TEMPO.CO, Jakarta - Kanal Tekno berusaha merangkum segenap peristiwa sains, lingkungan, digital, dan game yang pernah mewarnai Indonesia dan dunia—hingga di luar Bumi—sepanjang tahun ini dalam Kaleidoskop 2021. Popularitas lewat tingkat keterbacaan artikelnya menjadi parameter utamanya.
Kita mulai Kaleidoskop 2021 dari periode Januari-Februari. Berikut ini delapan peristiwa terpilihnya,
JANUARI
Hasil Uji Klinis Vaksin Sinovac di Bandung
Tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran merancang proses uji klinis vaksin Sinovac selesai kurang dari setahun sejak Agustus 2020. Hasil selama tiga bulan pertama perjalanan risetnya telah dilaporkan ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan dan mengantar terbitnya izin penggunaan darurat pada 11 Januari 2021.
“Tingkat efikasi dari interim report itu 65,3 persen,” kata ketua tim riset Kusnandi Rusmil.
Tingkat efikasi itu, dijelaskan Kusnandi, didapat setelah diketahui ada 18 peserta uji klinis di kelompok penerima plasebo dan 7 di kelompok penerima vaksin yang masih terinfeksi Covid-19 pasca dua kali penyuntikan atau dosis penuh. Adapun total jumlah relawan ada 1603 orang.
Baca:
25 Relawan Uji Klinis Vaksin Sinovac di Bandung Positif Covid-19
Momen Dekat Sriwijaya Air Hilang Kontak
Seorang penumpang pesawat Garuda GA409 tujuan Denpasar-Cengkareng (DPS-CGK), Bayu Sutrisno, 27, asal Yogyakarta masih bergidik mengenang pengalaman terbangnya yang sangat berdekatan dengan momen pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak Sabtu, 9 Januari 2021.
Pesawat yang ditumpanginya take off dari Bali menuju Cengkareng sekitar pukul 12.55 WIT dan baru bisa mendarat di Cengkareng sekitar pukul 14.36 WIB atau sekitar 1,5 jam sesudahnya. Menurutnya, pesawat sempat mengalami turbulence hebat selama sekitar 30 menit akibat cuaca buruk.
Hampir Gempa Megathrust di Bengkulu
Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 5,1 mengguncang kuat Bengkulu dan sekitarnya, Sabtu petang, 30 Januari 2021, pada pukul 17.52.33 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa itu bersumber di laut namun tidak berpotensi tsunami.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa ini dipicu aktivitas tunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di zona transisi Zona Megathrust ke Zona Benioff. Lokasinya dekat sumber Gempa Bengkulu bermagnitudo 7,0 pada 8 April 1971 dan Gempa Bengkulu bermagnitudo 7,4 pada 13 Februari 2001.
Baca:
Gempa 5,1 M Guncang Bengkulu Hari Ini, Sumber Dekat Gempa Kuat 1971 dan 2001
Dua Kubah Lava Ditemukan di Merapi
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan pada fase erupsinya kali ini Gunung Merapi terindikasi akan memiliki dua kubah lava. Selain di bagian tengah kawah, kubah lava kedua juga teramati di sisi lereng sebelah barat.
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Kalitengah, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Jumat 10 April 2020. Menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada tanggal 27 Maret - 2 April 2020, analisis morfologi area kawah menggunakan foto udara menunjukan volume kubah lava telah mencapai 291 ribu meter kubik dan sedikit mengalami perubahan bentuk. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
"Dampak jika Merapi terkonfirmasi memiliki dua kubah lava dan semuanya berkembang, tentu potensi bahayanya (meningkat)," ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida.
Hanik menuturkan, misalnya kubah lava utama yang di bagian tengah tidak berkembang, maka potensi ancaman awan panas ke arah Kali Gendol juga kecil. Yang sudah jelas terlihat perkembangannya justru kubah lava di lereng barat yang luncuran awan panasnya sudah mengarah Kali Krasak dengan jarak kurang dari satu kilometer.
Baca:
Gunung Merapi Terdeteksi Miliki Dua Kubah Lava, Potensi Bahaya Meningkat