TEMPO.CO, Jakarta - Aksi peretasan akun Twitter belakangan marak terjadi. Motifnya bermacam-macam, mulai urusan pribadi hingga politik.
Bila pengguna menemukan aktivitas yang mencurigakan pada akun Twitter-nya namun masih bisa login, kemungkinan ada orang asing yang menyalahgunakannya.
Untuk menghadapi kejadian yang tidak diinginkan ini, Twitter telah memberikan panduan untuk menangani kondisi ini. Berikut langkah yang bisa dilakukan pengguna seperti dikutip dari laman resmi Twitter.
1. Mengubah Kata Sandi
Ubah kata sandi akun yang telah disalahgunakan oleh orang lain tersebut secepatnya. Jika ingin mengubah kata sandi, pengguna dapat menuju “Pengaturan dan Privasi”. Kemudian pilih “Akun Anda” dan menuju “Ubah kata sandi Anda”.
Demi menjaga keamanan, pilih kata sandi baru yang belum pernah digunakan.
Namun, pengubahan kata sandi ini tidak dapat mengeluarkan akun Twitter tersebut dari gawai orang lain. Untuk mengeluarkan akun dari perangkat teknologi orang lain, pengguna dapat mencabut akses melalui pengaturan di Twitter.
2. Amankan Alamat Email
Mengamankan alamat email dengan memastikan bahwa alamat email yang tercantum pada akun tidak dapat diakses oleh orang lain.
Jika pengguna ingin mengubah alamat email, pengguna dapat menuju “Pengaturan dan Privasi”, kemudian pilih “Akun Anda”, dan “Informasi akun”. Setelah itu, pilih “Ubah email” dan “Perbarui alamat email”.
3. Mencabut Akses Aplikasi Pihak Ketiga
Untuk mengurangi kemungkinan peretasan dari aplikasi pihak ketiga, pengguna dapat menutup akses aplikasi pihak ketiga dengan menuju “Pengaturan dan Privasi”, kemudian pilih “Aplikasi dan sesi”. Lalu pilih “Aplikasi yang terhubung” dan tekan “cabut izin aplikasi”.
4. Memperbarui Kata Sandi di Aplikasi Pihak Ketiga
Demi menjaga keamanan, pengguna dapat mengubah kata sandi di aplikasi yang terhubung dengan akun Twitter yang telah disusupi orang lain. Pilih kata sandi yang belum pernah digunakan untuk menjaga keamanan.
JACINDA NUURUN ADDUNYAA
Baca juga: Rachland Nashidik Duga Peretasan Akunnya karena Unggah Karikatur Jokowi
