Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penelitian Mengungkapkan Mengapa Debu Selalu Ada

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
ilustrasi debu (pixabay.com)
ilustrasi debu (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Debu sering dianggap serbuk halus yang mengotori benda. Itulah sebabnya berbagai peranti dibuat untuk membersihkannya, antara lain kemoceng, alat penyedot debu, cairan pembersih. Sebab debu mesti dibersihkan, selain untuk kebersihan juga supaya tidak menyebabkan gangguan kesehatan.

Glossary of Atmospheric Chemistry Terms menjelaskan, bahwa debu merupakan partikel kecil, kering, padat yang diangkat ke udara oleh kekuatan alam. Hal itu antara lain seperti embusan angin, letusan gunung berapi, termasuk juga proses mekanis atau buatan manusia.

Berikut beberapa fakta tentang debu:

  • Sumber debu

Debu dibedakan dalam tiga kategori, yaitu lingkungan, rumah tangga, dan industri. Ahli biologi van Bronswijk dalam bukunya House Dust Biology for Allergists, Acarologists and Mycologists menjelaskan, bahwa debu di Bumi terdiri atas partikel di atmosfer. Sumbernya bisa dari tanah, erupsi gunung berapi, dan polusi. Adapun debu di rumah sekitar 20 persen hingga 50 persen terdiri atas sel kulit mati manusia.

  • Debu dibedakan berdasarkan kategori tertentu

Ahli kebijakan lingkungan dari University of Arizona, David Layton dan Paloma Beamer menjelaskan, bahwa campuran debu di setiap rumah tangga berbeda berdasarkan iklim, usia rumah dan jumlah orang yang tinggal, sebagaimana dalam  laporan riset mereka yang terbit di jurnal Environmental Science & Technology,

  • Terlalu banyak unsur pembentuk debu
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

David Layton dan Paloma Beamer sependapat dengan van Bronswijk, hampir semua debu rumah tangga terdiri atas beberapa kombinasi yang sebagian di antaranya serpihan sel kulit mati manusia. Sisanya yang lain bersumber dari bulu binatang, serangga yang membusuk, sisa makanan. Debu juga bersumber dari serat organik pakaian, tempat tidur dan kain lainnya, jejak di tanah, jelaga, partikel bekas rokok. “Ada lebih banyak (unsur). Debu adalah campuran dari segala macam hal.yang mustahil untuk membuat seluruh daftarnya,” kata Beamer.

  • Debu tak bisa hilang

Debu merupakan serbuk pencemar masuk ke rumah yang juga sumber paparan berkelanjutan bagi penghuninya. Ahli kimia lingkungan dari University of Toronto, Miriam L. Diamond menjelaskan, debu akan terbang, lalu beredar lagi kembali ke seluruh lantai rumah, sebagaimana dikutip dari Chemical & Engineering News.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Dampak Polusi Udara pada Bagian Tubuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Syarat Gaji Penerima Rumah Subsidi Diusulkan Naik, Jadi Rp12 Juta dengan Tenor 40 Tahun

1 jam lalu

Foto udara kondisi perumahan bersubsidi yang tidak terawat di Villa Kencana Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 12 Juni 2024. Villa Kencana Cikarang adalah salah satu proyek rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang diprakarsai Presiden Jokowi. Namun kini, hampir separuh bangunan di perumahan tersebut tidak terurus akibat dibiarkan kosong oleh pemiliknya. TEMPO/Tony Hartawan
Syarat Gaji Penerima Rumah Subsidi Diusulkan Naik, Jadi Rp12 Juta dengan Tenor 40 Tahun

Pemerintah berencana menaikkan batas maksimum penghasilan penerima rumah subsidi menjadi Rp12 juta per bulan, tetapi dengan tenor 40 tahun.


Greenpeace: Hutan Indonesia Jadi Perkebunan Sawit Meningkat Drastis 5 Tahun Terakhir

1 hari lalu

Lahan bukaan baru perkebunan sawit PT Sinar Kencana Inti Perkasa (SKIP) Senakin Estate di Desa Sembilang, Kecamatan Kelumpang Tengah, Kabupaten Kotabaru pada 13 November 2023. BanjarHits/Diananta P. Sumedi
Greenpeace: Hutan Indonesia Jadi Perkebunan Sawit Meningkat Drastis 5 Tahun Terakhir

Greenpeace mencatat 183.687 hektare habitat orang utan di Sumatera dan Kalimantan telah diganggu oleh perkebunan sawit. Belum harimau dan gajah.


