Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Guru Besar UI dan Pakar Lulusan Harvard Jelaskan Mutasi Covid-19 dan Varian Baru

image-gnews
Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Jakarta, Tjandra Yoga Aditama, membeberkan penyebab Covid-19 bermutasi. Menurutnya, ada beberapa aspek yang berperan dalam mutasi virus, bahkan sampai muncul varian baru.

“Secara sederhana, kejadian apa pun di ilmu kesehatan itu tergantung tiga hal, manusia itu sendiri, penyebab penyakit, dan lingkungan. Jadi keseimbangan dan ketidakseimbangan dari aspek itu berperan,” ujar dia dalam acara virtual Kuliah Pakar Magister Sains Biomedis, Universitas YARSI, Rabu, 15 September 2021.

Untuk kondisi lingkungan, Tjandra mencontohkan, pada awal pandemi, Covid-19 menyebar pada Januari-Maret 2020 di musim dingin sehingga memunculkan argumen bahwa virus SARS-CoV-2 itu akan hilang ketika musim panas dengan aspek lingkungan berpengaruh.

Begitu musim panas datang, Covid-19 tidak hilang, bahkan di India dengan kondisi cuaca yang cukup panas sempat mengalami lonjakan kasus yang sangat tinggi. “Jadi dalam aspek lingkungan terbantahkan bukan secara ilmiah, tapi dengan kondisinya,” katanya lagi

Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menambahkan, dari segi manusia atau host dan penyebab penyakit, jelas virus membutuhkan tempat untuk hidup, yaitu manusia, binatang, bahkan bukan tidak mungkin juga termasuk tanaman.

Menurut Tjandra, sepanjang penularan antarmanusia terjadi, virus akan menerus ada dan berkembang biak. Jika penularan di masyarakat tinggi, maka replikasi virusnya pasti bertambah banyak, dan pada waktu bertambah banyak, virus melakukan copy paste tubuhnya, cuma tidak sama persis. Sebagian dari bagian tubuhnya berubah, itulah yang namanya mutasi.

“Kalau bagian yang berubahnya cukup banyak, itu bisa memunculkan varian baru. Nah itu konsep umum tentang mutasi virus,” tutur Tjandra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Senada dengan Tjandra, Dosen Pascasarjana Biomedis di Universitas YARSI, Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, menerangkan, virus untuk bisa berubah perlu “bertemu” dengan manusia. “Karena di situlah penggandaan itu terjadi, copy paste terjadi,” ujar Ahmad.

Peraih gelar PhD Molecular Medicine, University of Texas Health Science Center, Amerika Serikat itu mengatakan Covid-19 varian baru biasanya muncul di wilayah yang belum terkendali penanganannya, seperti di Kolombia, Brasil, termasuk India yang sempat melonjak tajam kasusnya. Sementara di Cina, tempat diduga pertama kali virus diidentifikasi tidak ada varian baru, karena langsung terkendali dengan pembatasan sosial yang ketat.

Artinya, kata Ahmad, ketika virus bisa menemukan inang yang imunokompromi—menurunnya sistem imun—khususnya pada para lansia, itu akan menjadi masalah, dan virus bisa bertahan lama dan tidak bisa kemana-mana. Tapi, terhadap orang yang sehat, cukup dua minggu bisa hilang.

“Nah orang dengan imunokompromi itu jadi produser mutan. Ketika orang itu akhirnya mengembuskan napasnya keluar, itu yang muncul kan bisa jadi mutasi atau varian tertentu,” tutur Ahmad.

Lulusan Postdoctoral Fellow Department of Pathology Harvard Medical School, Boston, Amerika Serikat itu, juga mengingatkan bahwa ketika varian virus itu sudah termodifikasi, maka bisa mengenai berbagai macam orang. “Baik orang yang belum divaksin, maupun orang yang sudah divaksin,” katanya.

Baca:
Guru Besar FKUI: Dunia Tidak Siap Hadapi Pandemi Covid-19

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

8 jam lalu

Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, Prof. Nancy Dewi Yuliana. Dok Humas IPB University
Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

3 hari lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Tiba di Gedung ACLC KPK, Jakarta Rabu 12 April 2023. Ia diperiksa Dewas terkait laporan pengembalian Endar Priantoro ke Polri. TEMPO/Mirza Bagaswara
Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.


Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

4 hari lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho memberikan keterangan soal keributan dirinya dengan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, di Gedung C1 KPK pada Jumat, 26 April 2024. Tempo/Bagus Pribadi
Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

4 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

4 hari lalu

Koordinator Perkumpulan Masyarakat Antikorupsi Indonesia alias MAKI, Boyamin Saiman, menghadiri sidang praperadilan atas belum ditahannya bekas Ketua KPK, Firli Bahuri, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada Rabu, 13 Maret 2024. Dalam gugatannya, MAKI mendesak Polda Metro Jaya, Kapolri, dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta segera menahan Firli. Alasannya, Firli telah ditetapkan tersangka oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya atas dugaan pemerasan terhadap bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, sejak 22 November 2023.  Tempo/ Adil Al Hasan
Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

5 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

6 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

6 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.