TEMPO.CO, Jakarta - Badan penerbangan dan antariksa Amerika Serikat (NASA) melaporkan bahwa hujan meteor Geminid akan terjadi antara 7-17 Desember. Dan untuk tahun ini fenomena langit itu akan mencapai puncaknya pada malam Senin, 13 Desember hingga pagi Selasa, 14 Desember.
“Pada jam-jam tersebut merupakan waktu terbaik untuk melihat bola api yang menyala-nyala,” kata NASA, Minggu, 12 Desember 2021.
Namun, puncak hujan meteor itu diperkirakan akan dikaburkan oleh awan dan hujan, khususnya di wilayah San Francisco hingga Kamis 16 Desember. Namun, mungkin masing ada peluang untuk mengamatinya pada Jumat, 17 Desember 2021.
Astronom dari Chabot Space & Science Center, Gerald McKeegan, menerangkan hujan meteor Geminid disebabkan oleh aliran partikel kecil yang ditinggalkan oleh Asteroid 3200 Phaethon. Orbit asteroid secara berkala membawanya sangat dekat dengan Matahari, dan kemungkinan juga itu adalah sisa-sisa komet tua.
"Ketika dekat dengan Matahari, debu dan butiran kecil dilepaskan dari permukaan asteroid, melayang ke aliran partikel yang mengorbit Matahari dan melintasi jalur orbit Bumi,” kata dia.
Bumi melewati aliran partikel itu pada awal Desember setiap tahun, dengan partikel-partikel terbakar saat memasuki atmosfer Bumi dan menghasilkan hujan meteor atau bintang jatuh.
"Selama puncaknya, kami memperkirakan 100 atau lebih kilatan cahaya meteor per jam," tutur McKeegan sambil menambahkan, akan ada lebih sedikit meteor per jam pada malam sebelum atau sesudah puncak itu.
Tempat terbaik untuk melihat hujan meteor adalah area gelap yang jauh dari lampu kota, di mana dapat melihat sebagian besar langit tanpa terhalangi pepohonan atau bangunan.
SFGATE | WALL STREET JOURNAL | NJ
Baca:
Empat Hujan Meteor Warnai Langit Desember
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.