TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri aplikasi pesan Telegram, Pavel Durov, mengkritik konten yang disediakan aplikasi seperti Netflix dan TikTok. Menurutnya, algoritme platform-platform tersebut setiap hari memberikan rekomendasi yang membanjiri pengguna dengan hiburan digital, yang dinilainya tidak relevan dengan fakta.
“Hal itu secara serius mengancam ‘kebebasan kreatif’ orang. Pikiran adalah alat kita yang paling kuat,” ujar Durov melalui Telegram, seperti dikutip Market Research Telecast, 5 September 2021.
Menurut Durov, otak terus menghasilkan ide bahkan ketika beristirahat, jadi terkadang bisa menemukan solusi untuk masalah yang sulit setelah istirahat malam. Namun, saat yang sama, keadaan mental orang tergantung pada kualitas informasi yang mereka proses, itulah sebabnya pentingnya memberi makan pikiran dengan "fakta nyata”.
“Yang memungkinkan kita untuk memecahkan masalah mendasar dan tiba pada solusi yang tidak terduga,” katanya lagi.
Durov melanjutkan, banyak orang yang lebih suka memberi makan pikirannya bukan dengan peristiwa yang nyata, tapi dengan serial di Netflix dan video di TikTok. Dia menekankan bahwa pada tingkat yang dalam otak tidak dapat membedakan fiksi dari kenyataan. Akibatnya, banyak hiburan digital membuat alam bawah sadar sibuk menghasilkan solusi untuk masalah yang tidak ada.
Untuk menjadi kreatif dan produktif, Durov berujar, pertama harus membersihkan pikiran dari konten yang tidak relevan. “Penting bagi kita untuk mendapatkan kembali kendali atas pikiran kita, untuk mencapai kebebasan kreatif,” tutur bos Telegram.
MARKET RESEARCH TELECAST
Baca juga:
Soal Booster Vaksin Covid-19, AstraZeneca: Jangan Bergerak Terlalu Cepat