TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi asal Cina, Huawei, mengajak para pemain di industri semikonduktor berkolaborasi untuk mengatasi krisis chip yang sedang terjadi.
"Untuk bisa mengembalikan bisnis secara normal di industri semikonduktor dan menghindari krisis besar, kuncinya adalah mengembalikan kepercayaan global dan kerja sama di industri ini," kata Rotating Chairman Huawei, Eric Xu, saat Huawei Global Analyst Summit 2021 yang disiarkan secara langsung, Senin, 12 April 2021.
Huawei berpendapat krisis semikonduktor ini bermula dari sanksi Amerika Serikat terhadap sejumlah perusahaan asal Cina, termasuk Huawei. Sanksi itu mengganggu tingkat kepercayaan di industri tersebut.
Sanksi tersebut menyebabkan para produsen di berbagai industri, termasuk di antaranya otomotif dan perangkat elektronik serta ponsel, menimbun pasokan chip sehingga menimbulkan kelangkaan di pasar.
Perusahaan, menurut Xu, menyimpan pasokan untuk satu bulan hingga enam bulan ke depan. Xu juga menyampaikan kekhawatirannya, yakni krisis chip bisa memicu krisis ekonomi yang lebih besar di masa mendatang.
Untuk itu, ia meminta para pelaku industri dan pemimpin global bersatu untuk mengurangi risiko dan mengembalikan kepercayaan di industri semikonduktor sesegera mungkin.
Krisis semikonduktor semula hanya dirasakan industri otomotif, namun kini meluas ke ponsel dan perangkat elektronik rumah tangga yang membutuhkan chip.
Baca:
Samsung, TSMC, Alphabet Bahas Krisis Chip di KTT Gedung Putih
ANTARA