TEMPO.CO, Jakarta - Performa penjualan iPhone 12 Mini berada di bawah yang diharapkan selama berbulan-bulan sejak rilis Oktober tahun lalu, dan Apple pun telah mengurangi angka produksinya. Dalam analisisnya di awal Februari 2021, JP Morgan melaporkan kalau Cupertino, markas Apple, mengurangi sampai 11 juta unit volume produksi.
Belakangan, Nikkei Asia juga mengungkap perkiraan terkini bahwa Apple akan mengurangi secara keseluruhan angka produksi iPhone sampai 20 persen dibandingkan dengan rencana produksi yang dibuat Desember lalu. Pemangkasan terbesar akan disumbang dari model iPhone 12 Mini.
Secara keseluruhan, Apple diperkirakan memproduksi 75 juta unit iPhone (gabungan dari seri iPhone 12 dan seri lainnya) dalam enam bulan pertama 2021. Itu cukup jauh di bawah proyeksi awal yang menetapkan produksi 96 juta unit--namun pengurangan sebanyak 21 juta unit itu masih menyisakan angka proyeksi yang lebih tinggi daripada produksi periode yang sama pada tahun lalu.
Seri terbaru iPhone 12 sebenarnya menjadi hit. Penjualannya melampaui iPhone 11 di Amerika Serikat dan mengantar Apple meraih rekor pendapatan $111,4 miliar (setara Rp 1,6 triliun) di kuartal pertama tahun ini.
Model standar iPhone 12 yang paling laris, tapi model Pro dan Max-nya juga mampu mengalahkan performa penjualan model pro dari iPhone 11. Hanya model iPhone 12 Mini yang masih terus berjuang mencari pasarnya.
Baca juga:
Asus Rilis ROG Phone 5, Ponsel Gaming Flagship RAM Hingga 18 GB
Meski begitu, Apple diperkirakan tetap akan memperkenalkan iPhone 13 Mini pada tahun ini. Nikkei juga melaporkan kalau Apple akan memulai produksi massal dari dua MacBook terbarunya--kemungkinan MacBook Pro 14 dan 16 inci dengan mini-LED display--pada Mei atau Juni nanti. Diduga Apple akan mengoreksi beberapa aspek desain yang dianggap mengganggu di desain mininya.