Jakarta Bagikan 98 Penghargaan Bidang Lingkungan, dari Sekolah sampai Jasa Angkut Sampah

2 hari lalu

Dinas Lingkungan Hidup Jakarta menggelar Apresiasi Masyarakat Peduli Lingkungan (AMPL) 2024 di Gedung PKK Melati Jaya, Ragunan, Jakarta pada Selasa, 8 Oktober 2024. TEMPO/Defara
Jakarta Bagikan 98 Penghargaan Bidang Lingkungan, dari Sekolah sampai Jasa Angkut Sampah

Dinas Lingkungan Hidup Jakarta membagikan 98 penghargaan atas kepedulian masyarakat Jakarta dalam menjaga lingkungan.


Program Prabowo Bangun 3 Juta Rumah, Hashim: Termasuk Renovasi Rumah Tidak Layak Huni

4 hari lalu

Komisaris Utama Arsari Tambang, Hashim Djojohadikusumo saat groundbreaking PT Stania di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat, 10 Mei 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Program Prabowo Bangun 3 Juta Rumah, Hashim: Termasuk Renovasi Rumah Tidak Layak Huni

Hashim Djojohadikusumo mengatakan program Prabowo membangun 3 juta hunian tidak hanya membangun rumah baru tapi juga renovasi rumah tak layak huni


Pelabuhan Patimban Datang, Nelayan Terpuruk

4 hari lalu

Rasja 65 tahun, nelayan di desa Patimban, duduk merajut jaring di lantai teras rumahnya usai pulang melaut yang hasil tangkapannya kurang dari 1  kg. Sumber: Suci Sekar | Tempo.co
Pelabuhan Patimban Datang, Nelayan Terpuruk

Buangan material dari pembangunan Pelabuhan Patimban di perairan sekitar pantai memaksa para nelayan harus melaut lebih jauh.


Pentingnya Peran Ibu Mencegah Keluarga Main Judi Online

5 hari lalu

Ilustrasi judi online. Pixlr Ai
Pentingnya Peran Ibu Mencegah Keluarga Main Judi Online

Peran ibu-ibu dalam memberantas judi online sangat penting karena lebih dekat dengan anak-anak dan juga mencegah suami kecanduan.


Ekspor Pasir Laut Dinilai Tambah Permasalahan Baru, Celios: Angka Pengangguran Semakin Tinggi

8 hari lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Ekspor Pasir Laut Dinilai Tambah Permasalahan Baru, Celios: Angka Pengangguran Semakin Tinggi

Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, menilai ekspor pasir laut justru menambah permasalahan baru di Indonesia. Selain kerugian lingkungan, sosial, dan ekonomi, kerugian lainnya menambah angka pengangguran di Indonesia.


Janji Prabowo Bangun 3 Juta Rumah, Colliers: Sulit Diwujudkan dalam Waktu Singkat

8 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto akan merealisasi program 3 juta rumah setiap tahun. Mengapa program tersebut diragukan?
Janji Prabowo Bangun 3 Juta Rumah, Colliers: Sulit Diwujudkan dalam Waktu Singkat

Janji Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk membangun 3 juta rumah per tahun dinilai sulit diwujudkan dalam waktu singkat. Apa alasannya?


Tanda Tanya Program 3 Juta Rumah Prabowo Subianto

9 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto akan merealisasi program 3 juta rumah setiap tahun. Mengapa program tersebut diragukan?
Tanda Tanya Program 3 Juta Rumah Prabowo Subianto

Presiden terpilih Prabowo Subianto akan merealisasi program 3 juta rumah setiap tahun.


Daya Tarik Pererenan Bali Lingkungan Terkeren di Dunia 2024

13 hari lalu

Pantai Perenan di Bali. Bali.com
Daya Tarik Pererenan Bali Lingkungan Terkeren di Dunia 2024

Pantai Pererenan di Bali menawarkan suasana tenang dengan pemandangan indah dan ombak ideal bagi peselancar. Tempat ini juga dikenal dengan kafe unik dan kuliner lezat, menjadikannya destinasi favorit wisatawan.