TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat diminta untuk lebih mengenali tiga gejala stroke yang paling sering dialami pasien, dan umumnya terjadi secara mendadak. Ketiga gejala itu adalah tidak simetrisnya wajah, menurunnya kekuatan satu anggota gerak tubuh dan terganggunya bicara.
Ketika gejala terjadi, pasien diingatkan hanya memiliki maksimal 4,5 jam sebelum terjadi kematian sel saraf atau hal buruk lainnya termasuk kematian. Itu sebabnya pasien perlu segera mendapatkan penanganan tenaga medis.
Untuk mendukung penanganan stroke secara cepat itu, Indonesian Stroke Society (ISS) bersama Angels Initiative, menginisiasi kehadiran aplikasi FAST Rescue. Aplikasi dengan panic button ini bertujuan sebisa mungkin mencegah terjadinya cacat dan menyelamatkan nyawa pasien.
Penggunanya akan langsung terhubung dengan petugas operator yang tersedia 24 jam sehari dan 7 hari seminggu saat menggunakan fitur tombol panik itu. Petugas operator akan menyelaraskan lokasi pengguna dengan ambulans terdekat, sehingga mereka dapat segera menjemput pasien sesuai koordinat lokasi dan membawa pasien langsung ke rumah sakit stroke-ready terdekat.
"Sehingga golden periode (4,5 jam) bisa kita selamatkan," ujar Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan, Siti Khalimah, dalam virtual media briefing dan peluncuran aplikasi FAST Rescue, Jumat 27 Agustua 2021.
Ketua ISS sekaligus dokter spesialis saraf, Adin Nulkhasanah, menuturkan, saat pasien atau keluarga menekan tombol panik, mereka akan tahu berapa lama ambulans bisa melakukan penjemputan. Mereka juga bisa menelpon pengemudi ambulans yang tertera di aplikasi untuk mengetahui lokasinya. Layanan ambulans ini gratis tetapi juga bisa berbayar tergantung pilihan pasien.
Selain fitur tombol panik, FAST Rescue juga dilengkapi informasi untuk mengetahui lokasi rumah sakit stroke-ready terdekat. rumah sakit yang dimaksud adalah yang telah dilengkapi dengan peralatan memadai serta didukung oleh tenaga medis yang profesional dan terlatih dalam menangani stroke.
Head of Medical dari Angels Initiative di Indonesia, Temmy Winata, mengatakan, saat ini sudah terdapat 85 rumah sakit di Indonesia yang sudah menyandang status stroke-ready. "Sebanyak 30 di antaranya sudah bergabung di dalam aplikasi FAST Rescue," kata dia.
Fitur lainnya yang juga bisa ditemukan dalam aplikasi yakni informasi kesehatan terkait gejala stroke hingga gaya hidup sehat untuk mencegah terjadinya stroke. Adin berharap, semua bisa membantu masyarakat, baik edukasi maupun penanganan stroke demi menurunkan angka kematian dan cacat akibat stroke.
Uji coba aplikasi FAST Rescue untuk pasien stroke baru mencakup lima kota besar di Indonesia, yakni Yogyakarta, Palembang, Jakarta, Medan serta Bandung dan dijanjikan akan terus dikembangkan secara bertahap untuk wilayah lainnya. Versi beta dari aplikasi ini sudah diluncurkan pada Februari 2021.
Baca juga:
Covid-19 Varian C.1.2 Terdeteksi Menyebar dari Afrika Selatan, Lebih Menular?