TEMPO.CO, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu, 17 Maret 2021, melaporkan dalam pembaruan mingguannya bahwa terdapat lonjakan jumlah kasus baru Covid-19 seiring semakin banyaknya negara yang menyatakan kemunculan penularan varian baru virus corona di wilayah mereka.
Baca:
Heboh Vaksin AstraZeneca dan Penggumpalan Darah, Ini Kronologisnya
Menurut WHO, dalam pekan yang berakhir pada 14 Maret, lebih dari 3 juta kasus baru telah teridentifikasi, yang merupakan kenaikan 10 persen dari pekan sebelumnya sekaligus membalikkan tren penurunan kasus yang tercatat sejak Februari 2021.
"Setelah mencapai puncaknya pada awal Januari 2021 saat angka kasus baru tercatat di bawah 5 juta, jumlah kasus baru kemudian menurun menjadi sekitar 2,5 juta dalam pekan yang berawal pada 15 Februari," seperti diuraikan organisasi yang berbasis di Jenewa tersebut. Namun, jumlah kasus baru "kembali meningkat" dalam tiga pekan terakhir.
Menurut WHO, benua Amerika dan Eropa masih menyumbang lebih dari 80 persen jumlah kasus dan kematian baru selama periode itu. Brasil, Amerika Serikat, dan Prancis menjadi negara-negara yang terdampak paling parah.
Selain itu, semakin banyak negara yang melaporkan kasus baru varian virus corona, terutama varian menular yang berasal dari Inggris dan Afrika Selatan.
Varian B117 yang pertama kali terdeteksi di Inggris telah ditemukan di 118 negara, sementara varian virus corona yang awalnya merebak di Afrika Selatan terlacak di 64 negara.
Kendati demikian, jumlah kematian baru tampaknya menurun, dengan pembaruan mingguan WHO menunjukkan jumlah kematian akibat Covid-19 pekan lalu di bawah 60.000, angka terendah sejak November 2020.
XINHUA | ANTARA