatan yang mendapat prioritas di tahap pertama program pemberian vaksin Covid-19 di Yogyakarta dicoret dari daftar penerima. Sebagian besar karena menderita hipertensi karena tekanan dan kelelahan bekerja selama pandemi.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaning Astutie mengungkap itu, Senin 25 Januari 2021. Dia menyebut data terakhir sejak vaksinasi itu dijalankan per 15 Januari lalu, tenaga kesehatan yang sudah divaksinasi ada sebanyak 3.030 orang di Kota Yogyakarta dan 4.687 di Sleman.
“Jumlah tenaga kesehatan yang tidak lolos (persyaratan vaksinasi) di bawah 5 persen karena berbagai faktor,” ujar Pembajun.
Pembajun menuturkan, mayoritas tenaga kesehatan itu tak lolos untuk ikut menerima dosis vaksin Covid-19 karena menderita hipertensi. Selain itu ada juga yang tengah hamil dan menyusui. Untuk mereka yang terdeteksi mengalami hipertensi telah ditelusuri dan didapati penyebabnya kelelahan bertugas.
"Kondisi ini memberikan gambaran pada kami bahwa tenaga kesehatan itu di samping memberi pelayanan juga wajib menjaga dirinya sendiri,” ujar Pembajun.
Tahap awal program vaksinasi Covid-19 di DIY menarget sebanyak 35.239 tenaga kesehatan dan diharapkan rampung Februari. Pembajun mengatakan, tidak hanya tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan pemerintah yang disasar tapi juga yang berada di klinik-klinik swasta hingga praktik dokter mandiri.
Pembajun menuturkan sejak vaksinasi Covid-19 berjalan, seluruh biaya baik dari proses pengantaran, transportasi atau distribusi masih ditanggung Kementerian Kesehatan. Adapun anggaran vaksinasi dari daerah difungsikan untuk advokasi dan sosialisasi.
Baca juga:
Pandemi Covid-19 di Indonesia, 83 Persen Dokter dan Tenaga Kesehatan Sudah Goyah
Dari pos kesehatan yang ada, Pembajun mengatakan DIY memiliki anggaran sebesar Rp 374 miliar untuk penanganan Covid-19. Dana sebesar itu dipakai untuk berbagai keperluan sejak awal terjadinya pandemi, bukan hanya untuk program vaksin Covid-19. Misalnya, membeli masker dan senyawa reagen untuk tes cepat.